Menjaga Kehormatan
http://brillyelrasheed.blogspot.com/2014/06/menjaga-kehormatan.html
Oleh Brilly El-Rasheed, S.Pd.
Dalam upaya penjagaan terhadap citra Islam, muslim diharapkan ikut andil dalam upaya penjagaan kemuliaan umat. Merendahkan martabat umat Islam, sama artinya dengan merendahkan martabat Islam itu sendiri. Betapa banyak fakta terpampang, akibat sebagian muslim menjatuhkan keluhuran derajat sesamanya, Islam pun tampak murahan bahkan hina di mata nonmuslim. Allah telah mengecam hal ini,
Dalam upaya penjagaan terhadap citra Islam, muslim diharapkan ikut andil dalam upaya penjagaan kemuliaan umat. Merendahkan martabat umat Islam, sama artinya dengan merendahkan martabat Islam itu sendiri. Betapa banyak fakta terpampang, akibat sebagian muslim menjatuhkan keluhuran derajat sesamanya, Islam pun tampak murahan bahkan hina di mata nonmuslim. Allah telah mengecam hal ini,
إِنَّ
الَّذِينَ يُحِبُّونَ أَن تَشِيعَ الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِينَ آمَنُوا لَهُمْ
عَذَابٌ أَلِيمٌ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا
تَعْلَمُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang senang dengan
tersiarnya (berita) kekejian di kalangan orang-orang beriman, bagi mereka adzab
yang pedih di dunia dan di akhirat. Allah Mahatahu, dan kalian tidak tahu.” [Al-Qur`an
surah An-Nur ayat 19]
Dalam firman-Nya ini, Allah melarang menyebarkan
berita-berita kekejian yang mungkin dilakukan seorang muslim karena
kekhilafannya, demi menjaga kemuliaan seluruh umat Islam. Allah meminta, jika
terjadi kekejian di kalangan orang-orang beriman agar dipendam, kecuali dalam
rangka penegakan hukum, jangan sampai didengar oleh nonmuslim.
Bukan hanya itu, dampak tersebarnya berita kekejian dari tubuh umat Islam adalah orang-orang yang ‘awwam, yang masih terjerat syubhat dan syahwat, akan berpikiran hal itu sah-sah saja. Mereka akan beranggapan, dosa itu biasa saja, banyak muslim yang menikmat dosa. Allah pun Maha Pengampun, Allah juga maklum manusia seluruhnya pasti berbuat dosa. Klimaksnya, dosa akan semakin merajalela, maksiat akan terus merambat.
Membela kehormatan saudara se-Islam merupakan satu hal
yang utama karena dapat menghalangi kita dari neraka. Dari Abu Ad-Darda`, Nabi berkata,
مَنْ
رَدَّ (ذَبَّ) عَنْ عِرْضِ أَخِيْهِ (بِالْغَيْبَةِ) رَدَّ
اللهُ عَنْ وَجْهِهِ النَّارَ يَوْمِ اْلقِيَامَةِ (كَانَ
لَهُ حِجَابًا مِنْ النَّارِ) (كانَ حقا على الله أن يعتقه مِنَ النَّارِ)
“Barangsiapa membela kehormatan
saudaranya (se-Islam), (dalam keadaan tidak diketahui) Allah menghindarikan
wajahnya dari neraka pada hari qiyamah.” Dalam riwayat lain, “Akan ada
baginya penghalang dari neraka.” Dalam riwayat lain, “Maka dia berhak
jika Allah membebaskannya dari neraka.” [Al-Jami’ Ash-Shaghir no. 11185,
11207, 11208]
Disampaikan oleh Rasulullah bahwasanya menjatuhkan
kehormatan orang lain adalah bagian dari kesombongan. Sombong itu bathrul
haq wa ghamthun nas, kata beliau. Sombong itu menolak kebenaran dan meremehkan
manusia. Dengan demikian menjaga diri dari meremehkan manusia adalah bagian
dari ketawadhu’an. Orang-orang yang biasa meremehkan manusia, biasa menjatuhkan
kehormatan mereka, biasa merampas hak dimuliakan, mereka akan menjadi orang
yang susah untuk bertawadhu’.
Baca artikel lengkap di majalah Ar-Risalah No. 151 (Januari 2014)!
Komentar Anda sangat berharga bagi kami. Jika Anda mendukung gerakan kami, sampaikan dengan penuh motivasi. Jangan lupa, doakan kami agar istiqamah beramal dan berdakwah. Klik juga www.quantumfiqih.com dan goldenmanners.blogspot.co.id