https://brillyelrasheed.blogspot.com/2014/10/seluruh-dunia-setiap-detik-bermandikan.html
Oleh Brilly El-Rasheed, S.Pd.
Rasul
Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Malam dan siang tidak akan sirna
sehingga Al-Lata dan Al-Uzza telah disembah.” Lalu ‘Aisyah bertanya, “Wahai
Rasul, sungguh aku mengira bahwa tatkala Allah menurunkan firman-Nya, “Dia-lah
yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Qur'an) dan agama
yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama walaupun orang-orang musyrik
tidak menyukai,” [QS. At-Taubah: 33] hal ini itu telah sempurna (realisasinya).”
Beliau menjawab, “Hal itu akan terealisasi pada saat yang ditentukan oleh
Allah.”.” [Shahih Muslim]
Nabi juga menyatakan, “Sungguh
agama Islam ini akan sampai ke bumi yang dilalui oleh malam dan siang. Allah
tidak akan melewatkan seluruh kota dan pelosok desa, kecuali memasukkan agama
ini ke daerah itu, dengan memuliakan yang mulia dan merendahkan yang hina.
Yakni memuliakan dengan Islam dan merendahkannya dengan kekufuran.” [Shahih
Ibnu Hibban]
Bukti paling mudah tentang kebenaran
sabda Nabi ini dapat kita temukan pada fenomena adzan. Berikut keajaiban adzan
yang dapat dirangkum sebagai bukti konkrit bahwa seluruh dunia setiap detik
bermandikan cahaya Islam seperti disabdakan Nabi tersebut.
Adzan ternyata tidak pernah berhenti berkumandang. Proses itu terus berlangsung dan
bergerak ke arah barat kepulauan Indonesia. Perbedaan waktu antara timur dan
barat pulau-pulau di Indonesia adalah satu jam. Oleh karena itu, satu jam
setelah adzan selesai di Sulawesi, maka adzan segera bergema di Jakarta,
disusul pula sumatra. Dan adzan belum berakhir di Indonesia, maka ia sudah
dimulai di Malaysia. Burma adalah di baris berikutnya, dan dalam waktu beberapa
jam dari Jakarta, maka adzan mencapai Dacca, ibukota Bangladesh. Dan begitu
adzan berakhir di Bangladesh, maka ia ia telah dikumandangkan di barat India,
dari Kalkuta ke Srinagar. Kemudian terus menuju Bombay dan seluruh kawasan
India.
Srinagar dan Sialkot (sebuah kota
di Pakistan utara) memiliki waktu adzan yang sama. Perbedaan waktu antara
Sialkot, Kota, Karachi dan Gowadar (kota di Baluchistan, sebuah provinsi di
Pakistan) adalah empat puluh menit, dan dalam waktu ini, (Dawn) adzan Fajar
telah terdengar di Pakistan. Sebelum berakhir di sana, ia telah dimulai di
Afghanistan dan Muscat. Perbedaan waktu antara Muscat dan Baghdad adalah satu
jam. Adzan kembali terdengar selama satu jam di wilayah Hijaz al-Muqaddas
(Makkah dan Madinah), Yaman, Uni Emirat Arab, Kuwait dan Irak.
Perbedaan waktu antara Bagdad dan
Iskandariyah di Mesir adalah satu jam. Adzan terus bergema di Siria, Mesir,
Somalia dan Sudan selama jam tersebut. Iskandariyah dan Istanbul terletak di
bujur geografis yang sama. Perbedaan waktu antara timur dan barat Turki adalah
satu setengah jam, dan pada saat ini seruan shalat dikumandangkan.
Iskandariyah dan Tripoli (ibukota
Libya) terletak di lokasi waktu yang sama. Proses panggilan Adzan sehingga
terus berlangsung melalui seluruh kawasan Afrika. Oleh karena itu, kumandang
keesaan Allah dan kenabian Muhammad saw yang dimulai dari bagian timur pulau
Indonesia itu tiba di pantai timur Samudera Atlantik setelah sembilan setengah
jam.
Sebelum Adzan mencapai pantai
Atlantik, kumandang adzan Zhuhur telah dimulai di kawasan timur Indonesia, dan
sebelum mencapai Dacca, adzan Ashar telah dimulai. Dan begitu adzan mencapai
Jakarta setelah kira-kira satu setengah jam kemudian, maka waktu Maghrib
menyusul. Dan tidak lama setelah waktu Maghrib mencapai Sumatera, maka waktu
adzan Isya telah dimulai di Sulawesi! Bila Muadzin di Indonesia mengumandangkan
adzan Fajar, maka muadzin di Afrika mengumandangkan adzan untuk Isya. Sumber
eramuslim.com
Simak nasehat singkat dari Brilly El-Rasheed tentang perlunya kita untuk senantiasa berpegang teguh pada Islam di sini.
Komentar Anda sangat berharga bagi kami. Jika Anda mendukung gerakan kami, sampaikan dengan penuh motivasi. Jangan lupa, doakan kami agar istiqamah beramal dan berdakwah. Klik juga www.quantumfiqih.com dan goldenmanners.blogspot.co.id