Analisis Quantum Fiqih Tentang Kebenaran Doa Sebagai Pengubah Taqdir
http://brillyelrasheed.blogspot.com/2021/11/analisis-quantum-fiqih-tentang.html
BCQUFI (Broadcast Quantum Fiqih)
Topik: TAUFIQ (Taushiyyah Fiqhiyyah)
Rubrik: Fiqih Doa
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*THE POWER OF MUNAJAT*
🚧 Quantum Fiqih (The QUFI Way 561) berkonklusi, jangan pernah malas berdoa gara-gara salah paham (terstereotip) bahwa doa bukan penyebab Allah Al-Qadir mengubah taqdir. Betul kita harus meyakini Allah Al-Qahhar tidak terpengaruhi oleh apapun termasuk doa kita. Keyakinan yang juga kita mesti pegang adalah bahwa ketika kita berdoa berarti Allah Al-Qawiyy mentaqdirkan kita berdoa. Ketika kita sudah ditaqdirkan Allah berdoa berarti Allah sedang mentaqdirkan proses perubahan taqdir, karena doa kita juga termasuk taqdir Allah yang merupakan penyebab perubahan taqdir.
📜 Dari Tsauban radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwasanya beliau bersabda,
إِنَّ الْعَبْدَ لَيُحْرَمُ الرِّزْقَ بِالذَّنْبِ يُصِيْبُهُ، وَإِنَّ الْقَضَاءَ لَا يَرُدُّهُ إِلَّا الدُّعَاءُ، وَإِنَّ الدُّعَاءَ مَعَ الْقَضَاءِ يَعْتَلِجَانِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَزِيْدُ فِي الْعُمْرِ
_“Sesungguhnya seorang hamba terhalangi dari rizqinya karena dosa yang dilakukannya. Sesungguhnya taqdir itu tidaklah berubah kecuali dengan doa. Sesungguhnya doa dan takdir saling berusaha untuk mendahului, hingga hari kiamat. Dan sesungguhnya perbuatan baik (kepada orang tua) itu memperpanjang umur.”_ *[Musnad Ahmad no. 22438; Sunan Ibnu Majah no. 22438]*
🪣 Quantum Fiqih (The QUFI Way 561) berelaborasi, kenapa doa bukan penyebab Allah mengabulkan? Karena Allah mengabulkan doa kita adalah karena Dia Maha Mengabulkan (Al-Mujib). Jika doa adalah penyebab Allah mengabulkan, berarti Allah bukan Dzat Mahakuasa karena masih terpengaruh keputusan-Nya oleh doa manusia. Manakala Allah mengabulkan semua doa tanpa terpengaruh oleh konten doa para hamba, berarti Allah benar-benar Allah, karena Dia Mahamandiri (Al-Qayyum).
📜 Syaikh Ahmad bin ‘Athaillah As-Sakandari mengingatkan,
لايكن طلبك سببا الى العطاء منه فيقل فهمك عنه وليكن طلبك لاظهارالعبودية وقياما بحق الربوبية
"Jangan jadikan (dirimu berkeyakinan bahwa) doamu sebagai sebab pemberian dari Allah, (jika demikian) maka pemahamanmu sangat dangkal sekali. Karena itu, jadikan doamu sebagai ekpresi ibadah dan melaksanakan hak ketuhanan." *[Al-Hikam]*
🎁 Oleh karena Dia Tuhan, maka kita mintai, dan karena kita hamba-Nya, maka kita meminta kepada-Nya. Andaikata Dia mengabulkan doa kita sesuai konten permintaan kita, maka Dia memang Tuhan. Andaikata Dia mengabulkan doa kita tapi tidak sesuai konten permintaan kita, maka Dia benar-benar Tuhan.
⏲️ Quantum Fiqih (The QUFI Way 561) berinferensi, taqdir sudah ditetapkan Allah 50.000 tahun sebelum manusia diciptakan-Nya. Sehingga benarlah sabda Nabi bahwa tidak ada yang mengubah taqdir kecuali doa sekaligus benar pula kalam Ibnu Athaillah bahwa doa kita bukan penyebab Allah memberikan anugerah. Melainkan, kita ditaqdirkan Allah terlebih dahulu untuk berdoa pada momen-momen tertentu, maka dari doa kita tersebut, runtutan taqdir berikutnya adalah terkabulnya doa kita. Kita pun baru tahu kalau kita memang tertaqdir berdoa pada momen-momen itu ketika kita sudah melakukannya.
📜 Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam bersabda,
أَبْخَلُ النَّاسِ الَّذِي يَبْخَلُ بِالسَّلَامِ، وَإِنَّ أَعْجَزَ النَّاسِ مَنْ عَجَزَ بِالدُّعَاءِ
“Manusia yang paling pelit adalah yang pelit memberi salam. Dan manusia yang paling lemah adalah yang lemah tidak berdoa”. *[Al-Adab Al-Mufrad]*
🛍️ Quantum Fiqih (The QUFI Way 561) memproposisikan, setiap kita sedang memanjatkan doa, saat itu kita mesti yakin bahwa itulah taqdir Allah, bahwa kita sedang menjalani taqdir-Nya, dan taqdir berikutnya yang akan kita jalani adalah keterkabulan doa kita. Maka sangat tepat ultimatum Nabi, orang paling lemah adalah orang yang lemah doanya. Sehingga setiap kita sedang memanjatkan doa, bersemangatlah untuk menambah doa-doa lainnya karena doa pertama dan seterusnya itu sudah ditaqdirkan Allah, bukan kehendak kita. Kita bersemangat juga adalah karena sudah ditaqdirkan Allah Al-Muqtadir.
📻 Syaikh Ahmad bin ‘Athaillah As-Sakandari menasehatkan,
لاَ يَــكُنْ تَــأَخُّرُ أَ مَدِ الْعَطَاءِ مَعَ اْلإِلْـحَـاحِ فيِ الدُّعَاءِ مُوْجِـبَاً لِـيَأْسِكَ؛ فَـهُـوَ ضَمِنَ لَـكَ اْلإِجَـابَـةَ فِيمَا يَـخْتَارُهُ لَـكَ لاَ فِيمَا تَـختَارُ لِـنَفْسِكَ؛ وَفيِ الْـوَقْتِ الَّـذِيْ يُرِ يـْدُ لاَ فيِ الْـوَقْتِ الَّذِي تُرِ يدُ
"Janganlah karena keterlambatan datangnya pemberian-Nya kepadamu, saat engkau telah bersungguh-sungguh dalam berdoa, menyebabkan engkau berputus asa; sebab Dia telah menjamin bagimu suatu ijabah (pengabulan doa) dalam apa-apa yang Dia pilihkan bagimu, bukan dalam apa-apa yang engkau pilih untuk dirimu; dan pada waktu yang Dia kehendaki, bukan pada waktu yang engkau kehendaki." *[Al-Hikam]*
👑 Quantum Fiqih (The QUFI Way 561) merekomendasikan, demikian halnya ketika kita bersungguh-sungguh berdoa dengan mengejar waktu-waktu dan tempat-tempat yang mustajabah, semestinya jangan karena bernafsu terhadap keterkabulan, tapi demi merepresentasikan kesempurnaan penghambaan kita kepada Allah Al-Ahad, demi mengejawantahkan adab, demi mengaksentuasi apa yang diaksentuasikan-Nya. Sehingga, tatkala kita merasa sudah berdoa tapi tak kunjung terwujud apa yang kita minta kepada-Nya, maka kita tidak lantas menjadi gembos dan melempem dalam berdoa.
🌸 Siapa yang berdoa karena mengagungkan-Nya, maka tidak akan pernah gembos dan melempem dalam berdoa. Siapa yang berdoa karena fokus pada hasratnya sendiri, maka pasti akan enggan bersungguh-sungguh dalam berdoa. Padahal bersungguh-sungguh dalam berdoa adalah adab (golden manners) kita kepada Allah.
📝 Ditulis oleh UBER (Ust. H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.)
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
🌺 Sisa saldo MAYAPADA (Majelis Yatim-Piatu yang Dhu'afa) hingga 14 Nopember 2021 adalah Rp 3.000.000,-. Laporan ada di YouTube link berikut https://youtu.be/qYunP8z062Q. Bagi Anda yang berkehendak TITIP INFAQ untuk mereka, kami siap menampung dan menyalurkan. Kami tidak pernah meminta maupun mencari sumbangan karena kami sebenarnya tidak ingin memegang uang donasi, takut kami keliru atau luput. *Namun, 30 Yatim-Piatu asuhan kami sangat butuh bantuan.*
👛 Titipan infaq hingga 23 Nopember 2021:
1 - Fitrotur Rodiyah Lamongan Rp 100.000,- untuk MAYAPADA
2 - Widyanti Kusumastuti Surabaya Rp 250.000,- untuk TAFAQUR (Tebar Waqaf Quran)
3 - *Anda berikutnya*
🥝 🇧 🇨 🇶 🇺 🇫 🇮 (Broadcast Quantum Fiqih) sangat membutuhkan keberadaan laptop atau komputer untuk memproduksi KASYAF maupun TAUFIQ (Taushiyyah Fiqhiyyah) baik dalam format teks, voice maupun video.
📺 🇧 🇨 🇶 🇺 🇫 🇮 (Broadcast Quantum Fiqih) telah melayani KASYAF (Konsultasi Syariah dan Fiqih) hampir 450 sesi secara gratis/free tanpa syarat, baik secara tatap muka atau jarak jauh, baik lisan maupun tertulis, baik masalah Aqidah, Tafsir, Hadits, Fiqih, Akhlaq, Keluarga, dan lain sebagainya. Sampaikan pertanyaan melalui ustadzjibril@gmail.com atau http://wa.me/6282140888638. Jangan lupa sampaikan *nama dan kota domisili*. Jika pertanyaan mengandung aib, maka identitas penanya akan dirahasiakan.
Komentar Anda sangat berharga bagi kami. Jika Anda mendukung gerakan kami, sampaikan dengan penuh motivasi. Jangan lupa, doakan kami agar istiqamah beramal dan berdakwah. Klik juga www.quantumfiqih.com dan goldenmanners.blogspot.co.id