Menyulut Takut, Merengkuh Patuh




Tidak selamanya rasa takut itu tanda pengecut. Pepatah Jawa menasehatkan, “Dadio wong sing titi lan waspodo!” Jadilah orang yang hati-hati dan waspada! Rasa takutlah yang bisa mewujudkan keduanya secara sinergis. Allah telah menjanjikan kemenangan bagi orang-orang yang berhasil selalu menghadirkan rasa takut dalam qalbunya.
{ وَلَنُسْكِنَنَّكُمُ الْأَرْضَ مِنْ بَعْدِهِمْ ذَلِكَ لِمَنْ خَافَ مَقَامِي وَخَافَ وَعِيدِ (14) } [إبراهيم: 14، 15]
“Dan sungguh Kami akan benar-benar jadikan mereka berkuasa di muka bumi setelah itu. Bagi mereka yang takut dengan kedudukan-Ku dan peringatan-Ku.” [QS. Ibrahim: 14]
Dalam QS. Al-Anbiya`: 105, Allah juga menjanjikan kemenangan itu bagi orang-orang shalih. Jika dihubungkan, rasa takut kepada Allah adalah bagian dari bekal orang-orang shalih. Begitu pun dalam QS. An-Naziat: 38-41 dan Ar-Rahman: 46.
Ar-Razi dalam Mafatih Al-Ghaib (19/77) mengidentifikasi beberapa makna kedudukan Allah dalam ayat tersebut. Pertama: bermakna kedudukan Allah ketika berlangsung hisab. Kedua: bermakna qiyamah. Ketiga: bermakna ketegasan Allah dalam menegakkan keadilan dan kebenaran. Yang menjadi titik tekannya adalah sebesar rasa takut kita kepada Allah, maka sebesar itu pula kepatuhan kita kepada Allah. Semakin takut, semakin patuh. 

Klik http://sby-corporation.blogspot.com untuk mendapatkan keuntungan tiga kali lipat dari bisnis krupuk khas Lamongan Kampungan. 


Related

Quantum Fiqih 7615847779798506640

Posting Komentar

Komentar Anda sangat berharga bagi kami. Jika Anda mendukung gerakan kami, sampaikan dengan penuh motivasi. Jangan lupa, doakan kami agar istiqamah beramal dan berdakwah. Klik juga www.quantumfiqih.com dan goldenmanners.blogspot.co.id

emo-but-icon

Hot in week

Random Post

Blog Archive

Cari Blog Ini

Translate

Total Tayangan Halaman

Our Visitors

Flag Counter

Brilly Quote 1

Brilly Quote 2

Brilly Quote 3

item