The House of One, Bersatunya Masjid, Gereja (Cruch) dan Sinagog (Synagogue)
http://brillyelrasheed.blogspot.com/2014/10/the-house-of-one-bersatunya-masjid.html
Berikut tiga liputan tentang proyek penyatuan rumah ibadah multiagama di Berlin. Kami sertakan ulasannya dalam syariah Islam. Selamat mencermati.
Infospesial.net-Sebuah sejarah terkait perdamaian
tiga agama Samawi, Islam, Kristen, dan Yahudi terjadi di Berlin. Kali ini ketiga
agama mayoritas di dunia tersebut bergabung untuk mendirikan suatu tempat di
mana mereka semua dapat beribadah.
Nantinya, rumah persatuan tersebut
akan memiliki sebuah sinagoga, gereja dan masjid di bawah satu atap, lapor
wartawan BBC Stephen
Evans.
Rancangan bangunan yang didapatkan
dari kompetisi berupa berupa sebuah gedung batu bata dengan menara tengah yang
tinggi langsing rancangan arsitek Wilfired Kuehn. Di bawahnya adalah tempat
ibadah bagi tiga agama: sinagog (synagogue), gereja (cruch) dan masjid.
Tempat ibadah tiga agama
jadi satu ini berlokasi di Petriplatz, di pusat kota Berlin.
Menurut pemuka agama Yahudi, Rabi
Tovia Ben Chorin, "Dari sudut pandang Yahudi, kota tempat penderitaan
warga Yahudi direncanakan, sekarang menjadi kota di mana dibangun pusat tiga agama
monoteistik yang membentuk kebudayaan Eropa," katanya kepada BBC, Sabtu (21/6/2014).
Terkait kekhawatiran terjadi
gesekan antar umat, Rabi Tovia memberi penjelasan.
"Kami bisa. Masalah kami
adalah terdapat orang-orang di dalam masing-masing kelompok yang tidak bisa
melakukan ini, tetapi kita harus memulainya dan inilah yang kami lakukan,"
ucapnya tegas.
VIVAnews - Banyak cara
mempromosikan toleransi dan kerukunan beragama. Salah satunya adalah membangun
tiga rumah ibadah dari agama-agama samawi di bawah satu atap. Inilah yang
dilakukan di Berlin, Jerman.
Diberitakan Daily Mail, Selasa 24 Juni 2014, masjid, gereja, dan sinagog akan dibangun di bawah satu atap di jantung kota Berlin. Rumah ibadah umat Islam, Kristen, dan Yahudi itu akan diberi nama Rumah Kesatuan.
Pekan lalu, ulama, pendeta, dan rabbi menghadiri acara peletakan batu pertama bangunan yang konstruksinya diprediksi menghabiskan dana hingga Rp715 miliar. Diperkirakan, bangunan ini akan tegak berdiri pada tahun 2018.
Diberitakan Daily Mail, Selasa 24 Juni 2014, masjid, gereja, dan sinagog akan dibangun di bawah satu atap di jantung kota Berlin. Rumah ibadah umat Islam, Kristen, dan Yahudi itu akan diberi nama Rumah Kesatuan.
Pekan lalu, ulama, pendeta, dan rabbi menghadiri acara peletakan batu pertama bangunan yang konstruksinya diprediksi menghabiskan dana hingga Rp715 miliar. Diperkirakan, bangunan ini akan tegak berdiri pada tahun 2018.
Pembangunan Rumah Kesatuan ini adalah puncak dari pemikiran selama lima
tahun soal mempromosikan kerukunan beragama di Jerman. Ide ini muncul setelah
arkeologi menemukan bagian lain dari gereja pertama Berlin Petrikirche yang
dibangun tahun 1350.
"Kami memutuskan butuh ruang untuk membangun lambang perdamaian dan
toleransi, ketimbang sekedar gereja tua yang kosong. Petrikirche adalah awal
dari kota Berlin, yang kini menjadi kota yang multikultur, multi-agama,"
kata juru bicara Rumah Kesatuan Anna Poeschel.
Bangunannya sendiri dirancang oleh arsitek Wilfried Kuehn yang memenangkan
kompetisi merancang Rumah Kesatuan. Masjid yang akan dibangun di dalamnya
adalah yang pertama ada di dalam kota Berlin. Ukuran ketiga rumah ibadah akan
sama besar.
Di masjid dan sinagog akan ada dua tingkat untuk memisahkan antara pria dan
wanita, begitu juga di ruang wudhu. Sementara gereja hanya satu lantai dan ada
organ. Gedung itu akan digunakan bergantian; umat Muslim pada hari Jumat,
Yahudi Sabtu dan Kristen Minggu.
Memang ada kritikan terkait pembangunan ini, namun suara yang mendukung
tidak kalah banyak. "Kau banyak mendengar belakangan ini agama digunakan
untuk kekerasan dan terorisme, jadi proyek ini membawa pesan yang lain.
Bangunan ini jadi perlambang perdamaian yang sempurna," kata Poeschel.
(ita) © VIVA.co.id
Dream.co.id - Pemimpin agama di Jerman akan
segara mewujudkan impian bersama, membangun rumah ibadah bersama bagi tiga
agama (Islam, Kristen, dan Yahudi).
Diberitakan laman thelocal.de, Senin 9
Juni 2014, penggalangan dana House
of One--nama rumah ibadah itu sudah dimulai pekan ini, berbarengan
dengan peletakan batu pertama. Dibutuhkan dana sekitar 43,5 juta euro setara
Rp703 miliar, untuk membangun rumah ibadah ini.
Siapa saja bisa memberikan
sumbangan. Nilai sumbangan terendah adalah seharga satu batu bata. Arsitektur House of One tidak
terlalu rumit. Berbentuk heksagonal, dan seluruh dinding dari bata. Bangunan
ini bakal menjadi daya tarik tersendiri, karena terletak di sebelah Museum
Island, Berlin.
Gagasan membangun House of One muncul
saat arkeolog menggali tanah di bawah Museum Island, 2009 silam. Mereka
menemukan sisa-sisa gereja awal Berlin, yaitu Petrikirche dan sekolah latih.
Keduanya diperkirakan dibangun 1350.
Dari situ kemudian disepakati
sesuatu yang visioner harus dibangun di situs pendiri Berlin, yang dikenal
sebagai kota multi-kultur dan multi-iman.
"Berlin adalah kota yang tepat
sebagai lokasi rumah ibadah bagi tiga agama," kata Gregor Hohberg, pendeta
Protestan yang memulai proyek ini.
Menurut pemimpin Muslim One, Imam
Kadir Sanci, proyek ini mendorong dialog tiga agama dengan budaya berbeda.
Dengan begitu semua prasangka buruk dan curiga antar agama akan hilang.
Adapun rincian pembangunan;
sinagog, gereja, dan masjid dibuat terpisah. Tapi tetap di bawah satu atap. Ada
pula satu ruang besar untuk pemeluk tiga agama bertemu dan saling
berkontemplasi menurut kepercayaan masing-masing.
***
Proyek The House of One ini membuka
website yang digunakan sebagai media promosi sekaligus mengumpulkan dana untuk
pembangunan gedung multiagama tersebut. Website tersebut beralamatkan http://house-of-one.org/en.
Tercatat pada 29 Oktober 2014,
donasi yang masuk baru mencapai 0,18 % dari kebutuhan total senilai 43.500.000 Euro.
Sebuah video telah diunggah pada 28
Mei 2014 secara resmi oleh Channel The House of One untuk memperkenalkan proyek
nyeleneh tersebut.
***
Ide tersebut sesungguhnya dilarang
keras dalam Islam. Jika ingin menciptakan perdamaian antarumat beragama, tidak
harus dalam bentuk penyatuan tempat ibadah. Dalam laman resminya islamqa.info,
Asy-Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid memfatwakan haramnya ide penyatuan
tempat ibadah multiagama.
كما
لا يجوز لمسلم الاستجابة لدعوة : ( بناء مسجد وكنيسة ومعبد ) في مجمع واحد ؛ لما
في ذلك من الاعتراف بدين يُعبد الله به غير دين الإسلام ، وإنكار ظهوره على الدين
كله ، ودعوة مادية إلى أن الأديان ثلاثة ، لأهل الأرض التدين بأي منها ، وأنها على
قدم التساوي ، وأن الإسلام غير ناسخ لما قبله من الأديان ، ولا شك أن إقرار ذلك
واعتقاده أو الرضا به كفر وضلال ؛ لأنه مخالفة صريحة للقرآن الكريم والسنة المطهرة
وإجماع المسلمين ، واعتراف بأن تحريفات اليهود والنصارى من عند الله ، تعالى الله
عن ذلك . كما أنه لا يجوز تسمية الكنائس ( بيوت الله ) وأن أهلها يعبدون الله فيها
عبادة صحيحة مقبولة عند الله ، لأنها عبادة على غير دين الإسلام ، والله تعالى
يقول : ( ومن يبتغ غير الإسلام ديناً فلن يقبل منه وهو في الآخرة من الخاسرين ) ،
بل هي بيوت يُكفَرُ فيها بالله ، نعوذ بالله من الكفر وأهله ، قال شيخ الإسلام ابن
تيمية رحمه الله في مجموع الفتاوى ( 22/162 ) : " ليست - البِيَع والكنائس -
بيوتاً لله ، وإنما بيوت الله المساجد ، بل هي بيوتٌ يُكفر فيها بالله ، وإن كان
قد يُذكر فيها ، فالبيوت بمنزلة أهلها ، وأهلها الكفار ، فهي بيوت عبادة الكفار " .
“Seorang muslim juga dilarang
menyambut seruan untuk membangun masjid, gereja dan biara Yahudi dalam satu lokasi. Demikian itu berarti mengakui adanya agama lain untuk
menyembah Allah selain Islam, mengingkari keunggulan Islam dari seluruh agama,
dan merupakan propaganda yang jelas untuk mengakui tiga agama tadi sebagai sama saja, dan propaganda agar seluruh
penduduk dunia meyakini boleh memilih mana saja yang mereka mau, juga propaganda agar menganggap kesemuanya itu
sama, serta propaganda bahwa agama Islam itu tidak menghapuskan ajaran-ajaran sebelumnya. Tidak
diragukan lagi, pengakuan dan keyakinan semacam itu atau keridhaan dengan
pemikiran semacam itu adalah kekufuran dan kesesatan. Karena jelas bertentangan 100 % dengan ajaran Al-Qur'an dan As-Sunnah serta
ijma' kaum muslimin. Yang juga berarti pengakuan bahwa segala penyelewengan
Yahudi dan Nashrani itu juga berasal dari ajaran Allah. Juga tidak boleh
menamakan gereja sebagai rumah Allah, dan meyakini bahwa orang-orang yang
beribadah di dalamnya benar ibadahnya dan diterima di sisi Allah, padahal ibadah
yang dilakukan di gereja tidak berdasarkan agama Islam. Allah berfirman, "Barangsiapa
mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima
(agama itu) daripadanya, dan dia diakhirat termasuk orang-orang yang rugi." [QS.
Ali ‘Imran: 85]
Justru semua gereja itu adalah
rumah-rumah untuk berbuat kekafiran kepada Allah. Kita memohon perlindungan kepada
Allah dari kekafiran dan para penganutnya. Ibnu Taimiyyah menyebutkan dalam
Majmu' Al-Fatawa 20/162 bahwa biara-biara Yahudi dan gereja-gereja itu bukanlah
rumah-rumah Allah. Namun rumah Allah hanyalah masjid. Kesemuanya selain masjid
adalah rumah-rumah tempat kekufuran terhadap Allah, meskipun terkadang
disebutkan di dalamnya nama Allah. Rumah itu tergantung penghuninya. Karena
para penghuninya adalah orang-orang kafir, maka dihukumi sebagai rumah
ibadahnya orang kafir.” [Pnrj.: Brilly]
Ide The House of One sesungguhnya tidak
jauh berbeda dengan wacana ideologis agama Bahai. Situs Nahimunkar.com
mengungkapkan kepercayaan yang dianut dalam agama Bahai.
Rumah ibadah, bagi pengikut
(agama) Baha’i bukanlah sebuah tempat yang eksklusif bagi kalangannya saja,
tetapi merupakan tempat terbuka bagi penganut dari semua agama. Kalau benar
demikian, tentu timbul dalam pertanyaan sebagian orang, “… bagaimana seandainya
yang masuk ke rumah ibadah agama Baha’i itu adalah seseorang atau sekelompok
orang yang justru bertentangan dengan paham dan keyakinan Baha’i, dan ia atau
mereka memasuki rumah ibadah Baha’i justru untuk memaki-maki Baha’ullah,
menista pokok-pokok ajaran Baha’i…?”
Sedangkan ibadah, bagi agama
Baha’i terdiri dari pembacaan Tulisan Suci Baha’i dan Tulisan Suci
agama-agama lain, dan diperbolehkan pula adanya iringan musik tanpa instrumen
(akapela). Tidak ada khotbah, ritus atau pendeta. Menurut klaim mereka, tiap
tahun jutaan orang dari semua agama di dunia mengunjungi rumah-rumah ibadah
Baha’i untuk berdoa dan bermeditasi. Lhah, ini rumah ibadah atau tempat
rekreasi?
Salah satu keyakinan Baha’i mengatakan: “… Tuhan adalah
Sang Pencipta alam semesta dan Dia bersifat tidak terbatas, tak terhingga dan
Maha Kuasa. Tuhan tidak dapat dipahami, dan manusia tidak bisa sepenuhnya
memahami realitas Keilahian-Nya. Oleh karena itu, Tuhan telah memilih untuk
membuat Diri-Nya dikenal manusia melalui para Rasul dan Nabi, seperti Ibrahim,
Musa, Krishna, Zoroaster, Budha, Isa, Muhammad, dan Baha’ullah. Para Rasul dan
Nabi yang suci itu bagaikan cermin yang memantulkan sifat-sifat dan
kesempurnaan Tuhan. Mereka merupakan saluran suci untuk menyalurkan kehendak
Tuhan bagi umat manusia melalui Wahyu Ilahi, yang terdapat dalam Kitab-kitab
Suci berbagai agama di dunia. Wahyu Ilahi adalah ‘Sabda Tuhan’ yang dapat
membuka potensi rohani setiap individu serta membantu umat manusia berkembang
terus menerus menuju potensinya yang tertinggi.”
***
Sebagai peringatan, kami kutipkan
firman Allah Ta’ala,
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لاَ تُفْسِدُواْ فِي الأَرْضِ
قَالُواْ إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ ﴿١١﴾ أَلا إِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُونَ
وَلَـكِن لاَّ يَشْعُرُونَ ﴿١٢﴾ وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ آمِنُواْ كَمَا آمَنَ
النَّاسُ قَالُواْ أَنُؤْمِنُ كَمَا آمَنَ السُّفَهَاء أَلا إِنَّهُمْ هُمُ
السُّفَهَاء وَلَـكِن لاَّ يَعْلَمُونَ ﴿١٣﴾
“Dan bila
dikatakan kepada mereka: Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, mereka
menjawab, “Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.” Ingatlah,
sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka
tidak sadar. Apabila dikatakan kepada mereka, “Berimanlah kamu
sebagaimana orang-orang lain telah beriman”, mereka menjawab, “Akan berimankah
kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?” Ingatlah,
sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh, tetapi mereka tidak tahu.” [QS Al-Baqarah: 11, 12, 13]
Simak nasehat singkat Brilly El-Rasheed tentang standar kebenaran di sini.
Mampir ya ke cafeilmubrilly.blogspot.com dan majalahtauhidullah.blogspot.com serta rajakrupukkedelai.blogspto.com!
Simak nasehat singkat Brilly El-Rasheed tentang standar kebenaran di sini.
Mampir ya ke cafeilmubrilly.blogspot.com dan majalahtauhidullah.blogspot.com serta rajakrupukkedelai.blogspto.com!
Komentar Anda sangat berharga bagi kami. Jika Anda mendukung gerakan kami, sampaikan dengan penuh motivasi. Jangan lupa, doakan kami agar istiqamah beramal dan berdakwah. Klik juga www.quantumfiqih.com dan goldenmanners.blogspot.co.id