Zuhud, Wara' dan Qana'ah


Oleh Brilly El-Rasheed, S.Pd.



Bukankah kita sangat berhasrat dekat dengan Allah Yang Maha Kuat dan Maha Melihat? Ternyata untuk mendapatkan kedekatan dengan Allah, syaratnya sederhana, yaitu zuhud. Memang sih syaratnya sederhana, tapi praktek zuhud benar-benar berat. Ibaratnya seperti khusyu’. Khusyu’ hanya ringan bagi orang-orang yang yakin dengan Allah dan sadar pasti akan bertemu dengan Allah. Zuhud pun demikian.
Zuhud hanya ringan bagi orang-orang yang yakin dengan Allah dan sadar betul dengan hakekat dunia ini yang sejatinya penjara bagi orang-orang beriman dan tempat wisata bagi orang-orang tidak beriman, yang sejatinya dijadikan Allah sebagai tempat persinggahan hamba-hambaNya untuk mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya dan bersiap-siap untuk menghadapi hari-hari tak bertepi di akhirat nanti.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
ما تقرب إلي عبدي المؤمن بمثل الزهد في الدنيا، ولا تعبدني بمثل أداء ما افترضته
“Tiada amalan yang lebih mendekatkan diri seorang hamba mu`min kepadaKu daripada zuhud di dunia. Tiada ibadah yang lebih mendekatkan diri seorang hamba mu`min kepadaKu daripada ibadah-ibadah yang Aku fardhukan kepadanya.” [HR. Al-Qudha’i no. 1458]


Sebetunya, hanya dengan zuhud, wara’ dan qana’ah lah yang menjadikan qalbu tidak akan terpesona dengan dunia, selalu rindu keindahan surga, senantiasa berharap hanya kepada Allah Ta’ala dan tidak pernah sedih ketika tertimpa musibah bahkan malah senang. Yang menjadikan orang-orang tidak begitu konsen bersyukur, tidak mudah bersabar, merasa keputusan Allah tidak tepat, menganggap rizqi Allah kurang banyak adalah karena tidak mengaksentuasi zuhud, wara’ dan qana’ah, serta menganggap dunia lebih penting untuk diseriusi daripada akhirat.

Andaikata kita adalah hamba yang tidak punya amal-amal istimewa, asalkan punya zuhud saja, insya Allah, kita akan melesat cepat dekat kepada Allah. Secara tidak sadar, zuhud mengantarkan kita untuk memiliki qalbu yang terus menggantungkan diri dan harapan kepada Allah semata. Mau tidak mau, zuhud membimbing kita untuk terus menambatkan kehidupan hanya kepada Allah sehingga kita akan terus dekat denganNya.
Zuhud juga akan menggiring kita secara cepat untuk menyadari dan meyakini bahwa Allah lah pemilik dunia ini yang kita selayaknya meminta dunia hanya kepadaNya, termasuk meminta akhirat. Sayangnya kita lebih terpesona dengan dunia akhirnya tidak terlalu peduli di akhirat nanti hidup nikmat atau terlaknat. Orang cerdas akan lebih memilih segera berada dekat dengan Allah daripada harus bergumul dengan hiasan dunia yang membuat alpa.
Cermatilah firman-firman Allah tentang larangan terpesona, terpikat, terpukau, tertarik dan terkesima dengan dunia, seperti QS. Al-A’la: 16-17, An-Nahl: 96, Al-Hadid: 20, An-Nisa`: 77, Thaha: 131, Ali ‘Imran: 185. Jangan membaca ayat-ayat tersebut dengan masih menancapkan keyakinan bahwa yang menjamin kebahagiaan dan kesejahteraan adalah uang. Bacalah nasehat dan peringatan Allah tersebut dengan keyakinan yang sudah kita yakini selama ini tapi kita tidak terlalu yakin yaitu bahwa Allah lah yang memberikan rizqi dan Allah lah yang berkuasa menjamin kemakmuran dunia akhirat kita, hanya Allah! Bacalah!

Related

Akhlaq 9103101638965759411

Posting Komentar

Komentar Anda sangat berharga bagi kami. Jika Anda mendukung gerakan kami, sampaikan dengan penuh motivasi. Jangan lupa, doakan kami agar istiqamah beramal dan berdakwah. Klik juga www.quantumfiqih.com dan goldenmanners.blogspot.co.id

emo-but-icon

Hot in week

Random Post

Cari Blog Ini

Translate

Total Tayangan Halaman

Our Visitors

Flag Counter

Brilly Quote 1

Brilly Quote 2

Brilly Quote 3

item