Berhati-hatilah dalam Berakhlaq dan Menilai Akhlaq Orang Lain
https://brillyelrasheed.blogspot.com/2020/11/berhati-hatilah-dalam-berakhlaq-dan.html
🪟 *Berhati-hatilah dalam Menstatuskan Akhlaq Orang Lain* 🪟
👳🏻♂️ Oleh *UBER* (Ust. H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.)
🪙 Banyak pihak melemparkan stempel seseorang sebagai tidak berakhlaq hanya karena secara ekstrinsik akhlaqnya tidak sesuai dengan prinsip-prinsip dasar akhlaq Islamiyyah. Padahal menstatuskan akhlaq seseorang itu butuh penelitian yang tidak asal-asalan.
🧩 Prinsip dasar akhlaq adalah lembut (al-lin). Seorang wanita yang berparas cantik haram berakhlaq lembut di hadapan laki-laki ajnabi (ghairu mahram) sekalipun shalih-shalihah apabila berada dalam kondisi yang berpotensi khalwat yang haram. Jangan pernah menstatuskan sebagai pemilik akhlaq yang buruk.
🏆 Prinsip dasar akhlaq adalah memaafkan (al-‘afw). Personal yang melihat atau mendengar Allah, Islam, Rasulullah dilecehkan, dihina, diolok-olok haram berakhlaq memaafkan kecuali pelaku pelecehan mau bertaubat segera. Jangan pernah menstatuskan sebagai pemilik akhlaq yang buruk.
🎨 Prinsip dasar akhlaq adalah memberikan keselamatan (as-salamah). Tatkala sekelompok orang kafir harbi mengganggu stabilitas masyarakat muslim haram hukumnya kita berakhlaq memberikan keselamatan untuk kuffar harbi. Jangan pernah menstatuskan sebagai pemilik akhlaq yang buruk.
🎬 Prinsip dasar akhlaq adalah birrul-walidain (berbuat baik kepada kedua orang tua). Ketika orang tua mengajak, membujuk atau bahkan memaksa kita untuk berbuat kekufuran atau sekadar kefusuqan haram kita mematuhinya. Jangan pernah menstatuskan sebagai pemilik akhlaq yang buruk.
🥅 Prinsip dasar akhlaq adalah al-mukhalathah (berinteraksi) dengan orang-orang berislam. Manakala kondisi sebuah komunitas Islam sudah membudaya aktifitas maksiat maka haram kita tetap berada di dalamnya selagi kita tidak mampu untuk mengubah alias mentaubatkan mereka. Jangan pernah menstatuskan sebagai pemilik akhlaq yang buruk.
🛤️ Prinsip dasar akhlaq adalah ar-rahmah (kasih sayang) dengan anak-anak terutama anak kandung. Apabila anak sudah berusia tujuh tahun atau sepuluh tahun atau bahkan sudah baligh maka haram hukumnya membiarkannya tidak shalat hanya karena merasa kasihan, bahkan Nabi perintahkan memukulnya agar mau shalat, dengan pukulan kasih sayang. Jangan pernah menstatuskan sebagai pemilik akhlaq yang buruk.
🏡 Prinsip dasar akhlaq adalah as-sakinah (tenang) bersama pasangan sah. Jika pasangan kita berselingkuh (zina) atau membangkang (nusyuz) maka haram hukumnya berakhlaq basmah (senyum) dan thalqul-wajh (wajah cerah) kepadanya. Jangan pernah menstatuskan sebagai pemilik akhlaq yang buruk kepada suami/istri yang ghadhab (marah) terhadap kebejatan pasangannya.
🛍️ Prinsip dasar akhlaq adalah thibul-kalam (bertutur yang baik). Sewaktu ada di antara keluarga kita atau saudara kita atau tetangga kita yang berbuat senonoh menjadi pelacur, gigolo, mucikari, penjudi, pemabuk, perampok, penipu, penganiaya, haram bagi kita untuk diam (as-sukut). Jika kita tidak bisa mendakwahi mereka, dakwahi orang-orang lainnya agar jangan seperti mereka. Jangan pernah menstatuskan akhlaq buruk terhadap orang-orang yang mengghibahi pelaku kejahatan dan menyebarluaskan berita tentang keburukan mereka.
🎀 Prinsip dasar akhlaq adalah santun (ar-rauf). Pada saat kita dirampok, dibegal, dikeroyok, dizhalimi dan lain sebagainya, maka jangan berakhlaq santun, tapi harus melawan (jihad) demi mempertahankan kehormatan diri, keselamatan jiwa, harta dan agama. Jangan pernah menstatuskan akhlaq buruk terhadap orang-orang yang melawan perampok, pembegal, dan semacamnya karena sesungguhnya membela diri itu kewajiban.
🛎️ Prinsip dasar akhlaq adalah as-sahl (mudah) alias tidak mempersulit. Kita tidak boleh menstatuskan seseorang sebagai tidak berakhlaq hanya karena dia memberikan ujian yang sulit kepada peserta didik apalagi untuk keperluan jihad. Kita pun tidak boleh menstatuskan orang lain sebagai akhlaqnya buruk hanya karena dia menjatuhkan hukuman untuk efek jera terhadap orang yang berharta tapi enggan melunasi utangnya. Kita pun tidak boleh menstatuskan orang lain sebagai akhlaqnya buruk hanya karena dia memberikan efek sakit saat penyuntikan obat, pengangkatan kanker, penghilangan bekas luka dan lain sebagainya.
🛋️ Prinsip dasar akhlaq adalah ridha dengan taqdir Allah. Kita tidak boleh melabeli seseorang sebagai tidak punya akhlaq hanya karena dia menangis saat tertimpa musibah atau berdoa nonstop memohon pertolongan Allah atau berupaya mengubah kondisi musibah agar menjadi nikmat.
🪣 Prinsip dasar akhlaq adalah sabar. Kita tidak boleh menyematkan predikat pribadi tidak berakhlaq terhadap seseorang yang mempercepat laju perjalanan kendaraan selama dalam batas aman tatkala dibutuhkan sesegera mungkin untuk membantu proses kelahiran, menolong orang yang dalam status kritis dan lain sebagainya.
🏮 Standar label akhlaq karimah kerap dijadikan label ‘karet’ karena memang lentur sehingga dengan serampangan siapapun seenaknya melabeli orang lain sebagai tidak berakhlaq. Kenapa tidak sadar bahwa setiap stempel label tidak berakhlaq yang kita lemparkan ke wajah seseorang maka nanti di Akhirat akan dimintai pertanggung jawaban, argumentasi apa yang kita jadikan dasar, bila salah, celaka!
🎁 Label akhlaq itu mirip label rahmatan lil-‘alamin yang sering diperebutkan berbagai pihak demi mendapatkan legalitas status sosial sebagai pihak yang paling sesuai dengan ajaran Tuhan padahal sama sekali tidak sesuai. Siapapun bisa dengan mudah mendaku sebagai paling rahmatan lil-‘alamin, begitu juga siapapun bisa mencap dirinya atau kelompoknya sebagai paling berakhlaq.
📻 Semestinya, siapapun wajib berhitung berkali-kali sebelum memutuskan untuk melabeli diri sendiri sebagai sudah berakhlaq. Kelak di Yaumul-Hisab (Hari Perhitungan), siapapun akan dimintai argumen atas apa yang diperbuat, termasuk perbuatan melabeli diri sendiri sebagai sudah berakhlaq dan perbuatan melabeli orang-orang tertentu sebagai tidak berakhlaq.
⚠️ Saya biasa menyebut akhlaq karimah dengan istilah golden manners (GM). GM saya pilih sebagai bahasa resmi akhlaq karimah agar lebih mudah diterima masyarakat luas yang mungkin alergi dengan bahasa ‘Arab. Golden manners sendiri secara harfiah berarti akhlaq karimah.
♻️ Saya pernah menerangkan, “Syariat berakhlaq karimah juga bertalian erat dengan pertimbangan fiqih, dzauq (rasa), hukum formal, sejarah, ‘adat serta tren. Enam hal tersebut menjadi aspek penilaian terhadap akhlaq. Akhlaq mesti kita perhitungkan dengan enam hal ini. Akhlaq yang bersifat naluri (jabiliyyah) juga tidak tertutup dari enam hal ini. Kesempurnaan akhlaq ada dengan adanya enam hal ini. Manusia akan menilai akhlaq kita sebagai kurang baik bila kita tidak mempertimbangkan keenam aspek tersebut.” [Precious Habits, hal. 204, Sidoarjo: Mandiri Publishing, 2020]
💝 Dimensi akhlaq terlampau luas. Bahkan mungkin seluas impian angan manusia. Seluas jelajah semesta. Seluas belantara qalbu. Seluas samudera ilmu Allah. Seluas ilmu agama Islam.
🖱️Disimpulkan oleh Imam Ibnul-Qayyim dalam Al-Madarij As-Salikin 2/294, seperti dikutip oleh Syaikh Prof. Dr. 'Ashim bin 'Abdullah Al-Qaryuti,
الدين كله خلق، فمن زاد عليك في الخلق زاد عليك في الدين
"Sesungguhnya agama ini seluruhnya adalah akhlaq. Barangsiapa membuatmu semakin berakhlaq, berarti dia telah membuatmu semakin bagus dalam beragama." [http://alqaryooti.com/?p=23]
🍄 Menilai secara bulat akhlaq seseorang itu sama artinya menggayung seluruh isi samudera dengan tangan kosong. Betapa ilmu Allah yang dititipkan kepada para Nabi itu tidak pernah tuntas ditulis dengan tinta sebanyak air di seluruh penjuru bumi.
🚚 Menilai akhlaq-akhlaq tertentu pada diri seseorang masih wajar. Kita mungkin bisa menyematkan status pada seseorang sebagai pernah berbohong, pernah berhilah, pernah zhalim dalam hal ini dan itu, pernah jumawa, pernah pedas lisannya, pernah khianat, dan lain sebagainya. Realitas.
👑 Menjustis seseorang sebagai tidak berakhlaq hanya karena tidak merepresentasikan satu-dua akhlaq Islamiyyah merupakan justis sembrono binti prematur bin berbahaya. Tidaklah patut kita menghakimi person-person yang kita kenal maupun tidak kita kenal, apalagi tidak kita dampingi 24 jam sehari, sebagai bukan insan yang mulia akhlaqnya, ketika kita hanya tahu satu-dua akhlaqnya yang tidak selaras Syariat dan Fiqih.
🏵️ Dalam pada itu, kita tidak haram menganalisis akhlaq seseorang dalam rangka beramar ma’ruf dan nahi munkar. Kita sah-sah saja menyempatkan sedikit waktu untuk menganalisis akhlaq orang lain di tengah kesibukan kita mengejar target Akhirat kita, semata-mata harus dalam rangka hendak mendakwahinya jika hasil analisis kita sudah sangat hati-hati bahwa dia berakhlaq buruk.
🍇 Akhirul-kalam, akhlaq itu sangat luas, tidak mudah menganalisis status akhlaq orang lain, waktu kita hidup di dunia ini sangat singkat bila harus kita habiskan sekian jam untuk menilai akhlaq seseorang, sementara kita mudah lupa atas aktifitas kita yang satu-dua detik yang ternyata tidak sesuai dengan akhlaq Islamiyyah, pada saat yang sama kita berkewajiban untuk mendakwahkan akhlaq karimah, yang saya biasa sebut dengan Golden Manners.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Shopee.co.id/brillyelrasheed
Komentar Anda sangat berharga bagi kami. Jika Anda mendukung gerakan kami, sampaikan dengan penuh motivasi. Jangan lupa, doakan kami agar istiqamah beramal dan berdakwah. Klik juga www.quantumfiqih.com dan goldenmanners.blogspot.co.id