Kuil Dewi Payudara, Tuhan Jadi Mainan


Tidak heran lagi Jepang disebut-sebut sebagai negara dengan penduduk paling kreatif. Dalam berbagai hal, kreatifitas mereka sangat tinggi bahkan sampai dalam hal kepercayaan (faith) atau agama (religion). Keunikan dan keanehan cara berspiritual bisa Anda temukan di negeri sakura ini. Bahkan industri dewasa (hal-hal yang berkaitan dengan zina) dijajakan secara terang-terangan dan terbuka. Dan yang lebih nyeleneh lagi, hal-hal tabu sekalipun dilegitimasi sebagai bagian dari kepercayaan atau agama mereka. 


Di Jepang, wisatawan bisa menemukan sebuah kuil unik yang didedikasikan untuk payudara wanita. Ini mungkin terdengar lucu. Tetapi bagi warga Jepang sendiri, kuil ini merupakan tempat yang benar-benar suci.Berlokasi di Soja, prefektur Okayama, Kuil Karube dibangun untuk menghormati Chichigamisama, Dewi Payudara.
Sebagaimana dilansir rocketnews24.com, Chichigamisama dipercaya telah membantu kelahiran anak dengan aman, memproduksi ASI dan bahkan menyembuhkan kanker payudara. Dibangun pada tahun 1678, kuil ini menjadi terkenal di Jepang karena suatu ketika beberapa warga yang tinggal di sekitar kuil menemukan sebuah pohon ceri yang ditanam di dekat kuil menangis. 
Pengunjung yang datang biasanya memiliki permintaan seputar payudara, seperti minta dijauhkan dari kanker payudara atau ingin punya payudara yang lebih besar. Tak sedikit pula yang minta disembuhkan dari kanker payudara. 

PESAN MORAL 

Dewa-dewi atau tuhan pada asalnya dianggap sebagai sosok agung dan hebat dengan kekuasaan dan kekuatan yang tak tertandingi. Dalam perjalanannya, konsep dewa-dewi dan tuhan selalu mengalami dekonstruksi yang dilakukan oleh para penyembahnya sendiri. Wajar saja, watak dasar manusia adalah suka membantah dan tertarik dengan hal-hal yang inovatif. 
Kita menjadi ingat dengan kisah ayahanda Bapak Para Ahli Tauhid. Azar, ayah Nabi Ibrahim, hidup di negeri Babil; Irak, ia membuat patung dan menjualnya kepada orang-orang agar mereka menyembahnya. Ia memiliki seorang anak yang masih kecil bernama Ibrahim yang Allah karuniakan kepada sang anak tersebut hikmah dan kecerdasan sejak kecil. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Dan sesungguhnya telah Kami anugerahkan kepada Ibrahim hidayah kebenaran sebelumnya, dan Kami mengetahui (keadaan)nya.” [QS. Al Anbiyaa’: 51] 


Saat usianya semakin dewasa, mulailah ia memikirkan siapakah Tuhan yang berhak disembah, kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan petunjuk kepadanya sehingga dia dapat mengenal Allah, Tuhannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala juga menjadikannya sebagai Nabi dan Rasul kepada kaumnya untuk mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya; mengeluarkan mereka dari menyembah patung dan berhala menuju penyembahan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. 
Saat Nabi Ibrahim ‘alaihissalam pulang ke rumahnya, ia menemui ayahnya dan berkata, “Wahai ayahku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat, dan tidak dapat menolong kamu sedikit pun?–Wahai ayahku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu, maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus.–Wahai ayahku, janganlah kamu menyembah setan. Sesungguhnya setan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah.–Wahai ayahku, sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pemurah, sehingga kamu menjadi kawan bagi setan.” [QS. Maryam: 42-45]
Namun ayahnya menolak ajakan anaknya, yaitu Ibrahim ‘alaihissalam. Sambil marah ia berkata, “Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, wahai Ibrahim? Jika kamu tidak berhenti, niscaya kamu akan kurajam, dan tinggalkanlah aku untuk waktu yang lama”. (QS. Maryam: 46) Tetapi Nabi Ibrahim bersabar menghadapi sikap keras ayahnya, bahkan membalasnya dengan sikap sayang dan berbakti, ia berkata, “Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan memintakan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku. Dan aku akan menjauhkan diri darimu dan dari apa yang kamu seru selain Allah, dan aku akan berdoa kepada Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdoa kepada Tuhanku”. [QS. Maryam: 47-48]
Ini menunjukkan bahwa ketuhanan selain Islam adalah ketuhanan palsu, ketuhanan dusta, ketuhanan rekayasa. Hanya satu tuhan yang benar dan yang berhak disembah, yaitu Allah 'Azza wa Jalla. 


Ngaji juga ya di brillyelrasheed.wordpress.com dan brillyelrasheed561.wordpress.com.


Tags: Tarekat Mu’tabarah, ‘Umariyyah, Naqsyabandiyyah, Qodiriyyah, Syadziliyyah, Rifa’iyyah, Ahmadiyyah, Dasuqiyyah, Akbariyyah, Chistiyyah, Maulawiyyah, Kubrawardiyyah, Khalwatiyyah, Jalwatiyyah, Bakdasyiyyah, Ghuzaliyyah, Rumiyyah, Sa’diyyah, Justiyyah, Sya’baniyyah, Kalsyaniyyah, Hamzawiyyah, Bairumiyyah,. ‘Usysyaqiyyah, Bakriyyah, ‘Idrusiyyah, 'Utsmaniyyah, ‘Alawiyyah, ‘Abbasiyyah, Zainiyyah, ‘Isawiyyah, Buhuriyyah, Haddadiyyah, Ghaibiyyah, Khalidiyyah, Syaththariyyah, Bayuniyyah, Malamiyyah, ‘Uwaisiyyah, ‘Idrisiyyah, Akabiral Auliya`, Matbuliyyah, Sunbuliyyah, Tijaniyyah, Samaniyyah, Suhrawardiyyah, Syadziliyyah, Qadiriyyah, Naqsyabandiyyah

Related

Lifestyle 569075395463324123

Posting Komentar

Komentar Anda sangat berharga bagi kami. Jika Anda mendukung gerakan kami, sampaikan dengan penuh motivasi. Jangan lupa, doakan kami agar istiqamah beramal dan berdakwah. Klik juga www.quantumfiqih.com dan goldenmanners.blogspot.co.id

emo-but-icon

Hot in week

Random Post

Blog Archive

Cari Blog Ini

Translate

Total Tayangan Halaman

Our Visitors

Flag Counter

Brilly Quote 1

Brilly Quote 2

Brilly Quote 3

item