Bahaya Bohong Bagi Kesehatan




Dalam penggalan sebuah hadits Nabi disebutkan, “Dan sesungguhnya kebohongan itu mengantarkan membawa kepada kekufuran. Dan sesungguhnya kekufuran itu menyeret ke neraka. Dan sesungguhnya seseorang yang berdusta akan dicatat Allah sebagai pendusta” [HR. Al-Bukhari dan Muslim]
Bohong tidak hanya membuat orang lain tidak lagi menaruh kepercayaan, tetapi juga dapat berakibat fatal bagi kesehatan. Berikut ini bahaya berbohong bagi kesehatan seperti dikutip dari buku Ayat-ayat Sehat karya Yuga Pramita.
Pada saat berbohong, seseorang sejatinya sedang melawan apa-apa yang sebenarnya harus disampaikan. Jangan heran jika dalam kondisi demikian, terjadi konflik batin yang tak mustahil membuat jiwa seseorang tertekan.


Dr. Dr. Ari F. Syam, Sp.PD-kGEH, MMB, FINASIM, FACP., spesialis penyakit dalam FK-UI dan RSCM mengatakan, tekanan jiwa (setelah melakukan kebohongan) akan menyebabkan gangguan jiwa (neurosis), baik depresi, ansietis, maupun gangguan fisik akibat kejiwaan berupa penyakit psikomatik. Psikomatik adalah penyakit fisik yang didasari oleh penyakit psikis.
Sementara menurut Saudra Dalton-Smith M.D., penulis Set Free to Live Free, berbohong dapat meningkatkan hormon stres yang bisa mengakibatkan degup jantung dan tarikan napas meningkat, pencernaan melemah, serta saraf dan otot menjadi sangat sensitif. 
Sekali dua kali hal ini mungkin tidak berpengaruh serius. Akan tetapi, jika sering terjadi-lantaran pengaruh peningkatan tekanan darah setiap kali melakukan pembohongan- situasi ini dapat memicu tercetusnya beragam penyakit gawat seperti jantung koroner, stroke dan gagal jantung kongestif. (Gardamuda.com)

Catatan Quantum Fiqih
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, Barangsiapa yang tidak meninggalkan ucapan palsu, malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dia meninggalkan makan dan minum.[Shahih Al-Bukhari no. 1903]
Apa yang dimaksud dengan az-zur? As-Suyuthi mengatakan bahwa az-zur adalah berkata dusta dan menfitnah (buhtan). Sedangkan mengamalkannya berarti melakukan perbuatan keji yang merupakan konsekuensinya, yang telah Allah larang. [Syarh Sunan Ibnu Majah 1/121, Maktabah Syamilah]
Allah berfirman, “Dan jauhilah perkataan dusta.” [QS. Al-Hajj: 30]
Jadi, Allah menandaskan melalui ayat ini bahwasanya manusia harus menjauhi perkataan dusta atau ucapan palsu, karena dapat menciptakan dampak buruk yang sangat berbahaya dunia-Akhirat.
Dari ‘Abdurrahman bin Abi Bakrah, dari bapaknya, Rasulullah bersabda, “Maukah aku beritakan kepada kalian dosa besar yang paling besar?” Rasul mengucapkannya tiga kali. Mereka (para Shahabat) menjawab, “Ya, wahai Rasulullah.” Beliau pun melanjutkan, “Menyekutukan Allah, dan durhaka terhadap kedua orang tua.” Kemudian beliau duduk tegak, sebelumnya duduk bersandar, lalu beliau q melanjutkan, “Ketahuilah… dan kesaksian palsu.” Abi Bakrah mengatakan, “Beliau terus mengulang-ulangnya sehingga kami berkata, “Semoga saja beliau diam.” [Shahih Al-Bukhari no. 2654]
Menurut Ibnu Hajar Al-‘Asqalani, tujuan Nabi mengulang-ulanginya adalah sebagai bentuk penekanan untuk menggugah pendengar supaya menghadirkan pemahamannya. Sementara perkataan perawi, ‘Semoga saja beliau diam’, adalah karena mereka kasihan kepada Nabi (kalau kecapaian) dan mereka tidak suka terhadap apa yang menyusahkan Nabi, serta karena mereka sangat cinta kepada Nabi a. [Fat-h Al-Bari 5/309-311]
Diantara alasan mengapa kita perlu sejauh mungkin dari perbuatan ucapan palsu adalah agar hidup kita tentram dan tidak terseret untuk menanamkan karakter-karakter kemunafiqan lainnya selain suka berucap palsu (dusta). Dari Al-Hasan bin ‘Ali, Rasulullah bersabda, “Tinggalkanlah yang meragukanmu pada apa yang tidak meragukanmu. Sesungguhnya kejujuran lebih menenangkan jiwa, sedangkan dusta (menipu) akan menggelisahkan jiwa.” [Jami’ At-Tirmidzi no. 2518; Musnad Ahmad 1/200] “Ada tiga tanda munafiq: jika berkata, ia dusta; jika berjanji, ia mengingkari; dan jika diberi amanat, ia khianat.” [Shahih Al-Bukhari no. 33]

Bisnis kreatif di rajakrupukkedelai.blogspot.com dan sby-corporation.blogspot.com.




Perguruan Tinggi Islam Negeri, Universitas Islam Madinah, Universitas Islam Indonesia, Universitas Al-Azhar Kairo, Universitas Al-Azhar Indonesia, Universitas Paramadina, Universitas Islam Sultan Agung, Universitas Muhammadiyah, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Sains Al-Qur`an, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Universitas Islam Negeri Alauddin, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Universitas Islam Negeri Raden Fatah, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Universitas Islam Negeri Walisongo, IAIN Ambon, IAIN Antasari, IAIN Bengkulu, IAIN Datokarama, IAIN Imam Bonjol, IAIN Mataram, IAIN Padangsidempuan, IAIN Palopo, IAIN Pontianak, IAIN Purwokerto, IAIN Raden Intan, IAIN Salatiga, IAIN Samarinda, IAIN Sultan Amai, IAIN Sultan Maulana Hasanuddin, IAIN Sultan Thaha Saifuddin, IAIN Surakarta, IAIN Syekh Nurjati, IAIN Ternate, IAIN Tulungagung, IAIN Bukittinggi, IAIN Jember, IAIN Sultan Qaimuddin, IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa, IAIN Palangkaraya, Institut Ilmu Al-Qur`an, STAIN Al-Fatah, STAIN Batusangkar, STAIN Curup, STAIN Gajah Putih, STAIN Jurai Siwo, STAIN Kediri, STAIN Kerinci, STAIN Kudus, STAIN Malikussaleh, STAIN Manado, STAIN Pamekasan, STAIN Parepare, STAIN Pekalongan, STAIN Ponorogo, STAIN Sorong, STAIN Syekh Abdurrahman Sidik, STAIN Syekh M. Djamil Djambek, STAIN Watampone, STAIN Meulaboh Aceh Barat.
 

Related

Lifestyle 1010817004123468505

Posting Komentar

Komentar Anda sangat berharga bagi kami. Jika Anda mendukung gerakan kami, sampaikan dengan penuh motivasi. Jangan lupa, doakan kami agar istiqamah beramal dan berdakwah. Klik juga www.quantumfiqih.com dan goldenmanners.blogspot.co.id

emo-but-icon

Hot in week

Random Post

Blog Archive

Cari Blog Ini

Translate

Total Tayangan Halaman

Our Visitors

Flag Counter

Brilly Quote 1

Brilly Quote 2

Brilly Quote 3

item