Perumpamaan Qalbu dalam Hadits Nabi

Rasulullah berkata,

لقلب ابن آدم أشد انقلابا من القدر إذا اجتمعت غليانا

“Qalbu anak Adam lebih mudah berbolak-balik daripada berbolak-baliknya isi periuk yang mendidih.” [Musnad Ahmad 6/4; Al-Mustadrak Al-Hakim 2/289. Ash-Shahihah no. 1772]

Rasulullah berkata,

إنما سمي القلب من تقلبه إنما مثل القلب مثل ريشة بالفلاة تعلقت في أصل شجرة يقلبها الريح ظهرا لبطن

“Sesungguhnya dinamakan qalbu adalah karena begitu mudahnya qalbu itu berbolak-balik. Sesungguhnya perumpamaan qalbu, seperti ranting yang melekat pada pohon yang mudah diombang-ambingkan angin dari atas hingga bawah.” [Musnad Ahmad 4/408. Shahih Al-Jami’ no. 2365]

Rasulullah berkata, “Fitnah ditimpakan kepada qalbu, laksana tikar yang dibentangkan selembar demi selembar. Qalbu yang menerima fitnah, maka akan muncul satu noktah hitam. Qalbu yang menepis fitnah, maka akan muncul satu noktah putih. Sehingga fitnah itu akan menimpa dua ragam qalbu. Pertama, qalbu yang putih seperti karang, yang selama langit dan bumi masih ada, fitnah tidak akan mampu membahayakannya. Kedua, qalbu yang hitam pekat seperti wadah air yang terbalik, tidak mengenal kebaikan dan tidak mengingkari kemunkaran, kecuali apa yang “terminum” oleh hawa nafsunya.” [Shahih Muslim 1/128; Musnad Ahmad 5/386]

Rasulullah berkata, “Sesungguhnya Allah memiliki bejana di antara penghuni bumi, dan bejana Rabb kalian adalah qalbu hamba-hamba-Nya yang shalih, dan yang paling dicintai-Nya adalah qalbu yang paling lembut dan halus.” [Ash-Shahihah no. 1691; Shahih Al-Jami’ no. 2163]