Terpesona pada Kebersahajaan
http://brillyelrasheed.blogspot.com/2014/06/terpesona-pada-kebersahajaan.html
Kebersahajaan adalah mahkota kemuliaan orang-orang
shalih. Dengan kebersahajaan akan terpancar cahaya hikmah dari qalbunya.
إِنَّ مِنْ شِرَارِ
أُمَّتِيْ الَّذِيْنَ غَذَوْا بِالنَّعِيْمِ الَّذِيْنَ يَطْلُبُوْنَ أَلْوَانَ
الطَّعَامِ وَأَلْوَانَ الثِّيَابِ يتشدقُوْنَ بِالْكَلاَمِ. وفي رواية زاد فيه وَيَرْكَبُوْنَ
مِنْ الدَّوَابِّ أَلْوَانًا
13406- جامع الأحاديث - (13 / 409)
أخرجه ابن أبى الدنيا
فى الصمت (ص 111 ، رقم 150) ، وابن عدى (5/318 ، ترجمة 1466 عبد الحميد بن جعفر بن
الحكم) ، والبيهقى فى شعب الإيمان (5/33 ، رقم 5669) ، وابن عساكر (27/366)
“Sesungguhnya seburuk-buruk umatku yang diberi kenikmatan
adalah yang memilih-milih jenis makanan dan corak pakaian, mereka
berlebih-lebihan dalam berbicara.” [Ash-Shahihah no. 1891]
Kebersahajaan menjanjikan
keteduhan bathin yang teramat sejuk. Hanya orang-orang bodoh yang tidak
terpesona pada kebersahajaan. Dan lebih bodoh lagi adalah sikap sebagian orang
yang keliru dalam keterpesonaannya terhadap kebersahajaan. Keliru bagaimana?
Kebersahajaan yang ditampilkannya di hadapan publik adalah kebersahajaan palsu,
bukan buah dari kefaqihan dan kezuhudan, melainkan mempersembahkan sikap-sikap
kebersahajaan karena ingin mendapatkan penilaian positif dari khalayak.
Dari Abu Hurairah, Nabi
Muhammad bersabda,
« يَخْرُجُ فِى آخِرِ الزَّمَانِ رِجَالٌ يَخْتِلُونَ الدُّنْيَا بِالدِّينِ
يَلْبَسُونَ لِلنَّاسِ جُلُودَ الضَّأْنِ مِنَ اللِّينِ أَلْسِنَتُهُمْ أَحْلَى مِنَ
السُّكَّرِ وَقُلُوبُهُمْ قُلُوبُ الذِّئَابِ يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ أَبِى
يَغْتَرُّونَ أَمْ عَلَىَّ يَجْتَرِئُونَ فَبِى حَلَفْتُ لأَبْعَثَنَّ عَلَى أُولَئِكَ
مِنْهُمْ فِتْنَةً تَدَعُ الْحَلِيمَ مِنْهُمْ حَيْرَانًا »
“Akan keluar di akhir zaman kelak orang-orang yang
mengais dunia dengan agama Islam. Mereka menampilkan diri di hadapan manusia
dengan sikap selembut kulit biri-biri. Lisan mereka lebih manis dari gula namun
qalbu mereka seperti qalbu binatang buas. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Apakah
mereka hendak menipu-Ku atau mereka hendak berbuat lancang pada-Ku? Aku
bersumpah dengan diri-Ku, sungguh Aku akan munculkan fitnah atas mereka, sebuah
fitnah yang menjadikan orang-orang dewasa mereka tidak mampu menghindarinya.”.”
[Sunan At-Tirmidzi no. 2404]
Klik quantufiqih.blogspot.com atau islamicboardingschool.wordpress.com!
yang tentemasuk kebersahajaan palsu itu contohnya para politisi yang gemar pencitraan palsu kaya blusukan gitu yah?
BalasHapusSebagaimana telah disebutkan "...kebersahajaan palsu, bukan buah dari kefaqihan dan kezuhudan, melainkan mempersembahkan sikap-sikap kebersahajaan karena ingin mendapatkan penilaian positif dari khalayak..."
BalasHapusSepertinya politisi yang gemar pencitraan itu termasuk kebersahajaan palsu, namun tidak serta merta kita menuduh setiap yang melakukan pencitraan berarti kebersahajaan palsu.