Paling Bermanfaat

Oleh Brilly El-Rasheed, S.Pd.

Allah mencintai kita, jika kita bermanfaat bagi makhluk Allah yang lain. Semakin kita memberi manfaat, semakin Allah cinta kepada kita. Bahkan dalam beberapa sisi, amal sosial (ghairu mahdhah) memiliki keunggulan dibandingkan dengan amal spiritual (mahdhah).
Nabi Muhammad telah menyebutkan hal ini,

أَحَبُّ النَّاسِ إِلَى اللهِ أَنْفَعُهُمْ, وَ أَحَبُّ اْلأَعْمَالِ إلَى اللهِ عَزَّ وَ جَلَّ سُرُورٌ تُدْخَلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ أَوْ تَكْشِفُ عَنهُ كُربَةً أَو تَقْضِي عَنهُ دَيناً أو تَطْرُدُ عَنهُ جَوعًا, وَ لَأَنْ أَمْشِي مَعَ أَخِيْ الْمُسْلِمِ فِيْ حَاجَةٍ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي الْمَسْجِدِ شَهْرًا, وَ مَنْ كَفَّ غَضَبَهُ سَتَرَ اللهُ عَوْرَتَهُ, وَ مَنْ كَظَمَ غَيْظاً وَ لَوْ شَاءَ أَنْ يُمْضِيَهُ أَمْضَاهُ مَلَأَ اللهُ قَلْبَهُ رِضًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ, وَ مَنْ مَشَى مَعَ أَخِيْهِ الْمُسْلِمِ فِيْ حَاجَتِهِ حَتَّى يُثَبِّتُهَا لَهُ أَثْبَتَ اللهُ تَعَالَى قَدَمَهُ يَوْمَ تَزِلُ الْأَقْدَامِ, وَ إِنَّ سُوْءَ الْخُلُقِ لَيُفْسِدُ الْعَمَلَ كَمَا يُفْسِدُ الْخَلُّ الْعَسَلَ

“Manusia yang paling Allah cintai adalah yang paling bermanfaat bagi manusia. Dan amal yang paling Allah cintai adalah membuat gembira seorang muslim atau menghilangkan kesusahan darinya, atau melunasi hutangnya, atau menghilangkan kelaparan darinya. Dan berjalan bersama saudara sesama muslim untuk memenuhi suatu kebutuhan adalah lebih saya cintai dari pada beri'tikaf di dalam masjid selama sebulan. Barangsiapa menutupi kemarahannya, Allah tutupi aibnya. Barangsiapa menahan kebenciannya padahal andai dia ingin mengejawantahkan kebenciannya, dia bisa, maka Allah penuhi qalbunya dengan ridha pada hari qiyamah. Barangsiapa berjalan bersama saudara sesama muslim untuk suatu keperluan sampai teguh dalam memenuhi kebutuhan tersebut untuk saudaranya tersebut, Allah ta'ala jadikan teguh kakinya pada hari dikuncinya kaki-kaki. Buruknya akhlak dapat merusak amal sebagaimana kencing merusak madu.” [Hasan: Shahih Al-Jami' no. 176; Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no.906]
Orang yang paling bermanfaat juga menjadi orang terbaik di antara yang lain. Nabi Muhammad berkata,

خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُم لِلنَّاسِ

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.” [Hasan: Shahih Al-Jami' no. 3289; Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 426]
Lebih khusus manfaat yang kita berikan yang mendatangkan cinta Allah adalah manfaat kepada keluarga dan kerabat kita. Nabi Muhammad berkata,

أَحَبُّ اْلعِبَادِ إِلَى اللهِ تَعَالَى أَنفَعُهُم لِعِيَالِهِ

“Hamba yang paling Allah cintai adalah yang paling bermanfaat bagi keluarganya.” [Hasan: Shahih Al-Jami' no. 172]

Disebut bermanfaat ketika sebuah tindakan dilakukan untuk kebahagiaan hidup dan merealisasikan al-maqashid asy-syari’ah al-islamiyyah, yaitu menjaga din (keislaman), nyawa, jiwa, harta, akal, dan kesehatan.

Anda menemukan sebuah barang yang tertinggal. Anda menghubungi pemiliknya atau berusaha sebisa mungkin mengembalikan barang itu kepada pemiliknya. Subhanallah, itu perbuatan yang sangat-sangat bermanfaat, apalagi kalau di dalam barang tersebut ada uang, emas, kartu ATM, KTP, SIM, STNK, Surat Wasiat, Cek, Klausul. Flashdisk, Sim Card, dan lain sebagainya. Bagi sebagian orang benda-benda tersebut sangat berharga bahkan lebih berharga dari seluruh isi dompet si empunya barang yang hilang. Anda bersedia mengembalikannya, benar-benar sangat mulia, karena Anda sudah menyelamatkannya dari kesulitan yang harus dihadapi si empunya jika Anda menahan barangnya.

Anda mendapati ada saudara Anda yang sebetulnya mampu untuk membaca GPS atau peta digital. Namun jika Anda bersedia menunjukkannya lokasi yang dituju, itu sangat bermanfaat, sebab kalau GPS yang menunjukkan, yang dapet pahala malah GPSnya, (hehehe, ngarang?!).