Zuhud, Wara' dan Qana'ah
https://brillyelrasheed.blogspot.com/2015/04/zuhud-wara-dan-qanaah.html
Bukankah
kita sangat berhasrat dekat dengan Allah Yang Maha Kuat dan Maha Melihat?
Ternyata untuk mendapatkan kedekatan dengan Allah, syaratnya sederhana, yaitu
zuhud. Memang sih syaratnya sederhana, tapi praktek zuhud benar-benar berat.
Ibaratnya seperti khusyu’. Khusyu’ hanya ringan bagi orang-orang yang yakin
dengan Allah dan sadar pasti akan bertemu dengan Allah. Zuhud pun demikian.
Zuhud
hanya ringan bagi orang-orang yang yakin dengan Allah dan sadar betul dengan
hakekat dunia ini yang sejatinya penjara bagi orang-orang beriman dan tempat
wisata bagi orang-orang tidak beriman, yang sejatinya dijadikan Allah sebagai
tempat persinggahan hamba-hambaNya untuk mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya
dan bersiap-siap untuk menghadapi hari-hari tak bertepi di akhirat nanti.
Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
ما تقرب إلي عبدي المؤمن
بمثل الزهد في الدنيا، ولا تعبدني بمثل أداء ما افترضته
“Tiada amalan
yang lebih mendekatkan diri seorang hamba mu`min kepadaKu daripada zuhud di
dunia. Tiada ibadah yang lebih mendekatkan diri seorang hamba mu`min kepadaKu
daripada ibadah-ibadah yang Aku fardhukan kepadanya.” [HR. Al-Qudha’i no. 1458]
Sebetunya,
hanya dengan zuhud, wara’ dan qana’ah lah yang menjadikan qalbu tidak akan
terpesona dengan dunia, selalu rindu keindahan surga, senantiasa berharap hanya
kepada Allah Ta’ala dan tidak pernah sedih ketika tertimpa musibah bahkan malah
senang. Yang menjadikan orang-orang tidak begitu konsen bersyukur, tidak mudah
bersabar, merasa keputusan Allah tidak tepat, menganggap rizqi Allah kurang
banyak adalah karena tidak mengaksentuasi zuhud, wara’ dan qana’ah, serta
menganggap dunia lebih penting untuk diseriusi daripada akhirat.
Andaikata
kita adalah hamba yang tidak punya amal-amal istimewa, asalkan punya zuhud
saja, insya Allah, kita akan melesat cepat dekat kepada Allah. Secara tidak
sadar, zuhud mengantarkan kita untuk memiliki qalbu yang terus menggantungkan
diri dan harapan kepada Allah semata. Mau tidak mau, zuhud membimbing kita
untuk terus menambatkan kehidupan hanya kepada Allah sehingga kita akan terus
dekat denganNya.
Zuhud
juga akan menggiring kita secara cepat untuk menyadari dan meyakini bahwa Allah
lah pemilik dunia ini yang kita selayaknya meminta dunia hanya kepadaNya,
termasuk meminta akhirat. Sayangnya kita lebih terpesona dengan dunia akhirnya
tidak terlalu peduli di akhirat nanti hidup nikmat atau terlaknat. Orang cerdas
akan lebih memilih segera berada dekat dengan Allah daripada harus bergumul
dengan hiasan dunia yang membuat alpa.
Cermatilah
firman-firman Allah tentang larangan terpesona, terpikat, terpukau, tertarik
dan terkesima dengan dunia, seperti QS. Al-A’la: 16-17, An-Nahl: 96, Al-Hadid:
20, An-Nisa`: 77, Thaha: 131, Ali ‘Imran: 185. Jangan membaca ayat-ayat
tersebut dengan masih menancapkan keyakinan bahwa yang menjamin kebahagiaan dan
kesejahteraan adalah uang. Bacalah nasehat dan peringatan Allah tersebut dengan
keyakinan yang sudah kita yakini selama ini tapi kita tidak terlalu yakin yaitu
bahwa Allah lah yang memberikan rizqi dan Allah lah yang berkuasa menjamin
kemakmuran dunia akhirat kita, hanya Allah! Bacalah!
Komentar Anda sangat berharga bagi kami. Jika Anda mendukung gerakan kami, sampaikan dengan penuh motivasi. Jangan lupa, doakan kami agar istiqamah beramal dan berdakwah. Klik juga www.quantumfiqih.com dan goldenmanners.blogspot.co.id