Menjaga Shalat dan Al Quran, Hidup Jadi Bercahaya

Oleh Brilly El-Rasheed, S.Pd.

Shalat adalah aktifitas terbaik dari seluruh aktifitas umat manusia. Shalat menjadikan manusia memiliki kehidupan yang bercahaya. Bermula dari wudhu, berdiri, ruku', sujud, duduk dan salam. Semua gerakan shalat menciptakan cahaya abstrak yang sangat cemerlang. Abstrak dalam artian tidak bisa dilihat secara kasat mata. Namun di Akhirat, cahaya shalat berpendar begitu mengagumkan. Rasulullah ﷺ bersabda,

مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُورًا ، وَبُرْهَانًا ، وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ نُورٌ ، وَلاَ بُرْهَانٌ ، وَلاَ نَجَاةٌ ، وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ قَارُونَ ، وَفِرْعَوْنَ ، وَهَامَانَ ، وَأُبَيِّ بْنِ خَلَفٍ

“Siapa yang menjaga shalat, maka ia akan mendapatkan cahaya, petunjuk, keselamatan pada hari kiamat. Siapa yang tidak menjaganya, maka ia tidak mendapatkan cahaya, petunjuk, dan keselamatan kelak. Nantinya di Hari Kiamat, ia akan dikumpulkan bersama Qarun, Firaun, Haman, dan Ubay bin Khalaf.” (HR. Ahmad).

Disamping shalat sendiri merupakan cahaya bagi pelakunya, bacaan Al-Qur`an di dalam shalat juga merupakan cahaya, bahkan berwujud mahkota berkilau. Dari Buraidah, Rasulullah  bersabda, "Siapa yang membaca Al-Qur`an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dia akan dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaikan jubah kemuliaan yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya (orang tua) bertanya, "Mengapa kami dipakaikan jubah ini?" Dijawab, "Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al-Qur'an." (HR Abu Daud).

Orang yang tidak mau melaksanakan shalat, walaupun hanya sekali, kadar cahaya yang dimilikinya turun drastis dan signifikan. Orang yang enggan mengerjakan shalat kehilangan cahaya di dalam kegelapan dunia, kegelapan syirik dan kegelapan maksiat.

Bahkan banyak sekali penelitian medis dan sains yang menunjukkan keberuntungan orang yang shalat dari sisi kesehatan, karir, psikologis, sosial, dan lain sebagainya. Sebaliknya, sebagaimana disampaikan dalam referensi-referensi klasik Islam, orang yang tidak mau menjaga shalat memiliki kehidupan yang buruk, kurang bahagia, cenderung menyedihkan, kerap mengalami kegagalan.