Ngeri, Kuku Panjang Kerap Jadi Habitat Bakteri Mematikan
http://brillyelrasheed.blogspot.com/2014/10/ngeri-kuku-panjang-kerap-jadi-habitat.html
Dr.
Shelly McNeil, M.D., seorang ahli penyakit infeksi dari Dalhousie University in
Halifax, Nova Scotia seperti dilansir oxilady menegaskan bahwa pemilik kuku
dengan panjang lebih dari 3 cm lima memiliki kemungkinan 5 kali membawa bakteri
pesky pathogens yang dapat menyebabkan berbagai infeksi.
Untuk
menyelamatkan kesehatan Anda, Dr. McNeil memberikan saran yang mudah agar Anda
aman dari incaran bakteri pesky pathogens.
- Selalu rajin mencuci tangan Anda dengan sabun dan air bersih yang mengalir. Terutama jika Anda baru saja memegang peralatan bersama, seperti troli belanja, pegangan pintu toilet, peralatan olahraga dan lain sebagainya. Sekalipun Anda tidak akan makan, selalu rajin mencuci tangan bila kuku Anda panjang.
- Jika sulit menemukan air bersih dan sabun, pakailah pembersih tangan dalam bentuk gel yang mengandung alkohol untuk mematikan bakteri.
- Bila Anda terluka di sekitar kuku, maka segera bersihkan luka Anda dengan alkohol dan beri obat luka. Jika perlu, potonglah kuku Anda hingga luka sembuh agar tidak memperbesar risiko terkena infeksi.
Menurut Boni E. Elewski, MD., seorang professor
dermatology di Universitas Alabama, Birmingham (UAB), kuku sebenarnya terdiri
dari beberapa lapisan mengkilat yang terbuat dari protein (disebut keratin).
Masing-masing kuku terdiri dari beberapa bagian, seperti Nail Plate (lapisan
terluar), Nail folds (lapisan kulit yang membungkus tiga permukaan kuku).
Lapisan kuku selanjutnya adalah Nail Bed (kulit tipis
di bawah plate), Cuticle (lapisan tipis yang menutupi permukaan plate di
lingkaran dasar kuku), Matrix (area dibawah cuticle, tempat kuku tumbuh) serta
Lunula (rona keputihan berbentuk setengah lingkaran yang kerap terlihat di
dasar kuku).
Umumnya kuku akan tumbuh 1-10 inci tiap bulannya,
namun pada tangan yang lebih dominan, kuku akan tumbuh lebih cepat lagi. Begitu
pula pada saat musim panas. Berdasarkan fungsinya, kuku merupakan pelindung
kulit dan filter (penyaring) dari aneka kotoran yang menyelip di bawahnya.
Karena sebagai filter inilah, tak heran kuku pun bisa jadi 'sarang penyakit'.
Meski tangan sudah dicuci, bila kurang bersih akan beresiko masuk ke dalam tubuh ataupun terjadinya infeksi. "Bisa dibilang kuku adalah gudangnya penyakit pada anak balita," ungkap Dr. Hingky Hindra Irawan Satari, Sp.A., MTroPaed. "Cacingan merupakan penyakit yang paling sering disebabkan oleh kuku yang panjang dan kotor."
Meski tangan sudah dicuci, bila kurang bersih akan beresiko masuk ke dalam tubuh ataupun terjadinya infeksi. "Bisa dibilang kuku adalah gudangnya penyakit pada anak balita," ungkap Dr. Hingky Hindra Irawan Satari, Sp.A., MTroPaed. "Cacingan merupakan penyakit yang paling sering disebabkan oleh kuku yang panjang dan kotor."
Telur-telur cacing, papar dokter spesialis anak di
RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta ini, biasanya sering terdapat pada tanah.
Tanah yang mengandung telur ini, bisa tanpa sadar bersarang di kuku si kecil
yang panjang saat bermain. "Selain itu, kuku yang panjang pun bisa
mengakibatkan timbulnya infeksi pada kulit."
Cacingan, menurut Hindra, merupakan penyakit yang
paling umum terjadi bila orangtua tidak rajin memotong kuku buah hatinya.
Cacingan yang dialami, biasanya disebut askariasis yang diakibatkan oleh cacing
gelang atau Ascaris lumbricoides. Cacing yang tubuhnya berwarna putih kemerahan
dan berukuran sekitar 20-30 cm ini, kerap ditemui di tanah.
Tanah yang mengandung telur larva cacing gelang akan
masuk ke dalam tubuh bila tangan si kecil yang kurang bersih memegang makanan
atau memasukkan tangannya ke mulut. Selanjutnya, telur-telur ini kemudian menetas
dan larvanya menembus dinding usus dan masuk dalam aliran darah di pembuluh
balik (yang menuju paru-paru).
Di dalam paru-paru, larva akan ke luar dari pembuluh
darah dan masuk ke dalam gelembung udara. Perpindahan ini, biasanya disertai
dengan perdarahan kecil yang terjadi di dalam tubuh. Larva kemudian masuk ke
tenggorokan bersama aliran lendir saluran pernafasan, dan akan membuat si kecil
menderita sesak nafas serta batuk-batuk hebat disertai dahak yang mengandung
larva cacing.
Bersama dahak yang tertelan, larva masuk ke dalam usus
halus dan tumbuh hingga dewasa menjadi cacing gelang. "Gejala yang
ditimbulkan oleh cacing ini, seperti kurangnya nafsu makan, diare disertai rasa
kembung," jelasnya. Gejala ini tentunya akan berpengaruh pada pertumbuhan
si kecil, selain ia menjadi rewel, cacing ini pun mengakibatkan anak menjadi
kurus.
Cacing gelang merupakan jenis parasit. Sebagai parasit
ia merampas makanan yang masuk ke dalam usus manusia, seperti protein dan
karbohidrat. Padahal zat-zat makanan tersebut sangat dibutuhkan untuk
pertumbuhan anak. Itu sebabnya, jika penyakit cacingan diderita anak,
pertumbuhan mereka dapat terganggu.
Bila si kecil menderita cacing gelang berat, ia bukan
saja kurus kering tapi si cacing juga bisa masuk ke dalam lambung, usus buntu
dan paru-paru. Bila jumlahnya sudah terlalu banyak, lambung maupun paru-paru si
kecil akan tersumbat oleh cacing dan menyebabkan ia menderita komplikasi
saluran empedu seperti sakit kuning dan juga radang paru. Syukurlah, menurut
Hindra, jarang ada anak yang menderita cacing gelang berat.
Hal yang paling penting dalam memelihara kuku si
kecil, menurut Elewski, adalah dengan menghindarkan pemeliharaan yang salah.
"Kuku bukanlah benda keras, jadi jangan perbolehkan si kecil menggigiti
atau menarik lapisan tipis cuticle.” Sebab bila ada sedikit saja luka di sekitar
kuku, akan memudahkan terjadinya infeksi akibat masuknya bakteri atau jamur
pada kulit.
Kuku yang panjang - baik di tangan maupun kaki,
menurut Elewski, juga menimbulkan resiko. Kuku akan mudah mendapatkan cidera
yang bisa menyebabkan retak bahkan patah.
Catatan Quantum Fiqih
Quantum Fiqih menyarankan untuk tidak membiarkan kuku lebih dari empat puluh hari.
Anas bercerita, "Kami diberi batasan tempo untuk memendekkan kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur bulu kemaluan dengan tidak membiarkannya lebih dari empat puluh malam." [HR Muslim, 257].
Anas bercerita, "Kami diberi batasan tempo untuk memendekkan kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur bulu kemaluan dengan tidak membiarkannya lebih dari empat puluh malam." [HR Muslim, 257].
Meskipun
sebenarnya untuk membersihkan kuku dilakukan berdasarkan kebutuhan. Kapan saja
dibutuhkan, maka itulah waktunya. Seyogyanya tidak melebihi empat puluh hari.
[Lihat Shahihu Fiqh As-Sunnah, 1/101].
Ada
sebuah riset ilmiah berharga yang dilakukan oleh salah satu universitas di
Timur Tengah. Riset tersebut mengambil sample potongan kuku para pelajar dan
meletakkannya ke dalam tempat khusus sesuai suhu tubuh. Kemudian tempat itu
dilihat di bawah mirkoskop. Ternyata, hasilnya sangat menakjubkan. Yakni
terdapat ratusan macam bakteri yang sangat berbahaya dalam kandungan potongan
kuku tersebut. [Majalah Al-‘Arabiyah, Edisi 179].
Berkenaan
dengan cat cucu (kuteks), Dr. Mahmud Majid Al-Bayyar, konsultan ahli penyakit
kulit dan kelamin mengatakan, bahwa cat kuku dengan campuran zat kimia,
memiliki pengaruh berbahaya pada kuku. Karena, zat itu menutup jalan udara dan
menghalangi sirkulasi kelembaban antara kuku dan udara. Dalam kondisi seperti
ini, biasanya kuku menguning dan redup, tidak mengkilap, retak dan mudah pecah.
Disamping itu, kulit yang dikelilingi kuku mudah terkena penyakit kulit dan
gatal-gatal. Demikian juga dengan kuku palsu. Menurut Dr. Al-Bayyar, hal itu
dapat membahayakan kuku asli, yang mengakibatkan luka, cacat dan menimbulkan
gangguan di sela-sela kulit serta iritasi. [Koran Al-Madinah, Edisi 9125].
Asy-Syaikh
Muhammad bin Shalih berkata, “Sungguh suatu hal yang rancu. Pada saat mereka
mengakui diri mereka sebagai masyarakat maju dan modern, namun mereka masih
membiarkan kuku mereka panjang. Padahal mereka mengetahui, bahwa hal itu bisa
membawa kotoran dan penyakit, serta memasukkan manusia dalam kategori hewan.”
Adapun
berkenaan dengan cat kuku (manicure), beliau berpendapat, bahwa wanita dilarang
menggunakan cat kuku ketika dia shalat, karena air wudhu tidak dapat masuk.
Segala sesuatu yang menghalangi masuknya air wudhu, maka dilarang bagi orang
yang shalat. Namun, jika sedang berhalangan atau sedang haidh, maka menggunakannya
tidaklah mengapa. Hanya saja perlu untuk diketahui, bahwa itu termasuk
identitas wanita kafir, dan tentu kita tidak boleh mengikutinya. [Lihat Fatwa
Tentang Wanita, hlm. 34].
Memotong kuku hukumnya adalah sunnah dan merupakan
salah satu perkara fithrah di dalam Islam. Dalilnya adalah hadits Abu Hurairah
radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi bersabda,
الْفِطْرَةُ
خَمْسٌ (أَوْ خَمْسٌ مِنَ الْفِطْرَةِ): الْخِتَانُ، وَالاِسْتِحْدَادُ،
وَتَقْلِيمُ الأَظْفَارِ، وَنَتْفُ الإِبِطِ، وَقَصّ الشّارِبِ
“Perkara fitrah ada lima (atau lima perkara fitrah)
yaitu: khitan, istihdad (mencukur bulu kemaluan), memotong kuku, mencabut bulu
ketiak, dan memotong kumis.” [HR Al Bukhari (5889) dan Muslim (257)]
Jika ingin membiarkannya panjang maka jangan sampai
melebihi empat puluh hari berdasarkan hadits Anas bin Malik
radhiallahu 'anhu, dia berkata:
وقت لنا رسول
الله صلى الله عليه وسلم حلق العانة وتقليم الأظفار وقص الشارب ونتف الإبط أربعين
يوما مرة
“Rasulullah memberikan (batas) waktu bagi kita untuk mencukur bulu
kemaluan, memotong kuku, memotong kumis, dan mencabut bulu ketiak sebanyak satu
kali dalam empat puluh hari.” [HR. Abu Daud no. 4200]
Redaksi: Brilly El-Rasheed, S.Pd.
Referensi: almanhaj.or.id,
vemale.com, dll.
Admin: Leni Nur Wahyuni, S.Pd.
Admin: Leni Nur Wahyuni, S.Pd.
Ikuti channel telegram.me/manajemenqalbu
Gabung Grup Whatsapp Islamia
082140888638
Follow brillyelrasheed561.wordpress.com
Gabung facebook.com/groups/grupislamia
Klik juga www.quantumfiqih.com
Bersosial entrepreneurship di sbycorporation.wordpress.com
Dapatkan buku-buku Islami
inspiratif-motivatif-kontemplatif karya Brilly El-Rasheed, S.Pd.: (1) Golden
Manners Rp 60.000,-; (2) Mendekat Kepada Allah Rp 38.000,-; (3) Kutunggu di
Telaga Rp 40.000,-; (4) Quantum Iman Rp 62.000,-; (5) Benteng Umat Islam Rp
42.000,-; (6) Maksiat dalam Taubat Rp 39.000,-; (7) Titisan Ahli Surga Rp
35.000,-; (8) Menepi dari Dunia Rp 55.000,-; (9) Jangan Rp 44.000,-; melalui
kontak masing-masing penerbit atau melalui Brilly Online Bookstore (BOOST) di
08155241992.
Mobil Indonesia, Honda HRV, Honda Brio,
Honda Mobilio, Honda Jazz, Honda City, Honda Civic, Honda Freed, Honda CRV,
Honda Accord, Honda Odyssey, Honda CRZ, Honda BRV, Suzuki APV, Suzuki Ertiga,
Suzuki Grand Vitara, Suzuki Karimun, Suzuki Swift, Suzuki Spalsh, Suzuki SX4,
Toyota Camry, Toyota Vios, Toyota Corolla Altis, Toyota Prius, Toyota Yaris,
Toyota Etios Valco, Toyota Agya, Toyota NAV, Toyota Alphard, Toyota Kijang
Innova, Toyota Avanza, Toyota Avanza Veloz, Toyota Fortuner, Toyota Land
Cruiser, Toyota Rush, Toyota RAV4, Toyota Dyna, Toyota Hiace, Toyota Hilux,
Perusahaan Otomotif Indonesia, Astra,
Daihatsu, Isuzu, Suzuki, Mitsubishi, Honda, Yamaha, Piaggio, Toyota, Hino,
Hyundai, Nissan, AMT, Kawasaki, Aspira, Vespa, Trucks, Chevrolet, Ford, Proton,
Peugeot, Kia, Krama Yudha Tiga Berlian, Honda, Gaya,
Perusahaan Motor Indonesia, Helroad,
Kanzen, Viar, Astra Honda, Yamaha, Suzuki, Kaisar, Kawasaki, Minerva, Cleveland,
Piaggio, Triumph, BMW, Hero, Vespa, Viva, TVS, Harley Davidson, Happy, Gazgas,
Betrix, Bajaj, Benelli, KTM, Ducati, Kymco Benson, Jialing, Dayang, Agusta MV,
Hyosung, Husqvarna,
menakjubkan, cuma dari kuku yg kurang bersih bisa menyebabkan permasalahan di bagian paru..
BalasHapus