Bersegera dalam Kebaikan
https://brillyelrasheed.blogspot.com/2012/05/bersegera-dalam-kebaikan.html
Karena
tidak satupun makhluk yang dapat mengetahui apa yang akan terjadi. Bisa jadi
kesempatan yang pernah tersedia, tidak akan kembali. Rasulullah mengingatkan
untuk memanfaatkan kesempatan yang tersedia sebaik mungkin,
اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ وَشَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ
وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ
“Manfaatkan
lima hal sebelum kedatangan lima hal; masa mudamu sebelum masa rentamu, masa
sehatmu sebelum masa sakitmu, masa kayamu sebelum masa faqirmu, waktu luangmu
sebelum waktu sibukmu, dan hidupmu sebelum datang kematianmu.” [Shahih
Al-Jami’ no. 1077]
Rasulullah menghasung para pengikut beliau untuk bergegas
beramal shalih sebelum datangnya fitnah qiyamah yang bisa menjadikan seorang
muslim murtad, sadar atau tidak. Beliau berkata,
بَادِرُوا
بِالْأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ
مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا أَوْ يُمْسِي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ
دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنْ الدُّنْيَا
“Segeralah kamu berbuat kebaikan sebelum terjadinya
berbagai fitnah, bagaikan malam yang gelap. Yang pada saat itu seseorang yang
beriman pada pagi hari akan dapat menjadi kafir pada sore harinya. Dan orang
yang beriman pada sore hari dapat menjadi kafir pada pagi harinya. Selain itu,
ia juga menjual agamanya dengan harta benda dunia.” [Mukhtashar
Shahih Muslim no. 2047]
Rasulullah mengajak umat beliau untuk banyak melantunkan
dzikir tahlil. Selain sebagai latihan ketika kelak maut menjemput, yang mana
ketika itu tidak semua manusia bisa mengucapkan tahlil dengan mudah, padahal
tahlil adalah sarana husnul khatimah dan kunci surga. Beliau berkata,
أَكْثِرُوْا مِنْ شَهَادَةِ
أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ قَبْلَ أَنْ يُحَالَ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهَا
“Perbanyaklah mengucapkan syahadah (persaksian) La
Ilaha Illallah (tiada tuhan yang benar kecuali Allah) sebelum diri kalian
dihalangi darinya.” [Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 1529]
Tatkala melaksanakan shalat, di samping dituntut untuk
segera menunaikan shalat ketika datang waktunya, juga dituntut khusyu’, dengan
cara ingat mati, kalau-kalau shalat yang hendak dikerjakannya itu adalah shalat
yang terakhir. Rasulullah
berkata,
اُذْكُرِ الْمَوْتَ
فِيْ صَلاَتِكَ فَإِنَّ الرَّجُلَ إِذَا ذَكَرَ الْمَوْتَ فِيْ صَلاَتِهِ لَحَرِيٌّ
أَنْ يُحْسِنَ صَلاَتَهُ وَصَلِّ صَلاَةَ رَجُلٍ لاَ يَظُنُّ أَنَّهُ يُصَلِّيَ صَلاَةً
غَيْرَهَا وَإِيَّاكَ وَكُلَّ أَمْرٍ يُعْتَذَرُ مِنْهُ
“Ingatlah kematian dalam shalatmu, karena kalau seseorang
mengingat kematian dalam shalatnya, dia akan berusaha untuk mengoptimalkan
shalatnya. Dan shalatlah seperti shalatnya orang yang tidak yakin dia bisa
shalat lagi (karena meninggal). Dan jauhilah segala yang menjadikanmu nantinya
meminta maaf darinya.” [Ash-Shahihah no. 1421]
Rasulullah menganjurkan kita untuk bergegas melaksanakan
shalat ketika telah tiba waktunya. Jangan sampai menunda shalat kemudian baru
melaksanakannya ketika waktunya hampir habis. Beliau berkata,
تِلْكَ صَلَاةُ الْمُنَافِقِ
يَجْلِسُ يَرْقُبُ الشَّمْسَ حَتَّى إِذَا كَانَتْ بَيْنَ قَرْنَيْ الشَّيْطَانِ
قَامَ فَنَقَرَهَا أَرْبَعًا لَا يَذْكُرُ اللَّهَ فِيهَا إِلَّا قَلِيلًا
“Itulah shalat orang munafiq, Itulah shalat
orang munafiq, Itulah shalat orang munafiq. Ia duduk-duduk mengamati matahari.
Kalau sudah hampir terbenam, ia shalat empat raka’at dengan terburu-buru dan
tidak mengingat Allah kecuali sedikit sekali.” [Mukhtashar Shahih Muslim
no. 216]
Kendati Allah telah menyediakan (menetapkan) ada awal dan
ada akhir waktu masing-masing shalat maktubah, Allah senang sekali jika
hamba-Nya mau melaksanakan shalat di awal waktunya.
عَنْ عَمَّتِهِ أُمِّ فَرْوَةَ قَالَتْ
سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْأَعْمَالِ أَفْضَلُ
قَالَ الصَّلَاةُ لِأَوَّلِ وَقْتِهَا
Ummu
Farwah melaporkan, pernah seseorang bertanya kepada Rasulullah, “Amal manakah
yang paling utama?” Rasulullah menjawab, “Shalat pada awal waktunya.”
[Shahih Sunan At-Tirmidzi no. 170]
Setelah meriwayatkan hadits ini, At-Tirmidzi mengutip
pernyataan Asy-Syafi’i melalui Abu Walid Al-Makki, “Waktu awal shalat adalah
waktu yang paling utama. Di antara bukti keutamaan awal waktu shalat atas akhir waktu shalat adalah Nabi
memilihnya, begitu juga Abu Bakar dan ‘Umar. Mereka tidak memilih kecuali sesuatu yang lebih utama
dan mereka tidak akan meninggalkan keutamaan. Mereka
senantiasa shalat di awal waktunya.”
Rasulullah sendiri telah memberikan teladan bagaimana
pelaksanaan shalat yang sempurna, yang diinginkan Allah.
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ مَا صَلَّى
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاةً لِوَقْتِهَا الْآخِرِ
مَرَّتَيْنِ حَتَّى قَبَضَهُ اللَّهُ
‘Aisyah
melaporkan, “Rasulullah tidak pernah mengerjakan shalat pada akhir waktunya,
(kecuali) dua kali, hingga Allah mencabut nyawa beliau.” [Shahih Sunan
At-Tirmidzi no. 174]
Rasulullah menyeru kita untuk bergegas melaksanakan haji
ketika semua syarat telah terpenuhi. Rasulullah melarang menunda-nunda
pelaksanaan haji. Beliau berkata,
مَنْ أَرَادَ الْحَجَّ فَلْيَتَعَجَّلْ
فَإِنَّهُ قَدْ يَمْرَضُ الْمَرِيضُ وَتَضِلُّ الضَّالَّةُ وَتَعْرِضُ الْحَاجَةُ
“Barangsiapa yang ingin menunaikan haji, maka segeralah
(melaksanakannya) karena kadang seseorang sakit, binatang yang dikendarainya
hilang, dan (atau) ada hajat yang tidak bisa ditinggalkan.” [Shahih Sunan Ibnu Majah no. 2331;
Sunan Ibnu Majah 2/962 no. 2883]
Dalam Al-Qur`an, Allah juga telah menyeru hamba-hamba-Nya
untuk segera dan senantiasa bertaubat, meminta ampunan Allah, dan bergegas
beramal untuk menuju surga. Allah berfirman,
وَسَارِعُواْ إِلَى مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
“Bersegeralah
kalian kepada ampunan Rabb kalian dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi
yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa.” [Al-Qur`an surah Ali ‘Imran ayat no. 133]
Begitu pula dalam hal shadaqah, baik yang wajib, yaitu
zakat fithri dan zakat mal, maupun yang nafilah (sunnah, tidak wajib), kita
diperintahkan untuk bersegera menunaikannya, karena harta yang ada pada kita
bisa saja diambil oleh Allah, yang akhirnya tidak ada lagi kesempatan
bershadaqah.
Dari Abu Hurairah, Seorang lelaki mendatangi Rasulullah,
dan bertanya, “Wahai Rasulullah shadaqah apa yang paling baik?” Beliau menjawab,
أَنْ
تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ تَخْشَى الْفَقْرَ وَتَأْمُلُ الْغِنَى وَلَا
تُمْهِلَ حَتَّى إِذَا بَلَغَتْ الْحُلْقُومَ قُلْتَ لِفُلَانٍ كَذَا وَلِفُلَانٍ
كَذَا أَلَا وَقَدْ كَانَ لِفُلَانٍ
“Kamu
bershadaqah
ketika kamu sehat lagi kikir (berambisi), kamu khawatir menjadi miskin dan ingin kaya.
Janganlah kamu menunda-nunda shadaqah hingga ajalmu telah sampai di
tenggorokan, saat itu kamu akan berkata, “Berikanlah kepada si fulan begini
dan kepada si fulan begitu.”
Padahal memang sudah pasti hartanya ketika itu diwarisi
si fulan.” [Shahih
Al-Bukhari no. 2689; Shahih Muslim no. 2336]
Rasulullah memberikan sedikit rahasia, mengapa harus
segera menunaikan hak harta yaitu shadaqah, yaitu karena akan ada saatnya harta
melimpah ruah dan semua manusia kaya raya, sehingga tak satupun orang
membutuhkan harta orang lain. Beliau berkata,
وَلَئِنْ طَالَتْ بِكَ حَيَاةٌ لَتَرَيَنَّ الرَّجُلَ
يُخْرِجُ مِلْءَ كَفِّهِ مِنْ ذَهَبٍ أَوْ فِضَّةٍ يَطْلُبُ مَنْ يَقْبَلُهُ
مِنْهُ فَلَا يَجِدُ أَحَدًا يَقْبَلُهُ مِنْهُ
“Seandainya kamu berumur panjang, kamu pasti akan melihat
seseorang keluar dengan membawa emas atau perak sepenuh telapak tangannya
mencari orang yang mau menerima (shadaqah) nya namun dia tidak mendapatkan
seorangpun yang mau menerimanya.” [Shahih
Al-Bukhari 2/402]
Beliau juga
berkata, “(Segera) bershadaqahlah kalian, karena sesungguhnya akan datang
kepada kalian suatu zaman di mana seorang laki-laki berjalan dengan membawa
shadaqah, namun dia tidak menjumpai seorangpun yang mau menerimanya. Lalu ada
seseorang berkata, “Andai engkau membawa shadaqah itu kemarin, saya akan
menerimanya. Kalau hari ini, saya sudah tidak membutuhkannya lagi.”.” [Shahih Al-Bukhari 1/357; Shahih Muslim
3/84]
Beliau
berkata pula,
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ...حَتَّى يُهِمَّ رَبَّ الْمَالِ مَنْ يَقْبَلُ صَدَقَتَهُ وَحَتَّى يَعْرِضَهُ
عَلَيْهِ فَيَقُولَ الَّذِي يَعْرِضُهُ عَلَيْهِ لَا أَرَبَ لِي بِهِ
“Tidaklah qiyamah terjadi, hingga pemilik harta
berharap ada yang mau menerima shadaqahnya, dan hingga ia menunjukkannya kepada
yang lain, orang yang ditunjukkan menolak, “Aku tidak butuh lagi.”.” [Shahih Al-Bukhari]
Maka dari itu, kesempatan sekecil apapun, mari kita upayakan
memanfaatkannya untuk ibadah kepada Allah. Sudah saatnya kita tidak lagi
menunda-nunda rencana (niatan) yang baik atau menunda-nunda kebaikan yang bisa
kita kerjakan. Tapi satu hal yang harus dipegang teguh, bahwa kita dituntut
untuk optimal dalam mempersembahkan ibadah kepada Allah.
Sudah pernah dimuat di majalah Islam Nasional LENTERA QOLBU.
Ikuti channel telegram.me/manajemenqalbu
Gabung Grup Whatsapp Islamia 082140888638
Follow brillyelrasheed561.wordpress.com
Gabung facebook.com/groups/grupislamia
Klik juga quantumfiqih.wordpress.com
Bersosial entrepreneurship di www.sbycorporation.com
Dapatkan buku-buku Islami inspiratif-motivatif-kontemplatif karya Brilly El-Rasheed, S.Pd.: (1) Golden Manners Rp 60.000,-; (2) Mendekat Kepada Allah Rp 38.000,-; (3) Kutunggu di Telaga Rp 40.000,-; (4) Quantum Iman Rp 62.000,-; (5) Benteng Umat Islam Rp 42.000,-; (6) Maksiat dalam Taubat Rp 39.000,-; (7) Titisan Ahli Surga Rp 35.000,-; (8) Menepi dari Dunia Rp 55.000,-; (9) Jangan Rp 44.000,-; melalui kontak masing-masing penerbit atau melalui Brilly Online Bookstore (BOOST) di 08155241991.
Mobil Indonesia, Honda HRV, Honda Brio, Honda Mobilio, Honda Jazz, Honda City, Honda Civic, Honda Freed, Honda CRV, Honda Accord, Honda Odyssey, Honda CRZ, Honda BRV, Suzuki APV, Suzuki Ertiga, Suzuki Grand Vitara, Suzuki Karimun, Suzuki Swift, Suzuki Spalsh, Suzuki SX4, Toyota Camry, Toyota Vios, Toyota Corolla Altis, Toyota Prius, Toyota Yaris, Toyota Etios Valco, Toyota Agya, Toyota NAV, Toyota Alphard, Toyota Kijang Innova, Toyota Avanza, Toyota Avanza Veloz, Toyota Fortuner, Toyota Land Cruiser, Toyota Rush, Toyota RAV4, Toyota Dyna, Toyota Hiace, Toyota Hilux,
Perusahaan Otomotif Indonesia, Astra, Daihatsu, Isuzu, Suzuki, Mitsubishi, Honda, Yamaha, Piaggio, Toyota, Hino, Hyundai, Nissan, AMT, Kawasaki, Aspira, Vespa, Trucks, Chevrolet, Ford, Proton, Peugeot, Kia, Krama Yudha Tiga Berlian, Honda, Gaya,
Perusahaan Motor Indonesia, Helroad, Kanzen, Viar, Astra Honda, Yamaha, Suzuki, Kaisar, Kawasaki, Minerva, Cleveland, Piaggio, Triumph, BMW, Hero, Vespa, Viva, TVS, Harley Davidson, Happy, Gazgas, Betrix, Bajaj, Benelli, KTM, Ducati, Kymco Benson, Jialing, Dayang, Agusta MV, Hyosung, Husqvarna,
Perguruan Tinggi Islam Negeri, Universitas Islam Madinah, Universitas Islam Indonesia, Universitas Al-Azhar Kairo, Universitas Al-Azhar Indonesia, Universitas Paramadina, Universitas Islam Sultan Agung, Universitas Muhammadiyah, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Sains Al-Qur`an, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Universitas Islam Negeri Alauddin, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Universitas Islam Negeri Raden Fatah, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Universitas Islam Negeri Walisongo, IAIN Ambon, IAIN Antasari, IAIN Bengkulu, IAIN Datokarama, IAIN Imam Bonjol, IAIN Mataram, IAIN Padangsidempuan, IAIN Palopo, IAIN Pontianak, IAIN Purwokerto, IAIN Raden Intan, IAIN Salatiga, IAIN Samarinda, IAIN Sultan Amai, IAIN Sultan Maulana Hasanuddin, IAIN Sultan Thaha Saifuddin, IAIN Surakarta, IAIN Syekh Nurjati, IAIN Ternate, IAIN Tulungagung, IAIN Bukittinggi, IAIN Jember, IAIN Sultan Qaimuddin, IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa, IAIN Palangkaraya, Institut Ilmu Al-Qur`an, STAIN Al-Fatah, STAIN Batusangkar, STAIN Curup, STAIN Gajah Putih, STAIN Jurai Siwo, STAIN Kediri, STAIN Kerinci, STAIN Kudus, STAIN Malikussaleh, STAIN Manado, STAIN Pamekasan, STAIN Parepare, STAIN Pekalongan, STAIN Ponorogo, STAIN Sorong, STAIN Syekh Abdurrahman Sidik, STAIN Syekh M. Djamil Djambek, STAIN Watampone, STAIN Meulaboh Aceh Barat.
Tags: Ormas Islam Induk di Indonesia, Jami’ah Khairiyah, Al-Irsyad Al-Islamiyah, Masyumi, Syarikat Islam Indonesia, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Persatuan Islam PERSIS, Nahdlatul Wathan, Pelajar Islam Indonesia PII, Lembaga Dakwah Islam Indonesia LDII, Jam’iyah Al-Washliyah, Rabithah ‘Alawiyah, Front Pembela Islam FPI, Hizbut Tahrir Indonesia HTI, Mathla’ul Anwar MA, Jam’iyah Al-Ittihadiyah, Hidayatullah, Al-Wahdah Al-Islamiyah, Majelis Tafsir Al-Quran MTA, Harakah Sunniyah Untuk Masyarakat Islami HASMI, Persatuan Tarbiyah Islamiyah PERTI, Persatuan Ummat Islam PUI, Shiddiqiyah, Wahidiyah.
Tags: Tarekat Mu’tabarah, ‘Umariyyah, Naqsyabandiyyah, Qodiriyyah, Syadziliyyah, Rifa’iyyah, Ahmadiyyah, Dasuqiyyah, Akbariyyah, Chistiyyah, Maulawiyyah, Kubrawardiyyah, Khalwatiyyah, Jalwatiyyah, Bakdasyiyyah, Ghuzaliyyah, Rumiyyah, Sa’diyyah, Justiyyah, Sya’baniyyah, Kalsyaniyyah, Hamzawiyyah, Bairumiyyah,. ‘Usysyaqiyyah, Bakriyyah, ‘Idrusiyyah, 'Utsmaniyyah, ‘Alawiyyah, ‘Abbasiyyah, Zainiyyah, ‘Isawiyyah, Buhuriyyah, Haddadiyyah, Ghaibiyyah, Khalidiyyah, Syaththariyyah, Bayuniyyah, Malamiyyah, ‘Uwaisiyyah, ‘Idrisiyyah, Akabiral Auliya`, Matbuliyyah, Sunbuliyyah, Tijaniyyah, Samaniyyah, Suhrawardiyyah, Syadziliyyah, Qadiriyyah, Naqsyabandiyyah
Komentar Anda sangat berharga bagi kami. Jika Anda mendukung gerakan kami, sampaikan dengan penuh motivasi. Jangan lupa, doakan kami agar istiqamah beramal dan berdakwah. Klik juga www.quantumfiqih.com dan goldenmanners.blogspot.co.id