Bahaya Bohong Bagi Kesehatan
https://brillyelrasheed.blogspot.com/2014/10/bahaya-bohong-bagi-kesehatan.html
Dalam penggalan sebuah hadits Nabi disebutkan, “Dan sesungguhnya kebohongan
itu mengantarkan membawa kepada kekufuran. Dan sesungguhnya kekufuran itu
menyeret ke neraka. Dan sesungguhnya seseorang yang berdusta akan dicatat Allah
sebagai pendusta” [HR. Al-Bukhari dan Muslim]
Bohong tidak hanya membuat orang lain tidak lagi menaruh kepercayaan,
tetapi juga dapat berakibat fatal bagi kesehatan. Berikut ini bahaya berbohong bagi kesehatan seperti dikutip dari
buku Ayat-ayat Sehat karya Yuga Pramita.
Pada saat
berbohong, seseorang sejatinya sedang melawan apa-apa yang sebenarnya harus
disampaikan. Jangan heran jika dalam kondisi demikian, terjadi konflik batin
yang tak mustahil membuat jiwa seseorang tertekan.
Dr. Dr. Ari F.
Syam, Sp.PD-kGEH, MMB, FINASIM, FACP., spesialis penyakit dalam FK-UI dan RSCM
mengatakan, tekanan jiwa (setelah melakukan kebohongan) akan menyebabkan
gangguan jiwa (neurosis), baik depresi, ansietis, maupun gangguan fisik akibat
kejiwaan berupa penyakit psikomatik. Psikomatik adalah penyakit fisik yang
didasari oleh penyakit psikis.
Sementara menurut Saudra Dalton-Smith M.D., penulis Set Free to Live Free, berbohong dapat meningkatkan hormon stres yang bisa mengakibatkan degup jantung dan tarikan napas meningkat, pencernaan melemah, serta saraf dan otot menjadi sangat sensitif.
Sementara menurut Saudra Dalton-Smith M.D., penulis Set Free to Live Free, berbohong dapat meningkatkan hormon stres yang bisa mengakibatkan degup jantung dan tarikan napas meningkat, pencernaan melemah, serta saraf dan otot menjadi sangat sensitif.
Sekali
dua kali hal ini mungkin tidak berpengaruh serius. Akan tetapi, jika sering
terjadi-lantaran pengaruh peningkatan tekanan darah setiap kali melakukan
pembohongan- situasi ini dapat memicu tercetusnya beragam penyakit gawat
seperti jantung koroner, stroke dan gagal jantung kongestif. (Gardamuda.com)
Catatan Quantum Fiqih
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang tidak meninggalkan ucapan palsu, malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dia meninggalkan makan dan minum.” [Shahih Al-Bukhari no. 1903]
Bisnis kreatif di rajakrupukkedelai.blogspot.com dan sby-corporation.blogspot.com.
Catatan Quantum Fiqih
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang tidak meninggalkan ucapan palsu, malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dia meninggalkan makan dan minum.” [Shahih Al-Bukhari no. 1903]
Apa yang dimaksud dengan az-zur? As-Suyuthi mengatakan
bahwa az-zur adalah
berkata dusta dan menfitnah (buhtan). Sedangkan
mengamalkannya berarti melakukan perbuatan keji yang merupakan konsekuensinya, yang telah Allah larang. [Syarh Sunan Ibnu Majah 1/121,
Maktabah Syamilah]
Allah berfirman, “Dan jauhilah perkataan dusta.” [QS.
Al-Hajj: 30]
Jadi, Allah menandaskan melalui ayat ini bahwasanya manusia harus menjauhi perkataan dusta
atau ucapan palsu, karena dapat menciptakan dampak buruk yang sangat berbahaya
dunia-Akhirat.
Dari ‘Abdurrahman bin Abi Bakrah, dari bapaknya, Rasulullah bersabda, “Maukah aku beritakan kepada
kalian dosa besar yang paling besar?” Rasul mengucapkannya tiga kali. Mereka (para Shahabat) menjawab, “Ya, wahai Rasulullah.” Beliau pun melanjutkan, “Menyekutukan
Allah, dan durhaka terhadap kedua orang tua.” Kemudian beliau duduk tegak, sebelumnya duduk bersandar, lalu
beliau q melanjutkan, “Ketahuilah… dan kesaksian palsu.” Abi
Bakrah mengatakan, “Beliau terus
mengulang-ulangnya sehingga kami berkata, “Semoga saja beliau diam.” [Shahih
Al-Bukhari no. 2654]
Menurut Ibnu Hajar Al-‘Asqalani, tujuan Nabi mengulang-ulanginya adalah sebagai bentuk penekanan untuk menggugah pendengar
supaya menghadirkan pemahamannya. Sementara perkataan perawi, ‘Semoga saja
beliau diam’, adalah karena mereka kasihan kepada Nabi (kalau kecapaian) dan mereka tidak suka terhadap apa yang
menyusahkan Nabi, serta karena mereka
sangat cinta kepada Nabi a. [Fat-h
Al-Bari 5/309-311]
Diantara alasan mengapa kita perlu sejauh mungkin dari
perbuatan ucapan palsu adalah agar hidup kita tentram dan tidak terseret untuk
menanamkan karakter-karakter kemunafiqan lainnya selain suka berucap palsu
(dusta). Dari Al-Hasan bin ‘Ali,
Rasulullah bersabda, “Tinggalkanlah yang meragukanmu pada
apa yang tidak meragukanmu. Sesungguhnya kejujuran lebih menenangkan jiwa,
sedangkan dusta (menipu) akan menggelisahkan jiwa.” [Jami’
At-Tirmidzi no. 2518; Musnad Ahmad 1/200] “Ada tiga tanda munafiq: jika
berkata, ia dusta; jika berjanji, ia mengingkari; dan jika diberi amanat, ia
khianat.”
[Shahih Al-Bukhari no. 33]
Bisnis kreatif di rajakrupukkedelai.blogspot.com dan sby-corporation.blogspot.com.
Perguruan Tinggi Islam Negeri, Universitas
Islam Madinah, Universitas Islam Indonesia, Universitas Al-Azhar Kairo, Universitas
Al-Azhar Indonesia, Universitas Paramadina, Universitas Islam Sultan Agung,
Universitas Muhammadiyah, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Sains
Al-Qur`an, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Universitas Islam
Negeri Alauddin, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim, Universitas Islam Negeri Raden Fatah, Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Universitas
Islam Negeri Sunan Ampel, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati,
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Universitas Islam Negeri Walisongo,
IAIN Ambon, IAIN Antasari, IAIN Bengkulu, IAIN Datokarama, IAIN Imam Bonjol,
IAIN Mataram, IAIN Padangsidempuan, IAIN Palopo, IAIN Pontianak, IAIN
Purwokerto, IAIN Raden Intan, IAIN Salatiga, IAIN Samarinda, IAIN Sultan Amai,
IAIN Sultan Maulana Hasanuddin, IAIN Sultan Thaha Saifuddin, IAIN Surakarta,
IAIN Syekh Nurjati, IAIN Ternate, IAIN Tulungagung, IAIN Bukittinggi, IAIN
Jember, IAIN Sultan Qaimuddin, IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa, IAIN Palangkaraya,
Institut Ilmu Al-Qur`an, STAIN Al-Fatah, STAIN Batusangkar, STAIN Curup, STAIN
Gajah Putih, STAIN Jurai Siwo, STAIN Kediri, STAIN Kerinci, STAIN Kudus, STAIN Malikussaleh,
STAIN Manado, STAIN Pamekasan, STAIN Parepare, STAIN Pekalongan, STAIN
Ponorogo, STAIN Sorong, STAIN Syekh Abdurrahman Sidik, STAIN Syekh M. Djamil
Djambek, STAIN Watampone, STAIN Meulaboh Aceh Barat.
Komentar Anda sangat berharga bagi kami. Jika Anda mendukung gerakan kami, sampaikan dengan penuh motivasi. Jangan lupa, doakan kami agar istiqamah beramal dan berdakwah. Klik juga www.quantumfiqih.com dan goldenmanners.blogspot.co.id