Penanggung Jawab Kesesatan



Atas dasar image Islam sebagai sumber kesesatan, banyak orang yang kemudian mencampakkan Islam, acuh dengan nasib Islam, tidak peduli Islam dicaci, dihina, dihujat. Tanpa sadar, sebenarnya mereka yang menerapkan sikap preventif yang menyimpang tersebut, sudah keluar dari Islam. Tentu jika mereka tidak tahu bahwa perbuatan mereka itu adalah pembatal keislaman, maka mereka tidak dihukumi keluar dari Islam. Hanya Allah yang menghukumi keadaan mereka itu. Tapi jika mereka tahu, dan mereka tetap saja meninggalkan Islam dengan alasan apa pun, maka dapat dipastikan dia adalah nonmuslim.
Keadaan mereka ini seperti kaum munafik, terombang-ambing, tidak ikut kelompok ini (umat Muslim) tidak juga ikut kelompok itu (umat Nonmuslim). Tidak mau membenarkan Islam karena otaknya sudah termindset bahwa kesesatan itu karena menekuni belajar Islam, juga tidak mau menyalahkan Islam, karena tidak mau disebut sebagai orang kafir.
Di samping itu, mereka menganggap sikap preventif (dalam perspektif mereka) tersebut sebagai sikap yang benar dalam beragama Islam. Tidak perlu terlalu fanatik. Demikianlah yang disebut oleh Allah, "Maka apakah orang-orang yang dijadikan (setan) menganggap baik perbuatannya yang buruk, lantas dia memandang perbuatannya itu baik, (sama dengan orang yang tidak ditipu oleh setan—pnrj)?" [Al-Qur`an surah  Fathir no.8] "Maka apakah orang yang berpegang teguh pada keterangan yang datang dari Rabbnya, sama dengan orang yang dijadikan (setan) memandang baik perbuatannya yang buruk itu dan mengikuti hawa nafsunya?" [Al-Qur`an surah  Muhammad no.14] 
Sikap preventif yang didasari atas ketakutan  terjerumus pada kesesatan tidak selamanya benar juga tidak selamanya salah. Dengan tindakan preventif tersebut, salah satunya akan diketahui mana manhaj (metode/cara beragama) yang benar dan mana manhaj yang salah. Orang-orang yang tulus ingin mengaktualisasikan Islam dalam kesehariannya, maka ia tidak akan salah dalam menyelamatkan diri dari kesesatan. Yang ia lakukan adalah mencari metode yang benar dan mengimplementasikannya, serta membuang jauh-jauh metode yang salah.
Kalau mau jujur dan berpikir jernih, yang menjerumuskan ke dalam kesesatan bukan Islam itu sendiri. Ibaratnya, orang menuju sebuah tempat melalui beberapa jalan, maka ketika dia tersesat, jangan salahkan tempat yang akan dituju, tapi salahkan orang itu karena ia menempuh jalan yang salah. Sama halnya dengan Islam. Kalau ada orang yang tersesat ketika dia hendak mempelajari Islam, maka jangan salahkan Islam, tapi salahkan metode yang digunakannya.
Baiklah. Kemudian, jika kita kilas balik, apa penyebab bisa salah metode, kita akan temukan bahwa keengganan untuk kembali kepada Al-Qur`an dan As-Sunnah dengan pemahaman Salaful Ummah (generasi pendahulu dalam Islam) lah yang menjadi faktor utamanya. Ketika keengganan ini dienyahkan, maka metode yang benar dalam memahami Islam akan didapat, dan alhasil, kita tidak akan tersesat. Kenapa harus dengan pemahaman Salaful Ummah? Jawabannya seperti yang dikatakan oleh Al-Imam Malik, "Tidak akan baik generasi akhir dari umat ini kecuali dengan apa yang membuat baik generasi awal umat ini."
Jika kita kilas balik lebih jauh lagi, apa penyebab kebanyakan manusia salah metode dalam berIslam? Jawabannya, sikap taqlid yang membabi buta kepada para pemuka agama, sendiko dawuh atau sami'na wa atha'na (kami mendengar dan kami taat) kepada orang-orang yang diklaim sebagai ulama pewaris para nabi, yang sebetulnya mereka adalah para pemimpin kesesatan. Mereka berjalan dan memberi petunjuk tanpa ilmu. Yang akhirnya mereka sesat dan menyesatkan. Rasulullah berkata,
إن أخوف ما أخاف على أمتي الأئمة المضلون
"Sesungguhnya sesuatu yang paling aku takutkan atas umatku adalah pemimpin kesesatan." [Shahih: Shahih Al-Jami', no.1551]
     Dengan demikian, pemimpin agama sangat mempengaruhi metode agama yang diambil masyarakat dalam memahami Islam. Jika pemimpin agama mengambil metode yang sesat, maka masyarakat pengikutnya juga akan sesat. Sedangkan bila pemimpin agama menempuh metode yang benar, maka masyarakat pun akan benar. Dan sekali lagi perlu dicamkan, bukan Islam yang menjadi sumber kesesatan, tapi metode dalam memahami Islam lah yang harus dituduh sebagai biang keladi kesesatan. Sebab metode yang salah dalam memahami Islam, akan membawa seseorang pada kesesatan.


| Peluang keuntungan tiga kali lipat di bisnis krupuk kedelai, bukan MLM, murni jualan krupuk, hubungi 081331803401 |



Posting Komentar

Komentar Anda sangat berharga bagi kami. Jika Anda mendukung gerakan kami, sampaikan dengan penuh motivasi. Jangan lupa, doakan kami agar istiqamah beramal dan berdakwah. Klik juga www.quantumfiqih.com dan goldenmanners.blogspot.co.id

emo-but-icon

Hot in week

Random Post

Blog Archive

Cari Blog Ini

Translate

Total Tayangan Halaman

Our Visitors

Flag Counter

Brilly Quote 1

Brilly Quote 2

Brilly Quote 3

item