Konsultasi Syariah Tidak Ada Islam Tanpa Jamaah
https://brillyelrasheed.blogspot.com/2018/03/konsultasi-syariah-tidak-ada-islam.html
#⃣ #broadcastquantumfiqih
No.: KS/8/III/QUFI
Topik: 1⃣ _Konsultasi Syariah_
Rubrik: _quantumfiqihsiyasah_
No.: KS/8/III/QUFI
Topik: 1⃣ _Konsultasi Syariah_
Rubrik: _quantumfiqihsiyasah_
Konsultasi Syariah *145 - Tidak Ada Islam Tanpa Jamaah, Shahihkah?*
_Pertanyaan_
Assalamu'alaikum warrohmatulloh wabarokatuh...
Ustadz Saya pernah dengar keterangan, bahwa umar ibnu khottob mengatakan "laa islam illa bil jama'ah, wa laa jama'ah illa bil imamah, walaa imamah illa bil ito'ah" tidak dikatakan islam apabila tidak berjamaah, tidak berjamaah apabila tidak memiliki Imam, tidak dikatan memiliki Imam apabila tidak taat" Pertanyaannya: apa yang dimaksud dengan jamaah menurut perkiraan umar ibnu khottob.? *Apakah berbentuk lembaga/wadah atau bukan?* Dan Bagaimana hubungan hadist Rosululloh yang mengenai perpecahan umat islam dengan surah arrum ayat 31-32.? Syukron sebelumnya ustadz… Jazakumulloh khoiron *yang ana tanyakan ustadz* Benar kah atsar dari ummar bin khotob tsb?
Assalamu'alaikum warrohmatulloh wabarokatuh...
Ustadz Saya pernah dengar keterangan, bahwa umar ibnu khottob mengatakan "laa islam illa bil jama'ah, wa laa jama'ah illa bil imamah, walaa imamah illa bil ito'ah" tidak dikatakan islam apabila tidak berjamaah, tidak berjamaah apabila tidak memiliki Imam, tidak dikatan memiliki Imam apabila tidak taat" Pertanyaannya: apa yang dimaksud dengan jamaah menurut perkiraan umar ibnu khottob.? *Apakah berbentuk lembaga/wadah atau bukan?* Dan Bagaimana hubungan hadist Rosululloh yang mengenai perpecahan umat islam dengan surah arrum ayat 31-32.? Syukron sebelumnya ustadz… Jazakumulloh khoiron *yang ana tanyakan ustadz* Benar kah atsar dari ummar bin khotob tsb?
Ditanyakan oleh Bapak *Wira* (+6281269511632) dari Medan pada _9 Januari 2018_ via Whatsapp
_Jawaban_
Wa’alaikumussalam
☘ Sayyidina ‘Umar berkata,
يَا مَعْشَرَ الْعُرَيْبِ ، الْأَرْضَ الْأَرْضَ ، إِنَّهُ لَا إِسْلَامَ إِلَّا بِجَمَاعَةٍ ، وَلَا جَمَاعَةَ إِلَّا بِإِمَارَةٍ ، وَلَا إِمَارَةَ إِلَّا بِطَاعَةٍ ، فَمَنْ سَوَّدَهُ قَوْمُهُ عَلَى الْفِقْهِ ، كَانَ حَيَاةً لَهُ وَلَهُمْ ، وَمَنْ سَوَّدَهُ قَوْمُهُ عَلَى غَيْرِ فِقْهٍ ، كَانَ هَلَاكًا لَهُ وَلَهُمْ
“Wahai orang-orang Arab, kuasailah dunia, kuasailah dunia, sesungguhnya tidak sempurna Islam kecuali dengan berjamaah, dan tidak sempurna jama’ah kecuali dengan pemerintahan, dan tidak sempurna pemerintahan kecuali dengan taat, barangsiapa kaumnya membawanya berada di atas fiqih, maka itu kehidupan baginya dan bagi mereka, dan barangsiapa kaumnya membawanya berada di atas selain fiqih, maka itu kebinasaan baginya dan bagi mereka.” *[Sunan Ad-Darimi no. 253]*
Wa’alaikumussalam
☘ Sayyidina ‘Umar berkata,
يَا مَعْشَرَ الْعُرَيْبِ ، الْأَرْضَ الْأَرْضَ ، إِنَّهُ لَا إِسْلَامَ إِلَّا بِجَمَاعَةٍ ، وَلَا جَمَاعَةَ إِلَّا بِإِمَارَةٍ ، وَلَا إِمَارَةَ إِلَّا بِطَاعَةٍ ، فَمَنْ سَوَّدَهُ قَوْمُهُ عَلَى الْفِقْهِ ، كَانَ حَيَاةً لَهُ وَلَهُمْ ، وَمَنْ سَوَّدَهُ قَوْمُهُ عَلَى غَيْرِ فِقْهٍ ، كَانَ هَلَاكًا لَهُ وَلَهُمْ
“Wahai orang-orang Arab, kuasailah dunia, kuasailah dunia, sesungguhnya tidak sempurna Islam kecuali dengan berjamaah, dan tidak sempurna jama’ah kecuali dengan pemerintahan, dan tidak sempurna pemerintahan kecuali dengan taat, barangsiapa kaumnya membawanya berada di atas fiqih, maka itu kehidupan baginya dan bagi mereka, dan barangsiapa kaumnya membawanya berada di atas selain fiqih, maka itu kebinasaan baginya dan bagi mereka.” *[Sunan Ad-Darimi no. 253]*
Kalimat Sayyidina Umar ini mutlak benar dan wajib kita patuhi. Tapi pemahamannya, *bukan tidak ada Islam kalau tidak berjamaah*. Pemahamannya, tidak sempurna keislaman seseorang kalau tidak bergabung dengan jamaah. Nah, jamaah seperti apa yang dimaksud oleh Sayyidina Umar yang mana keislaman kita kurang sempurna kalau tidak bergabung dengan jamaah tersebut?
Jelas, jamaah yang dimaksud adalah jamaah a’zham, perkumpulan masyarakat Islam dalam sebuah kepemimpinan yang sah walaupun terpisah dalam beberapa wilayah. Kok begitu? _Lha yang ada di zaman Sayyidina ‘Umar apa ya bentuk negara kita seperti sekarang? Berbeda kan, kalau tidak mau disebut tidak. Apa berbentuk organisasi massa? Mustahil._
Syaikh Dr. Khalid Ahmad Asy-Syantut menguraikan makna ungkapan Sayyidina ‘Umar tersebut sebagai motivasi sekaligus refleksi bahwa Islam tidak tegak dengan person-person yang bertindak secara individualis,
فالإسلام لايقوم بأفراد ، والفرد وحده لايقيم صلاة الجماعة ، ولا يقيم أسرة مسلمة أو مجتمعاً مسلماً ، ولا يجاهد أعداء اللـه إلا في جماعة ، ولا جماعة إلا بإمارة ، ولا إمارة إلا بطاعة
“Dan Islam tidak tegak dengan individual semata, terlebih individu yang tidak rajin shalat jama’ah. Keluarga muslim ataupun masyarakat muslim tidak tegak, serta tidak akan bisa berjihad memerangi musuh Allah kecuali dengan berjama’ah. Tidak ada jama’ah kecuali dengan (keberadaan) kepemimpinan. Tidak ada kepemimpinan kecuali dengan ketaatan (masyarakat kepadanya).” *[https://goo.gl/EPtjYu]*
فالإسلام لايقوم بأفراد ، والفرد وحده لايقيم صلاة الجماعة ، ولا يقيم أسرة مسلمة أو مجتمعاً مسلماً ، ولا يجاهد أعداء اللـه إلا في جماعة ، ولا جماعة إلا بإمارة ، ولا إمارة إلا بطاعة
“Dan Islam tidak tegak dengan individual semata, terlebih individu yang tidak rajin shalat jama’ah. Keluarga muslim ataupun masyarakat muslim tidak tegak, serta tidak akan bisa berjihad memerangi musuh Allah kecuali dengan berjama’ah. Tidak ada jama’ah kecuali dengan (keberadaan) kepemimpinan. Tidak ada kepemimpinan kecuali dengan ketaatan (masyarakat kepadanya).” *[https://goo.gl/EPtjYu]*
便 Pun demikian, memang _keislaman seseorang bisa hilang akibat memisahkan diri dari jama’ah_ kaum muslimin. Nah loh! Kaget? Nabi yang menjustis begitu.
Nabi Muhammad berkata,
مَنْ رَأَى مِنْ أَمِيرِهِ شَيْئًا يَكْرَهُهُ فَلْيَصْبِرْ عَلَيْهِ فَإِنَّهُ مَنْ فَارَقَ الْجَمَاعَةَ شِبْرًا فَمَاتَ إِلَّا مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً
_"Barangsiapa melihat dari kelakuan penguasanya sesuatu yang tidak ia sukai (yakni kezhaliman—pen), maka hendaklah ia bersabar menghadapinya. Karena sesungguhnya orang yang memisahkan diri dari jamaah satu jengkal saja, kemudian ia mati dalam keadaan seperti itu, maka ia mati seperti kematian orang-orang jahiliyyah."_ *[Shahih: Shahih Al-Bukhari no. 6531, 6610; Shahih Muslim no. 3439]*
مَنْ رَأَى مِنْ أَمِيرِهِ شَيْئًا يَكْرَهُهُ فَلْيَصْبِرْ عَلَيْهِ فَإِنَّهُ مَنْ فَارَقَ الْجَمَاعَةَ شِبْرًا فَمَاتَ إِلَّا مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً
_"Barangsiapa melihat dari kelakuan penguasanya sesuatu yang tidak ia sukai (yakni kezhaliman—pen), maka hendaklah ia bersabar menghadapinya. Karena sesungguhnya orang yang memisahkan diri dari jamaah satu jengkal saja, kemudian ia mati dalam keadaan seperti itu, maka ia mati seperti kematian orang-orang jahiliyyah."_ *[Shahih: Shahih Al-Bukhari no. 6531, 6610; Shahih Muslim no. 3439]*
Nabi Muhammad berkata,
مَنْ كَرِهَ مِنْ أَمِيرِهِ شَيْئًا فَلْيَصْبِرْ فَإِنَّهُ مَنْ خَرَجَ مِنْ السُّلْطَانِ شِبْرًا مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً
_"Barangsiapa membenci dari penguasanya sesuatu, hendaklah bersabar. Karena sesungguhnya barangsiapa keluar dari (ketaatan kepada—pen) penguasa sejauh sejengkal saja, (lalu mati, maka ia –pen) mati seperti kematian orang-orang jahiliyyah."_ *[Shahih: Shahih Al-Bukhari no. 6530]*
مَنْ كَرِهَ مِنْ أَمِيرِهِ شَيْئًا فَلْيَصْبِرْ فَإِنَّهُ مَنْ خَرَجَ مِنْ السُّلْطَانِ شِبْرًا مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً
_"Barangsiapa membenci dari penguasanya sesuatu, hendaklah bersabar. Karena sesungguhnya barangsiapa keluar dari (ketaatan kepada—pen) penguasa sejauh sejengkal saja, (lalu mati, maka ia –pen) mati seperti kematian orang-orang jahiliyyah."_ *[Shahih: Shahih Al-Bukhari no. 6530]*
Dari Ibnu Umar, Rasulullah berkata,
مَنْ خَلَعَ يَدًا مِنْ طَاعَةٍ لَقِيَ اللَّهَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا حُجَّةَ لَهُ وَمَنْ مَاتَ وَلَيْسَ فِي عُنُقِهِ بَيْعَةٌ مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً
_“Barangsiapa menarik tangannya dari ketaatan (kepada khalifah yang sah, ia akan menemui Allah pada hari qiyamah tanpa hujjah. Barangsiapa yang mati dan dilehernya tidak ada bai’at maka dia mati dalam keadaan jahiliyah.”_ *[Shahih: Shahih Muslim no. 1851, 3443; Al-Mu’jam Al-Kabir Ath-Thabrani no. 769; As-Sunan Al-Kubra Al-Baihaqi no. 16389]*
مَنْ خَلَعَ يَدًا مِنْ طَاعَةٍ لَقِيَ اللَّهَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا حُجَّةَ لَهُ وَمَنْ مَاتَ وَلَيْسَ فِي عُنُقِهِ بَيْعَةٌ مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً
_“Barangsiapa menarik tangannya dari ketaatan (kepada khalifah yang sah, ia akan menemui Allah pada hari qiyamah tanpa hujjah. Barangsiapa yang mati dan dilehernya tidak ada bai’at maka dia mati dalam keadaan jahiliyah.”_ *[Shahih: Shahih Muslim no. 1851, 3443; Al-Mu’jam Al-Kabir Ath-Thabrani no. 769; As-Sunan Al-Kubra Al-Baihaqi no. 16389]*
Al-Imam Ibnu Abi Jamrah berkata, “Yang dimaksud dengan memisahkan diri adalah berusaha untuk melepaskan bai’at yang telah dicapai oleh amir (imam), walau dengan tindakan paling ringan sekalipun. Maka Nabi menyebutnya dengan lafazh ‘satu jengkal saja’ karena tindakan tersebut akan berujung kepada pertumpahan darah.” *[Fat-h Al-Bari 13/9]*
聾 An-Nawawi menerangkan,
هِيَ بِكَسْرِ الْمِيم، أَيْ عَلَى صِفَة مَوْتهمْ مِنْ حَيْثُ هُمْ فَوْضَى لَا إِمَام لَهُمْ
“Dengan huruf mim dikasrahkan (jadi bacanya miitatan bukan maitatan), artinya kematian mereka disifati sebagaimana mereka dahulu tidak memiliki imam (pada masa jahiliyyah).” *[Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim 6/322, Mauqi’ Ruh Al-Islam]*
هِيَ بِكَسْرِ الْمِيم، أَيْ عَلَى صِفَة مَوْتهمْ مِنْ حَيْثُ هُمْ فَوْضَى لَا إِمَام لَهُمْ
“Dengan huruf mim dikasrahkan (jadi bacanya miitatan bukan maitatan), artinya kematian mereka disifati sebagaimana mereka dahulu tidak memiliki imam (pada masa jahiliyyah).” *[Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim 6/322, Mauqi’ Ruh Al-Islam]*
Asy-Syaukani juga menerangkan,
وَالْمُرَادُ بِالْمِيتَةِ الْجَاهِلِيَّةِ وَهِيَ بِكَسْرِ الْمِيمِ أَنْ يَكُونَ حَالُهُ فِي الْمَوْتِ كَمَوْتِ أَهْلِ الْجَاهِلِيَّةِ عَلَى ضَلَالٍ وَلَيْسَ لَهُ إمَامٌ مُطَاعٌ لِأَنَّهُمْ كَانُوا لَا يَعْرِفُونَ ذَلِكَ ، وَلَيْسَ الْمُرَادُ أَنْ يَمُوتَ كَافِرًا بَلْ يَمُوتَ عَاصِيًا .
“Dan yang dimaksud dengan miitatan jahiliyyah dengan huruf mim yang dikasrahkan adalah dia mati dalam keadaan seperti matinya ahli jahiliyah yang tersesat di mana dia tidak memiliki imam yang ditaati karena mereka tidak mengenal hal itu, dan bukanlah yang dimaksud matinya kafir tetapi mati sebagai orang yang bermaksiat.” *[Nail Al-Authar 7/171, Maktabah Ad-Da’wah Al-Islamiyah]*
وَالْمُرَادُ بِالْمِيتَةِ الْجَاهِلِيَّةِ وَهِيَ بِكَسْرِ الْمِيمِ أَنْ يَكُونَ حَالُهُ فِي الْمَوْتِ كَمَوْتِ أَهْلِ الْجَاهِلِيَّةِ عَلَى ضَلَالٍ وَلَيْسَ لَهُ إمَامٌ مُطَاعٌ لِأَنَّهُمْ كَانُوا لَا يَعْرِفُونَ ذَلِكَ ، وَلَيْسَ الْمُرَادُ أَنْ يَمُوتَ كَافِرًا بَلْ يَمُوتَ عَاصِيًا .
“Dan yang dimaksud dengan miitatan jahiliyyah dengan huruf mim yang dikasrahkan adalah dia mati dalam keadaan seperti matinya ahli jahiliyah yang tersesat di mana dia tidak memiliki imam yang ditaati karena mereka tidak mengenal hal itu, dan bukanlah yang dimaksud matinya kafir tetapi mati sebagai orang yang bermaksiat.” *[Nail Al-Authar 7/171, Maktabah Ad-Da’wah Al-Islamiyah]*
Begitu Pak Wira, mohon maaf jawaban saya sangat sederhana, hanya menukil penjelasan para ulama. Maklum saya bukan siapa-siapa, belajar baca hadits saja paling baru puluhan, itu pun baru matannya. Jadi ngga pantes lah saya mengajarkan ilmu tanpa menukil penjelasan ulama. *Dan tidak ada sangkut paut dengan QS. Ar-Rum: 31-32.*
Dijawab oleh *H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Insyaallah 19 April 2018, akan mengadakan acara *SANTUNAN YATIM* untuk 3⃣0⃣ (tiga puluh) anak yatim. Total donasi yang terkumpul *Rp 2.100.000,-*.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Insyaallah 19 April 2018, akan mengadakan acara *SANTUNAN YATIM* untuk 3⃣0⃣ (tiga puluh) anak yatim. Total donasi yang terkumpul *Rp 2.100.000,-*.
Berikut rincian donatur sementara ini,
1⃣ Hj. Sri Sumartini Sidoarjo | Rp 500.000,-
2⃣ Hj. Iis Sumiarsih Lamongan | Rp 200.000.-
3⃣ H. Brilly, S.Pd. Surabaya | Rp 100.000,-
4⃣ Wahjudi Moesiran Surabaya | Rp 200.000,-
5⃣ Widya Utami Banjarmasin | Rp 200.000,-
6⃣ H. M. Idris Wafy Pamekasan | Rp 100.000,-
7⃣ Retna Suprabasasi Banjarmasin | Rp 200.000,-
8⃣ Soeparmi Samsuri Banjarmasin | Rp 100.000,-
9⃣ SM Kudus | Rp 500.000,-
1⃣0⃣ *BERIKUTNYA ANDA*
1⃣ Hj. Sri Sumartini Sidoarjo | Rp 500.000,-
2⃣ Hj. Iis Sumiarsih Lamongan | Rp 200.000.-
3⃣ H. Brilly, S.Pd. Surabaya | Rp 100.000,-
4⃣ Wahjudi Moesiran Surabaya | Rp 200.000,-
5⃣ Widya Utami Banjarmasin | Rp 200.000,-
6⃣ H. M. Idris Wafy Pamekasan | Rp 100.000,-
7⃣ Retna Suprabasasi Banjarmasin | Rp 200.000,-
8⃣ Soeparmi Samsuri Banjarmasin | Rp 100.000,-
9⃣ SM Kudus | Rp 500.000,-
1⃣0⃣ *BERIKUTNYA ANDA*
Alhamdulillah per tanggal _1 Februari 2018_, jumlah pelanggan sejumlah 3⃣9⃣6⃣ orang, dan 1⃣0⃣0⃣ grup Whatsapp dengan jumlah anggota rata-rata 1⃣8⃣0⃣. Sehingga satu broadcast kami diterima kurang dari 2⃣0⃣0⃣0⃣0⃣ orang. Alhamdulillah.
Layangkan pertanyaan seputar agama Islam via surel *ustadzjibril@gmail.com* dengan menyebutkan nama dan kota asal.
Daftarkan diri mendapatkan broadcast whatsapp QUANTUMFIQIH di *+6285735908108* dengan menyebutkan nama dan kota asal.
Jual *Madu Hutan Klanceng Mauni dan Multiflora* dari hutan alami Bojonegoro, Jawa Timur, kemasan botol kaca 650 ml hanya _Rp 125.000,-._ Hubungi *+6282140888638*
Cari penginapan (indekost) di dekat Kampus UNISDA (Universitas Darul Ulum Lamongan) hubungi *+6281232170541*
*SBY CULLINARY COURSE* siap memberikan pelatihan keterampilan bisnis aneka kuliner. Sudah hampir 100 pelatihan diselenggarakan bekerjasama dengan kantor-kantor dinas pemerintahan. Hubungi *+6281232170541*
Komentar Anda sangat berharga bagi kami. Jika Anda mendukung gerakan kami, sampaikan dengan penuh motivasi. Jangan lupa, doakan kami agar istiqamah beramal dan berdakwah. Klik juga www.quantumfiqih.com dan goldenmanners.blogspot.co.id