Konsultasi Syariah Karamah Tidak Bisa Diburu
https://brillyelrasheed.blogspot.com/2018/03/konsultasi-syariah-karamah-tidak-bisa.html
#⃣ #broadcastquantumfiqih
No.: KS/13/II/QUFI
Topik: 1⃣ _Konsultasi Syariah_
Rubrik: _quantumfiqihaqidah_
No.: KS/13/II/QUFI
Topik: 1⃣ _Konsultasi Syariah_
Rubrik: _quantumfiqihaqidah_
Konsultasi Syariah *178 - Karamah Tidak Bisa Diburu*
_Pertanyaan_
Assalamualaikum.
Misal nabi Yunus yg bisa keluar dari ikan paus, nabi Musa yg bisa membelah laut, dll. Apakah juga berarti akan bisa terjadi pula di kehidupan kita saat ini? Hal-hal yang tidak masuk akal/mustahil tsb? Mau tanya, apa maksud Allah mengabarkan kepada kita tentang mukjizat nabi/kejadian mustahil yg dialami para nabi? Adakah dalil karamah? Dan apakah diperbolehkan kita mengusahakan utk mendapat karomah?
Ditanyakan oleh Bapak *Jarot* (+62 857-1939-0123) dari Boyolali pada _27 Februari 2018_
_Jawaban_
Wa'alaikumussalam
Kejadian aneh alias ajaib alias not usually pada Nabi dan Rasul namanya mu'jizat. Kejadian aneh binti tidak masuk akal bisa saja terjadi pada kehidupan manusia biasa seperti kita yang namanya karamah, dengan prasyarat kita memiliki amal shalih yang luar biasa walaupun hanya sedikit.
Maksud Allah mengabarkan mu'jizat para Nabi kepada kita adalah *sebagai pelajaran (i'tibar) dan bukti (ayat) kepada kita agar kita yakin dengan iman kita kepada Allah Al-Jabbar dan para Nabi*. Sedangkan dimunculkannya mukjizat oleh Allah pada diri Nabi dan Rasul pada saat itu adalah untuk bukti bahwa mereka betul-betul utusan Allah, agar masyarakat kala itu mau beriman, dan juga sebagai bantahan kepada orang-orang yang meragukan kenabian dan kerasulan.
Diterangkan oleh As-Sayyid ‘Abdullah bin ‘Umar bin Abu Bakar bin Yahya, “Mukjizat, adalah kesaktian/peristiwa supranatural yang melemahkan penentangnya, disertai pengakuan kenabian yang tidak terbantahkan/sulit dilawan, dan yang dihasilkan tanpa usaha dan belajar. Karamah adalah kesaktian/peristiwa supranatural yang tampak pada diri seorang (muslim) yang sempurna dalam mengikuti Nabinya, (yang dihasilkan) tanpa belajar dan melakukan ritual perbuatan-perbuatan tertentu. Karamah terbagi dalam dua macam: (a) Irhash, yaitu kesaktian/peristiwa supranatural yang tampak pada diri seorang nabi sebelum pengakuannya atas derajat kenabiannya; (b) Ma’unah, yaitu kesaktian/peristiwa supranatural yang tampak pada seorang mukmin yang tidak fasik dan tidak tertipu dengannya (sehingga membuatnya melakukan hal-hal yang dilarang agama).” *[Bughyah Al-Mustarsyidin, h. 644-645]*
Jadi, karamah, berbeda dengan mukjizat. Al-Imam Ibrahim bin Muhammad Al-Baijuri mendefinisikan, “Karamah ialah sesuatu yang luar biasa yang terjadi pada seseorang yang jelas kesalehannya, yang selalu mengikuti ajaran nabi yang disyariatkan kepadanya, yang disertai dengan aqidah yang shahih dan amal yang shaleh, baik dia tahu kepada karamah tersebut ataupun tidak.” *[Tuhfah Al-Murîd ‘ala Jauharah At-Tauhîd, tahqîq Prof. Dr. Ali Jum’ah Muhammad, hlm. 253, Kairo: Dar As-Salam, 2002]*
♻ Meskipun sama-sama sesuatu yang not usually, karamah dan mukjizat berbeda. Karamah bisa saja diaku-aku oleh orang yang sama sekali tidak dekat dengan Allah Al-Qarib.
_Pertanyaan_
Assalamualaikum.
Misal nabi Yunus yg bisa keluar dari ikan paus, nabi Musa yg bisa membelah laut, dll. Apakah juga berarti akan bisa terjadi pula di kehidupan kita saat ini? Hal-hal yang tidak masuk akal/mustahil tsb? Mau tanya, apa maksud Allah mengabarkan kepada kita tentang mukjizat nabi/kejadian mustahil yg dialami para nabi? Adakah dalil karamah? Dan apakah diperbolehkan kita mengusahakan utk mendapat karomah?
Ditanyakan oleh Bapak *Jarot* (+62 857-1939-0123) dari Boyolali pada _27 Februari 2018_
_Jawaban_
Wa'alaikumussalam
Kejadian aneh alias ajaib alias not usually pada Nabi dan Rasul namanya mu'jizat. Kejadian aneh binti tidak masuk akal bisa saja terjadi pada kehidupan manusia biasa seperti kita yang namanya karamah, dengan prasyarat kita memiliki amal shalih yang luar biasa walaupun hanya sedikit.
Maksud Allah mengabarkan mu'jizat para Nabi kepada kita adalah *sebagai pelajaran (i'tibar) dan bukti (ayat) kepada kita agar kita yakin dengan iman kita kepada Allah Al-Jabbar dan para Nabi*. Sedangkan dimunculkannya mukjizat oleh Allah pada diri Nabi dan Rasul pada saat itu adalah untuk bukti bahwa mereka betul-betul utusan Allah, agar masyarakat kala itu mau beriman, dan juga sebagai bantahan kepada orang-orang yang meragukan kenabian dan kerasulan.
Diterangkan oleh As-Sayyid ‘Abdullah bin ‘Umar bin Abu Bakar bin Yahya, “Mukjizat, adalah kesaktian/peristiwa supranatural yang melemahkan penentangnya, disertai pengakuan kenabian yang tidak terbantahkan/sulit dilawan, dan yang dihasilkan tanpa usaha dan belajar. Karamah adalah kesaktian/peristiwa supranatural yang tampak pada diri seorang (muslim) yang sempurna dalam mengikuti Nabinya, (yang dihasilkan) tanpa belajar dan melakukan ritual perbuatan-perbuatan tertentu. Karamah terbagi dalam dua macam: (a) Irhash, yaitu kesaktian/peristiwa supranatural yang tampak pada diri seorang nabi sebelum pengakuannya atas derajat kenabiannya; (b) Ma’unah, yaitu kesaktian/peristiwa supranatural yang tampak pada seorang mukmin yang tidak fasik dan tidak tertipu dengannya (sehingga membuatnya melakukan hal-hal yang dilarang agama).” *[Bughyah Al-Mustarsyidin, h. 644-645]*
Jadi, karamah, berbeda dengan mukjizat. Al-Imam Ibrahim bin Muhammad Al-Baijuri mendefinisikan, “Karamah ialah sesuatu yang luar biasa yang terjadi pada seseorang yang jelas kesalehannya, yang selalu mengikuti ajaran nabi yang disyariatkan kepadanya, yang disertai dengan aqidah yang shahih dan amal yang shaleh, baik dia tahu kepada karamah tersebut ataupun tidak.” *[Tuhfah Al-Murîd ‘ala Jauharah At-Tauhîd, tahqîq Prof. Dr. Ali Jum’ah Muhammad, hlm. 253, Kairo: Dar As-Salam, 2002]*
♻ Meskipun sama-sama sesuatu yang not usually, karamah dan mukjizat berbeda. Karamah bisa saja diaku-aku oleh orang yang sama sekali tidak dekat dengan Allah Al-Qarib.
Abu Yazid Al-Busthami menuturkan,
“Andaikan kamu melihat seseorang memiliki karamah sehingga bisa terbang di udara, maka janganlah kamu tertipu dengan peristiwa tersebut. Tetapi perhatikanlah terlebih dahulu bagaimana sikap dia dalam melaksanakan perintah dan larangan Allah, menjaga ketentuan-ketentuan agama serta dalam melaksanakan syariat.” *[Qadhiyyah At-Tashawwuf Al-Munqidz min Adh-Dhalâl, oleh Dr. Abdul Halim Mahmud, hlm. 130, Kairo: Dar Al-Ma’arif, 1995]*
Mengusahakan karamah itu tidak boleh sebab karamah itu pemberian Allah. Beramal shalih dengan niat semata2 agar punya karamah, itu menyalahi tauhid. Sedangkan *beramal shalih ikhlash karena Allah kemudian diiringi doa memohon karamah kepada Allah, boleh*.
Al-Imam Izzuddin bin Abdissalam mengungkapkan, “Apabila engkau melihat manusia bias terbang di angkasa dan berjalan di atas air, atau menyampaikan berita-berita yang ghaib, namun prilaku orang tersebut bertentangan dengan syariat karena melakukan perbuatan yang diharamkan dengan tanpa sebab yang menghalalkan, atau meninggalkan kewajiban dengan tanpa sebab yang bisa memperbolehkannya, maka ketahuilah bahwa manusia tersebut adalah syetan yang diangkat Allah sebagai ujian kepada orang-orang yang bodoh. Karena sesungguhnya Dajjal bisa menjadikan manusia hidup atau mati sebagai ujian bagi orang-orang yang sesat.” *[Qawa’id Al-Ahkâm fî Mashâlih Al-Anâm, 2/148, Beirut: Dar Al-Kutub Al-Ilmiyah, 1999]*
Walhasil, karamah hanya milik orang-orang yang shalih-shalihah di hadapan Allah. Namun karamah bersifat _given_, bukan _taken_. Dikejar kayak apa juga, justru Allah semakin tidak memberikannya, kalau memang niatnya beribadah bukan untuk Allah tapi untuk munculnya karamah, tanpa berharap kepada Allah.
Sebab mengusahakan karamah dengan berbagai amaliyah yang dilakukan bukan ikhlash karena Allah, justru merupakan maksiat, karena menyalahi tauhid yang Allah wajibkan kepada seluruh hamba-Nya.
壘 Asy-Syaikh Yusuf bin Isma’il An-Nabhani menegaskan, “Setiap orang yang menentang terhadap syara’, jelas bukan seorang wali, meskipun ia bisa terbang di angkasa dan berjalan di atas air. Berdasarkan hal ini, setiap orang yang mengaku telah sampai pada derajat yang menggugurkan kewajiban shalat atau puasa pada dirinya dan membolehkan dirinya melakukan perbuatan dosa besar atau dosa kecil, maka dia adalah orang yang sesat, menyesatkan dan pembohong. Dan ia termasuk wali syaithan. Terjadinya hal-hal yang luar biasa pada seseorang tidak menunjukkan pada keshalihan dan ketaqwaannya. Bahkan yang telah menjadi ketetapan, kejadian luar biasa apabila terjadi pada seorang nabi, maka disebut mukjizat. Apabila terjadi pada seorang wali, maka disebut karamah. Dan apabila terjadi pada seorang yang fasiq atau zhalim, maka termasuk sihir dan istidrâj agar ia bertambah jauh dari Allah dan dosa-dosanya semakin banyak, semoga Allah melindungi kita.” *[Jâmi’ Karamât Al-Auliyâ’, tahqîq Ibrahim Athwah Iyadh, 1/7, India: Markaz-E-Ahl-Sunnah Barakat-E-Raza, 2001]*
☎ Jadi, berharap mendapatkan karamah dari Allah dengan beragam amal shalih itu boleh. _Yang tidak boleh, beramal semata2 agar segera muncul karamah, bukan atas dasar berharap kepada Allah_, tapi berharap kepada karamah itu sendiri, diharapkan muncul, dengan amalan amalan tertentu.
Asy-Syaikh Dr. Abdul Halim Mahmud menandaskan, “Kewalian seseorang tidak dapat dibuktikan dengan karamah, karena ada kemungkinan terjadinya melalui pertolongan syaithan. Akan tetapi kebenaran karamah harus dibuktikan dengan keshahihan kewalian.” *[Lathâif Al-Minan, karya Al-Imam Ibnu Atha’illah As-Sakandari, tahqîq Dr. Abdul Halim Mahmud, hlm. 28, Kairo: Dar Al-Kitab Al-Mishri, 1991]*
Mengusahakan karamah itu tidak boleh sebab karamah itu pemberian Allah. Beramal shalih dengan niat semata2 agar punya karamah, itu menyalahi tauhid. Sedangkan *beramal shalih ikhlash karena Allah kemudian diiringi doa memohon karamah kepada Allah, boleh*.
Al-Imam Izzuddin bin Abdissalam mengungkapkan, “Apabila engkau melihat manusia bias terbang di angkasa dan berjalan di atas air, atau menyampaikan berita-berita yang ghaib, namun prilaku orang tersebut bertentangan dengan syariat karena melakukan perbuatan yang diharamkan dengan tanpa sebab yang menghalalkan, atau meninggalkan kewajiban dengan tanpa sebab yang bisa memperbolehkannya, maka ketahuilah bahwa manusia tersebut adalah syetan yang diangkat Allah sebagai ujian kepada orang-orang yang bodoh. Karena sesungguhnya Dajjal bisa menjadikan manusia hidup atau mati sebagai ujian bagi orang-orang yang sesat.” *[Qawa’id Al-Ahkâm fî Mashâlih Al-Anâm, 2/148, Beirut: Dar Al-Kutub Al-Ilmiyah, 1999]*
Walhasil, karamah hanya milik orang-orang yang shalih-shalihah di hadapan Allah. Namun karamah bersifat _given_, bukan _taken_. Dikejar kayak apa juga, justru Allah semakin tidak memberikannya, kalau memang niatnya beribadah bukan untuk Allah tapi untuk munculnya karamah, tanpa berharap kepada Allah.
Sebab mengusahakan karamah dengan berbagai amaliyah yang dilakukan bukan ikhlash karena Allah, justru merupakan maksiat, karena menyalahi tauhid yang Allah wajibkan kepada seluruh hamba-Nya.
壘 Asy-Syaikh Yusuf bin Isma’il An-Nabhani menegaskan, “Setiap orang yang menentang terhadap syara’, jelas bukan seorang wali, meskipun ia bisa terbang di angkasa dan berjalan di atas air. Berdasarkan hal ini, setiap orang yang mengaku telah sampai pada derajat yang menggugurkan kewajiban shalat atau puasa pada dirinya dan membolehkan dirinya melakukan perbuatan dosa besar atau dosa kecil, maka dia adalah orang yang sesat, menyesatkan dan pembohong. Dan ia termasuk wali syaithan. Terjadinya hal-hal yang luar biasa pada seseorang tidak menunjukkan pada keshalihan dan ketaqwaannya. Bahkan yang telah menjadi ketetapan, kejadian luar biasa apabila terjadi pada seorang nabi, maka disebut mukjizat. Apabila terjadi pada seorang wali, maka disebut karamah. Dan apabila terjadi pada seorang yang fasiq atau zhalim, maka termasuk sihir dan istidrâj agar ia bertambah jauh dari Allah dan dosa-dosanya semakin banyak, semoga Allah melindungi kita.” *[Jâmi’ Karamât Al-Auliyâ’, tahqîq Ibrahim Athwah Iyadh, 1/7, India: Markaz-E-Ahl-Sunnah Barakat-E-Raza, 2001]*
☎ Jadi, berharap mendapatkan karamah dari Allah dengan beragam amal shalih itu boleh. _Yang tidak boleh, beramal semata2 agar segera muncul karamah, bukan atas dasar berharap kepada Allah_, tapi berharap kepada karamah itu sendiri, diharapkan muncul, dengan amalan amalan tertentu.
Asy-Syaikh Dr. Abdul Halim Mahmud menandaskan, “Kewalian seseorang tidak dapat dibuktikan dengan karamah, karena ada kemungkinan terjadinya melalui pertolongan syaithan. Akan tetapi kebenaran karamah harus dibuktikan dengan keshahihan kewalian.” *[Lathâif Al-Minan, karya Al-Imam Ibnu Atha’illah As-Sakandari, tahqîq Dr. Abdul Halim Mahmud, hlm. 28, Kairo: Dar Al-Kitab Al-Mishri, 1991]*
Begitu Pak Jarot. Semoga Allah Al-Wahhab mencintai kita, sekaligus memberi kita karamah, di dunia dan di Akhirat, tanpa kita menjadi hamba yang takabbur ataupun ujub. Aamiin.
Saya juga ingin mohon maaf kepada seluruh pendekar yang sakti yang masih ada di bumi ini. Mohon maaf sebanyak-banyaknya jika jawaban saya ini menyinggung. Saya hanya mengutip pandangan ulama2 terdahulu terkait karamah. _Dan bagi Anda yang kesaktiannya berasal dari jin syaithani, maka saya menyarankan agar segera taubat, sebab itu bukan karamah._
Pak Jarot dan seluruh pelanggan BCQUFI, mohon izin agak jarang broadcast karena sedang mempersiapkan perjalanan umrah saya 6 Maret nanti.
Dijawab oleh Abinya Abizard *H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.* bin H. Yulianto
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Insyaallah 19 April 2018, akan mengadakan acara *SANTUNAN YATIM* untuk 30 anak yatim di Aula SBY, Sukodadi, Lamongan, Jawa Timur. Sampai saat ini sudah terkumpul dana Rp 972.000,-. Hubungi *+6285735908108*.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Insyaallah 19 April 2018, akan mengadakan acara *SANTUNAN YATIM* untuk 30 anak yatim di Aula SBY, Sukodadi, Lamongan, Jawa Timur. Sampai saat ini sudah terkumpul dana Rp 972.000,-. Hubungi *+6285735908108*.
Alhamdulillah per tanggal _1 Februari 2018_, jumlah pelanggan sejumlah 3⃣9⃣6⃣ orang, dan 1⃣0⃣0⃣ grup Whatsapp dengan jumlah anggota rata-rata 1⃣8⃣0⃣. Sehingga satu broadcast kami diterima kurang dari 2⃣0⃣0⃣0⃣0⃣ orang. Alhamdulillah.
Layangkan pertanyaan seputar agama Islam via surel *ustadzjibril@gmail.com* dengan menyebutkan nama dan kota asal.
Daftarkan diri mendapatkan broadcast whatsapp QUANTUMFIQIH di *+6285735908108* dengan menyebutkan nama dan kota asal.
Jual *Madu Hutan Klanceng Mauni dan Multiflora* dari hutan alami Bojonegoro, Jawa Timur, kemasan botol kaca 650 ml hanya _Rp 125.000,-._ Hubungi *+6282140888638*
Cari penginapan (indekost) di dekat Kampus UNISDA (Universitas Darul Ulum Lamongan) hubungi *+6281232170541*
*SBY CULLINARY COURSE* siap memberikan pelatihan keterampilan bisnis aneka kuliner. Sudah hampir 100 pelatihan diselenggarakan bekerjasama dengan kantor-kantor dinas pemerintahan. Hubungi *+6281232170541*
Komentar Anda sangat berharga bagi kami. Jika Anda mendukung gerakan kami, sampaikan dengan penuh motivasi. Jangan lupa, doakan kami agar istiqamah beramal dan berdakwah. Klik juga www.quantumfiqih.com dan goldenmanners.blogspot.co.id