Konsultasi Syariah Cara Taubat Setelah Makan Haram

No.: KS/7/V/QUFI
Topik: 1⃣ _Konsultasi Syariah_
Rubrik: _quantumfiqihkuliner_
Saya mau bertanya apa pandangan ilmu fiqh tentang makan di rumah non muslim yg kuali,periuk,sendok,dll yg pernah digunakan untuk memasak anjing dan babi kemudian dicuci dg sabun lalu di gunakan untuk memasak makanan lain(misal:soto). Apa hukum makan soto tsb bagi muslim yg bertamu di rumahnya??? Dan bagaimana cara tobatnya jika makanan haram tsb telah menjadi darah & daging???
燎 Sepemahaman saya, dalam fiqih, bahwa kalau sedang proses makan makanan haram, belum selesai makan, maka saat itu juga harus dimuntahkan. Harus.
وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، قَالَتْ : كَانَ لأبِي بَكْرٍ الصَّدِّيقِ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ غُلامٌ يُخْرِجُ لَهُ الخَرَاجَ وَكَانَ أََبُو بَكْرٍ يَأْكُلُ مِنْ خَرَاجِهِ، فَجَاءَ يَوماً بِشَيءٍ، فَأَكَلَ مِنْهُ أَبُو بَكْرٍ، فَقَالَ لَهُ الغُلامُ : تَدْرِي مَا هَذَا ؟ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ: وَمَا هُوَ ؟ قَالَ : كُنْتُ تَكَهَّنْتُ لإِنْسَانٍ فِي الجَاهِلِيَّةِ وَمَا أُحْسِنُ الكَهَانَةَ إِلاَّ أَنِّي خَدَعْتُهُ، فَلَقِيَنِي، فَأَعْطَانِي لِذَلِكَ هَذَا الَّذِي أَكَلْتَ مِنْهُ، فَأَدْخَلَ أَبُو بَكْرٍ يَدَهُ فَقَاءَ كُلَّ شَيءٍ فِي بَطْنِهِ .
Aisyah berkata, Abu Bakar al-Shiddiq رضي الله عنه. mempunyai seorang budak yang selalu membawakan kharaj untuknya, dan Abu Bakar selalu memakannya. Pada suatu hari, budak itu datang dengan membawa makanan, maka Abu Bakar pun memakannya, tetapi budak itu kemudian bertanya,Tahukah tuan, makanan apa ini? Abu Bakar bertanya pula,Makanan apakah ini? budak itu menjawab,Dulu pada masa jahiliyah aku berlagak mendukuni seorang, padahal sebenarnya aku tidak mengerti ilmu perdukunan. Aku hanya menipunnya. Lalu dia bertemu denganku dan memberikan makanan yang tuan makan tadi. Kemudian Abu Bakar memasukkan jarinya ke dalam mulut, dan memuntahkan semua makanan yang ada di perutnya.
*[Shahih Al-Bukhari]*
وَإِنِّى لَغَفَّارٌ لِّمَن تَا بَ وَءَامَنَ وَعَمِلَ صَٰا لحًۭا ثُمَّ ٱهْتَدَىٰ
_“Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal shalih, kemudian tetap di jalan petunjuk...”_ *[QS. Thaha: 82]*
ولو ارتضع من كلبة فالقياس أيضا كذلك لأن حكم التغليظ لا ينسحب على المخرجين بدليل أنه لو أكل لحم كلب لم يجب غسله عند الاستنجاء سبعا وإن وجب غسل الفم سبعا ت.
"Dan jikalau meminum susu anjing, maka kiasnya juga seperti itu (tidak wajib samak ketika istinjak), karena tidak dihukumkan lagi kepada najis mughallazhah bila sudah masuk usus. Sama halnya bila seseorang memakan najis babi, niscaya tidak wajib menyamak ketika istinjak ( buang air besar ), sekalipun wajib menyamak mulutnya." *[Asna Al-Mathalib 1/21, Cet. D.K.I., Beirut]*
لو أكل مغلظا ثم خرج منه لم يجب تسبيع المخرج، وقد يقال ذاك إذا وصل لمحل الإحالة وهو المعدة فليتأمل سم وقوله وقد يقال إلخ هذا قياس ما مر في القيء (قوله فعلى الثاني إلخ) قد يقال بل وعلى الأول لا بد من الاستثناء؛ لأنا وإن قلنا بالتنجيس لا نقول بوجوب تطهير الملاقي للمغلظ بل الملاقي للملاقي.
"Bila seseorang memakan najis mughalladhah, kemudian najis tersebut keluar, maka tidak wajib menyucikan tempat keluar tujuh kali, begitu juga bila sudah sampai dalam perut." *[Tuhfah Al-Muhtaj 1/311. Cet. Maktabah Tijariyah Kubra, Mesir]*
Dari Abu Tsa’labah Al-Khusyani radhiyallahu ‘anhu, ia bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, kami berada di negeri Ahli Kitab. Apakah boleh kami makan dari wadah yang mereka gunakan?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, _“Jangan makan dalam wadah yang mereka gunakan kecuali kalau tidak dapat wadah yang lain. Cucilah, lalu makanlah dari wadah tersebut.”_ *[Shahih Al-Bukhari, no. 5478, 5488, 4596; Shahih Muslim, no. 1930]*
إِنَّا نُجَاوِرُ أَهْلَ الْكِتَابِ ، وَهُمْ يَطْبُخُونَ فِي قُدُورِهِمْ الْخِنْزِيرَ ، وَيَشْرَبُونَ فِي آنِيَتِهِمْ الْخَمْرَ ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنْ وَجَدْتُمْ غَيْرَهَا فَكُلُوا فِيهَا وَاشْرَبُوا ، وَإِنْ لَمْ تَجِدُوا غَيْرَهَا فَارْحَضُوهَا بِالْمَاءِ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا . صححه الألباني في صحيح أبي داود .
“Kami bertetangga dengan Ahli Kitab, mereka memasak babi di panci-panci mereka, dan meminum khamar di wadah-wadah mereka. Maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, _‘Jika kalian dapatkan selainnya maka gunakanlah (wadah itu) untuk makan dan minum. Jika kalian tidak mendapatkan selainnya, maka cucilah wadah (mereka) dengan air, lalu makan dan minumlah (dengan wadah tersebut).”_ *[Sunan Abu Dawud, no. 3839]*
*H. BRILLY EL-RASHEED, S.PD.*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
⚠ Alhamdulillah sejak 5 Mei 2018, setiap broadcast BCQUFI diterima lebih dari 1⃣2⃣0⃣0⃣0⃣ orang.
Komentar Anda sangat berharga bagi kami. Jika Anda mendukung gerakan kami, sampaikan dengan penuh motivasi. Jangan lupa, doakan kami agar istiqamah beramal dan berdakwah. Klik juga www.quantumfiqih.com dan goldenmanners.blogspot.co.id