Ketika Harus Mendadak Dakwah
https://brillyelrasheed.blogspot.com/2013/09/ketika-harus-mendadak-dakwah.html
Oleh Brilly El-Rasheed
Pasti kegalauan seperti itu yang Anda rasakan ketika
Antum dijadwal buat ceramah atau muhadhoroh. Belum di depan jama’ah saja, rasa
panas dingin grogi sudah terasa. Nampaknya Anda perlu baca tips-tips berikut
kalau Anda mendadak dakwah.
Satu:: Persiapkan materi ceramah yang Antum sukai dan
kuasai. Karena kalau Antum mood dan juga paham betul materinya apalagi
hafal, maka Antum akan mudah menyampaikan materi tersebut. Jangan sampai tidak
hafal ayat Al-Qur`an dan hadits yang mau Antum sampaikan, karena itu akan
sangat mengganggu kelancaran.
Dua:: Alokasikan waktu minimal tiga jam nonstop untuk
latihan dan menguji hafalan ayat Al-Qur`an dan haditsnya, juga menguji ingatan
kita tentang alur materinya, serta menguji kelancaran kita.
Tiga:: Lakukan di hadapan cermin di ruang kosong.
Kalau sudah lancar, lakukan di hadapan beberapa teman, dua atau tiga. Sebagai
latihan nanti kalau menghadapi jama’ah dalam jumlah banyak.
Empat:: Tak perlu malu untuk melakukan latihannya
–misalnya- sewaktu berkendara di atas motor, sewaktu mau tidur, atau bahkan
sewaktu mandi. Kalau sambil mandi, jangan diucapin ayat Al-Qur`an dan haditsnya
atau kalimah-kalimah thayyibah lainnya.
Sewaktu di atas podium/mimbar di hadapan para jama’ah,
kalau tiba-tiba kerasa grogi, jangan melihat ke kertas catatan materi apalagi
membiarkan pandangan mata kosong melihat ke langit-langit. Coba sadari kondisi
di sekitar: sadar tidak kita sama posisi duduk kita, sadar tidak kita sama gerakan
tangan dan kepala kita, sadar tidak kita sama jarum jam dinding, sadar tidak
kita sama makna kata-kata yang kita lontarkan, sadar tidak kita sama berisiknya
anak-anak kecil, sadar tidak kita sama celetukan-celetukan komentar dari para
jama’ah, dan masih banyak lagi. Kalau kita bisa sadar, berarti kita berhasil.
Alhamdulillah.
Yang pertama kali perlu kita sadari biar kita ngga
kaget sewaktu mendadak dakwah adalah bahwa dakwah itu bukan acting, dakwah itu mengungkapkan
ilmu yang sudah kita pahami, miliki, kuasai, hafal, dan amalkan.
Seringkali kita ingin tampil wah ketika berdakwah,
lantas kita mencari materi-materi dakwah yang wah dan muluk-muluk, padahal kita
tidak menguasainya. Akhirnya kita acak-acakan sewaktu berceramah di depan para
jama’ah.
Sekali lagi, tanamkan betul-betul kesadaran dalam
diri kita akan hakekat dakwah. Bahwa dakwah adalah menyampaikan, mentransfer,
mengajarkan, membagikan ilmu yang sudah kita pahami, miliki, kuasai, hafal, dan
kita amalkan.
Amat sangat rugi kalau kita berdakwah hanya karena
ingin tampil keren, beken, jago, ahli, terpandang, mentereng, dan sebagainya.
Dakwah itu karena Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kalau kita bisa ikhlash karena
Allah di saat berdakwah di depan para jama’ah, insya Allah, kita tidak akan
grogi apalagi acak-acakan.
Upayakan untuk menjadikan ilmu-ilmu syar’i sebagai
bahan ngobrol santai sama teman-teman. Jadi ilmu syar’i itu sudah akrab dengan
kita dan menjadi kebiasaan kita.
Komentar Anda sangat berharga bagi kami. Jika Anda mendukung gerakan kami, sampaikan dengan penuh motivasi. Jangan lupa, doakan kami agar istiqamah beramal dan berdakwah. Klik juga www.quantumfiqih.com dan goldenmanners.blogspot.co.id