Ketika Harus Mendadak Dakwah


Oleh Brilly El-Rasheed


Pasti kegalauan seperti itu yang Anda rasakan ketika Antum dijadwal buat ceramah atau muhadhoroh. Belum di depan jama’ah saja, rasa panas dingin grogi sudah terasa. Nampaknya Anda perlu baca tips-tips berikut kalau Anda mendadak dakwah.
Satu:: Persiapkan materi ceramah yang Antum sukai dan kuasai. Karena kalau Antum mood dan juga paham betul materinya apalagi hafal, maka Antum akan mudah menyampaikan materi tersebut. Jangan sampai tidak hafal ayat Al-Qur`an dan hadits yang mau Antum sampaikan, karena itu akan sangat mengganggu kelancaran.
Dua:: Alokasikan waktu minimal tiga jam nonstop untuk latihan dan menguji hafalan ayat Al-Qur`an dan haditsnya, juga menguji ingatan kita tentang alur materinya, serta menguji kelancaran kita.
Tiga:: Lakukan di hadapan cermin di ruang kosong. Kalau sudah lancar, lakukan di hadapan beberapa teman, dua atau tiga. Sebagai latihan nanti kalau menghadapi jama’ah dalam jumlah banyak.
Empat:: Tak perlu malu untuk melakukan latihannya –misalnya- sewaktu berkendara di atas motor, sewaktu mau tidur, atau bahkan sewaktu mandi. Kalau sambil mandi, jangan diucapin ayat Al-Qur`an dan haditsnya atau kalimah-kalimah thayyibah lainnya.
Sewaktu di atas podium/mimbar di hadapan para jama’ah, kalau tiba-tiba kerasa grogi, jangan melihat ke kertas catatan materi apalagi membiarkan pandangan mata kosong melihat ke langit-langit. Coba sadari kondisi di sekitar: sadar tidak kita sama posisi duduk kita, sadar tidak kita sama gerakan tangan dan kepala kita, sadar tidak kita sama jarum jam dinding, sadar tidak kita sama makna kata-kata yang kita lontarkan, sadar tidak kita sama berisiknya anak-anak kecil, sadar tidak kita sama celetukan-celetukan komentar dari para jama’ah, dan masih banyak lagi. Kalau kita bisa sadar, berarti kita berhasil. Alhamdulillah.
Yang pertama kali perlu kita sadari biar kita ngga kaget sewaktu mendadak dakwah adalah bahwa dakwah itu bukan acting, dakwah itu mengungkapkan ilmu yang sudah kita pahami, miliki, kuasai, hafal, dan amalkan.
Seringkali kita ingin tampil wah ketika berdakwah, lantas kita mencari materi-materi dakwah yang wah dan muluk-muluk, padahal kita tidak menguasainya. Akhirnya kita acak-acakan sewaktu berceramah di depan para jama’ah.
Sekali lagi, tanamkan betul-betul kesadaran dalam diri kita akan hakekat dakwah. Bahwa dakwah adalah menyampaikan, mentransfer, mengajarkan, membagikan ilmu yang sudah kita pahami, miliki, kuasai, hafal, dan kita amalkan.
Amat sangat rugi kalau kita berdakwah hanya karena ingin tampil keren, beken, jago, ahli, terpandang, mentereng, dan sebagainya. Dakwah itu karena Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kalau kita bisa ikhlash karena Allah di saat berdakwah di depan para jama’ah, insya Allah, kita tidak akan grogi apalagi acak-acakan.

Upayakan untuk menjadikan ilmu-ilmu syar’i sebagai bahan ngobrol santai sama teman-teman. Jadi ilmu syar’i itu sudah akrab dengan kita dan menjadi kebiasaan kita.



Related

Quantum Fiqih 1781394562634034177

Posting Komentar

Komentar Anda sangat berharga bagi kami. Jika Anda mendukung gerakan kami, sampaikan dengan penuh motivasi. Jangan lupa, doakan kami agar istiqamah beramal dan berdakwah. Klik juga www.quantumfiqih.com dan goldenmanners.blogspot.co.id

emo-but-icon

Hot in week

Random Post

Cari Blog Ini

Translate

Total Tayangan Halaman

Our Visitors

Flag Counter

Brilly Quote 1

Brilly Quote 2

Brilly Quote 3

item