Manajemen Lisan


Oleh H. Brilly El-Rasheed, S.Pd. bin H. M. Yulianto
Romantika manajemen lisan memang gampang-gampang susah. Akan tetapi, merupakan karakter seorang insan beriman, sanggup menjaga iman beserta baiknya lisan. Manusia yang mu`min akan berjuang keras untuk mempertahankan kestabilan imannya dan berusaha menjaga lisannya. Hal itu telah diisyaratkan oleh Rasulullah,
وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَسْكُتْ
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata baik atau diam.” [Al-Bukhari no. 6018, 6136, 6475; Muslim no. 47; Abu Dawud no. 5154; At-Tirmidzi no. 2500. Lihat pula hadits senada dalam Shahih Al-Jami’ no. 6500, 6501]
Secara implisit, Rasulullah ingin menyampaikan bahwasanya orang-orang yang beriman memiliki ciri khas istimewa yaitu tidaklah terucap dari lisannya kecuali kata-kata yang berkualitas tinggi, yang penuh manfaat, dan jauh dari maksiat. Bila dirasa tidak berfaidah, lisannya akan dia cegah.
Ibnu Hajar menerangkan, “Menjaga lisan adalah tidak berbicara dengan kata-kata yang dilarang syariah.” [Fat-h Al-Bari 11/308] An-Nawawi menguraikan, “Hendaknya seseorang yang ingin berbicara merenungkan apa yang hendak diucapkannya terlebih dahulu di dalam qalbunya sebelum ia mengucapkannya. Jika ada mashlahatnya, ia boleh bicara, tetapi jika tidak, hendaknya ia diam.” [Al-Minhaj 18/328]
Jadi diam adalah emas, berbicara yang baik adalah mutiara. Kalau tidak bisa meraih mutiara tidak mengapa hanya beroleh emas, daripada malah mendapatkan kayu bakar akibat ghibah, namimah, dusta, sumpah palsu, sum’ah, fitnah, mencaci maki, memuji diri, menghina, nadzar maksiat, fatwa tanpa ilmu, menuduh, mengolok-olok, berdoa keburukan, memuji selain Allah secara berlebihan, beramar ma’ruf nahi munkar tapi malah tidak mempraktekannya, dan sebagainya.
Mengapa lisan sedemikian erat dihubungkan oleh Rasulullah dengan iman kepada Allah dan hari akhir? Pasalnya, bila seseorang itu percaya bahwa Allah akan membalas segala yang keluar dari lisan dan yang diperbuat oleh anggota badan pada hari qiyamah, yang akan berdampak bagi keberlangsungan hidup di akhirat, sudah barang tentu orang itu akan berusaha sebaik mungkin untuk berkata baik, dan tatkala merasa tidak bisa, maka dia akan diam.

Baca selengkapnya di Markaz Inayah
Baca juga tulisan serupa di blog ini.


Toko Buku BOOST (Brilly Online Bookstore) WA. 082140888648

Related

Edukasi 6445758627913031008

Posting Komentar

Komentar Anda sangat berharga bagi kami. Jika Anda mendukung gerakan kami, sampaikan dengan penuh motivasi. Jangan lupa, doakan kami agar istiqamah beramal dan berdakwah. Klik juga www.quantumfiqih.com dan goldenmanners.blogspot.co.id

emo-but-icon
:noprob:
:smile:
:shy:
:trope:
:sneered:
:happy:
:escort:
:rapt:
:love:
:heart:
:angry:
:hate:
:sad:
:sigh:
:disappointed:
:cry:
:fear:
:surprise:
:unbelieve:
:shit:
:like:
:dislike:
:clap:
:cuff:
:fist:
:ok:
:file:
:link:
:place:
:contact:

Hot in week

Random Post

Cari Blog Ini

LanggananTranslate

Translate

Total Tayangan Halaman

139,656

Our Visitors

Flag Counter

Brilly Quote 1

Brilly Quote 2

Brilly Quote 3

item