Nabi Hanya Manusia Biasa tapi Istimewa



Oleh Brilly El-Rasheed, S.Pd.



Al-Bukhari mencatat,

حَدَّثَنَا آدَمُ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ حَدَّثَنَا الْحَكَمُ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ الْأَسْوَدِ قَالَ سَأَلْتُ عَائِشَةَ مَا كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصْنَعُ فِي بَيْتِهِ قَالَتْ كَانَ يَكُونُ فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ تَعْنِي خِدْمَةَ أَهْلِهِ فَإِذَا حَضَرَتْ الصَّلَاةُ خَرَجَ إِلَى الصَّلَاةِ



Telah menceritakan kepada kami Adam, telah menceritakan kepada kami Syu’bah, ia berkata: “Telah menceritakan kepada kami Al-Hakam dari Ibrahim dari Al-Aswad, dia berkata: “Aku bertanya kepada ‘Aisyah radhiyallaahu ‘anha : “Apakah yang biasa dilakukan oleh Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam di rumah beliau?” Maka ‘Aisyah radhiyallaahu ‘anha menjawab: “Beliau mengerjakan pekerjaan keluarganya (yaitu membantu keluarganya), dan apabila waktu shalat telah tiba, maka beliau pergi keluar untuk menunaikan shalat.” (Shahih al-Bukhari 1/136 no.676)
Ibnu Hajar mengomentari,

وقد وقع مفسرا في الشمائل للترمذي من طريق عمرة عن عائشة بلفظ ما كان إلا بشرا من البشر : يفلي ثوبه ، ويحلب شاته ، ويخدم نفسه ولأحمد وابن حبان من رواية عروة عنها يخيط ثوبه ، ويخصف نعله 


“Riwayat ini telah disebutkan perinciannya dalam kitab Asy-Syamail oleh  At-Tirmidzi melalui jalur Amrah dari ‘Aisyah yaitu: “Tidaklah beliau melainkan seorang manusia sebagaimana manusia lainnya. Beliau membersihkan kainnya, memerah susu kambing dan mengerjaka urusan pribadi lainnya.” Dan dalam riwayat Ahmad, serta Ibnu Hibban rahimahullah dari ‘Urwah dari ‘Aisyah radhiyallaahu ‘anha dikatakan: “Beliau menjahit pakainnya dan memperbaiki sandalnya.”” (Fat-h Al-Bari 2/191)
Kemudian Ibnu Hajar menambahkan,

 وفيه الترغيب في التواضع وترك التكبر وخدمة الرجل أهله وترجم عليه المؤلف في الأدب كيف يكون الرجل في أهله 


“Dalam hadits ini terdapat anjuran untuk bersikap tawadhu, meninggalkan sikap angkuh dan anjuran bagi para lelaki untuk membantu pekerjaan keluarganya.” (Fath al-Bari 2/191)
Dan Ibnu Baththal mengungkapkan “Bahwasannya para imam dan para ulama, maka mereka terbiasa untuk menyelesaikan keperluan-keperluan oleh diri mereka sendiri, dan hal ini merupakan salah satu amal perbuatannya orang-orang shalih.” (Syarh Shahih al-Bukhari 2/296)
Tapi yang paling pokok dalam masalah ini adalah bahwa dalam hadits inipula terdapat petunjuk bahwasannya Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, meski beliau sedang mengerjakan sesuatu, namun apabila shalat hendak didirikan, maka beliau akan segera meninggalkan keperluannya itu dan segera pergi menuju shalat. 
Ibnu Rajab menyampaikan,

أن الصلاة إذا قيمت والإنسان فِي شغل بعمل شيء من مصالح دنياه ، فإنه يدعه ويقوم إلى الصلاة ، إماماً كَانَ أو مأموماً .


“Bahwasannya shalat itu apabila hendak didirikan, dan apabila saat itu seseorang sedang mengerjakan suatu urusan yang baik dari hal2 ke-dunia-annya, maka hendaknya dia meninggalkan urusannya itu dan kemudian pergi mendirikan shalat, baik ia adalah seorang imam ataupun sebagai ma’mum.” (Fat-h Al-Bari 6/109)


Related

Hadits 4771719011479897296

Posting Komentar

Komentar Anda sangat berharga bagi kami. Jika Anda mendukung gerakan kami, sampaikan dengan penuh motivasi. Jangan lupa, doakan kami agar istiqamah beramal dan berdakwah. Klik juga www.quantumfiqih.com dan goldenmanners.blogspot.co.id

emo-but-icon

Hot in week

Random Post

Cari Blog Ini

Translate

Total Tayangan Halaman

Our Visitors

Flag Counter

Brilly Quote 1

Brilly Quote 2

Brilly Quote 3

item