Pssst, Setan Bisu (Dumb Devil) Memang Ada
https://brillyelrasheed.blogspot.com/2014/10/pssst-setan-yang-bisu-memang-ada.html
Abu ‘Ali Ad-Daqqaq An-Naisaburi
Asy-Syafi’i (wafat pada tahun 406 H) menuturkan, “Barangsiapa yang berdiam diri
dari (menyampaikan) kebenaran, maka ia adalah Syaithan Akhras (yakni setan yang
bisu dari jenis manusia).” [Al-Minhaj Syarh Shahih
Muslim]
Siapa saja yang mengatakan kebatilan
dan menyeru kepada kebatilan, maka ia termasuk golongan Syaithan Nathiq (setan yang
berbicara). Sedangkan siapa saja yang diam dari mengatakan kebenaran padahal ia
mampu menyampaikannya, dan siapa saja yang tidak memerintahkan kepada yang
ma’ruf dan tidak mencegah dari kemungkaran, serta tidak merubah apa yang wajib
dirubah, tetapi ia diam saja padahal ia mampu berbicara dengan kebenaran, maka ia
disebut setan yang bisu dari jenis manusia. Karena kewajiban seorang mukmin
adalah mengingkari kebatilan, dan menyeru kepada yang ma’ruf (kebaikan) jika ia
mampu menjalankannya.
Allah Ta’ala berfirman,
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Dan hendaklah ada di antara kamu
segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan
mencegah dari yang mungkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” [QS. Ali ‘Imran:
104]
Dan Nabi shallallahu alaihi wasallam
bersabda,
من رأى منكم منكرا فليغيره بيده فإن لم يستطع فبلسانه فإن لم يستطع فبقلبه وذلك أضعف الإيمان
“Barangsiapa diantara kamu yang
melihat kemungkaran, hendaklah ia merubah/mencegah dengan tangannya
(kekuasaannya). Jika ia tidak mampu, maka hendaklah ia merubah/mencegahnya
dengan lisahnya (nasehat dan peringatan, pent). Dan jika tidak mampu, maka
hendaklah ia merubah/mencegahnya dengan hatinya (yakni merasakan tidak senang
dan tidak rela). Dan yang demikian itu adalah selemah-lemah Iman”. [Shahih
Muslim]
Dalil-dalil syar’i ini menjelaskan kepada
kita akan wajibnya mengingkari kemungkaran sesuai dengan kemampuan kita
(masing-masing). (Urutannya adalah) dengan tangan (kekuasaan), kemudian dengan
lisan, kemudian dengan hati. Maka siapa saja yang dim dari mengingkari kemungkaran
padahal ia mampu mencegah dan merubahnya, serta tidak ada penghalang baginya,
maka dia adalah setan bisu.
Referensi: abufawaz.wordpress.com
Komentar Anda sangat berharga bagi kami. Jika Anda mendukung gerakan kami, sampaikan dengan penuh motivasi. Jangan lupa, doakan kami agar istiqamah beramal dan berdakwah. Klik juga www.quantumfiqih.com dan goldenmanners.blogspot.co.id