https://brillyelrasheed.blogspot.com/2014/10/pentingnya-tafakkur-dan-tahannuts.html
Bagi sy, touring atau climbing atau
diving atau mancing atau pergi ke tempat2 wisata itu ga menarik dan bukan
sarana kebahagiaan. Nabi Muhammad dulu senang menyendiri di gua sambil
tafakkur. Alhamdulillah, secara naluri, sejak kecil sy paling suka menyendiri
di tempat yg sunyi, asri, adem, teduh dan sejuk. Kesukaan menyendiri itu bahkan
sampai sekarang. Setiap menyendiri, banyak gagasan2 cemerlang muncul, termasuk
ide2 tulisan yg perlu disusun.
20 September 2014 21:42 WIB
Menepi di keheningan malam da hiruk
pikuk keramaian, mendengar tasbih burung-burung kehidupan yg kian tersisihkan
oleh keberadaan hutan beton di perkotaan, menyimak temaram rembulan nan syahdu,
mengaji istighfar angin-angin yg bersahutan tanpa jeda pariwara. Itulah
kedamaian yg membasuh nurani dari residu interaksi kemanusiaan. It's my life.
20 September 2014 21:47 WIB
Meresapi tahlil langit malam,
mengunduh takbir bintang gemilang, menyeduh tahmid awan kelabu yg mengikuti
arah angin berthawaf. Demikianlah kesejukan yg harus kita install dalam gadget
abadi bernama hati. Gemericik air sungai dan gemersak dedaunan mengingatkan
pada hari-hari itu. Kenangan suci dan alami. Tidak. Tidak akan terulang.
Kecuali ada ridha dari Ar-Rahman.
20 September 2014 21:52 WIB
Meteor dan asteroid, kalian bisa
sa'i kapan saja. Bumi dan planet-planet, kalian bisa thawaf kapan saja.
Tidakkah kalian memintakan ampun untukku kepada Rabb kita? Agar aku bisa
menyatu dengan kalian, melebur, untuk thawaf dan sa'i sesuka hati. Hingga dapat
mencium hajar aswad bak kalian mencium serpihan-serpihan bebatuan yg terpental
dari surga dunia.
20 September 2014 21:58 WIB
___
Demikian luapan perenungan saya melalui facebook. Tak lupa, saya juga memberikan contoh-contoh konkrit tentang perenungan yang lebih kontributif bagi realitas.
___
Bermula dari paradigma. Syiah
menjadi monster terkejam sedunia, setelah Zionis Yahudi. Benarkah paradigma tak
kan berubah? Keabadian hanya milik Sang Penguasa Semesta. Bumi jadi saksi,
tumbuhan jadi saksi, langit jadi saksi. Bahwa neraka sudah meraung dan
menggelegak, siap memakan habis mereka. Ya, mereka. Mereka yg tega menyayat
kulit umat Islam. Mereka yg ridha membantai kehormatan umat Islam.
20 September 2014 22:01 WIB
Sy rasa, isu ledakan penduduk sudah
tidak relevan sekarang. Dan program keluarga berencana sudah layak
dikesampingkan, untuk beralih kepada keluarga besar berencana. Tidak cukup
kiranya jika dua anak lebih baik. Terbukti sudah.
Di Surabaya saja, hotel puluhan lantai banyak yang harus gigit jari, mall
ribuan stand banyak yang sepi pembeli, appartemen ratusan kamar banyak yg harus
terkapar. Operasional sehari2 tidak tercukupi karena ,ereka terus berkembang,
sementara jumlkah penduduk tidak seimbang. Bagaimana di kota Anda?
Tepatlah kiranya jika kita ikuti petuah Rasul bahwa beliau bangga jika punya
umat yg banyak. Jumlah umat yg banyak tentu dengan memperbanyak keturunan.
Bukan dengan sistem bank sperma atau kloning manusia atau smart robotik ataupun
hologram replikasi.
20 September 2014 22:09 WIB
Di luar sana, mereka berjuang
mensosialisasikan Islam dengan menggelar Open Mosque Days. Warga berduyun-duyun
belajar Islam di masjid. Lha di negeri tercinta, masjid dibuka 24 jam,
paling-paling didatangi cuman buat kencing di toiletnya atau numpang berak atau
numpang mandi atau numpang tidur pas jam istirahat kerja. Hadewh. Tapi ya masih
untung sih, kan al-masjidu baitu kulli taqiyyin. Gitu hadits yg sy baca di
Jami' Shaghir punyanya Imam Suyuthi.
http://www.khalifahlife.com/2014/09/muslim-di-queensland-gelar-acara-open.html
21 September 2014 07:18 WIB
Dengar bacaan/tilawah/murattal Al-Qur`an Brilly El-Rasheed sebagian ayat dari surah Al-Mu`min di sini.
Komentar Anda sangat berharga bagi kami. Jika Anda mendukung gerakan kami, sampaikan dengan penuh motivasi. Jangan lupa, doakan kami agar istiqamah beramal dan berdakwah. Klik juga www.quantumfiqih.com dan goldenmanners.blogspot.co.id