Zuhud Bukan Semata-mata Miskin




Oleh Brilly El-Rasheed
Penggagas Quantum Fiqih



Jika dicermati, kesemua orang yang dicintaiNya adalah orang-orang yang paling mulia akhlaknya; baik akhlak kepada Allah, kepada Rasulullah, juga kepada sesama ciptaan Allah. Nabi Muhammad berkata, ”Hamba Allah yang paling Allah cintai adalah yang paling baik akhlaknya.” [Shahih Al-Jami' no. 179]
Nabi Muhammad berkata, “Manusia yang paling Allah cintai adalah yang paling bermanfaat bagi manusia. Dan amal yang paling Allah cintai adalah membuat gembira seorang muslim atau menghilangkan kesusahan darinya, atau melunasi hutangnya, atau menghilangkan kelaparan darinya. Dan berjalan bersama saudara sesama muslim untuk memenuhi suatu kebutuhan adalah lebih saya cintai dari pada beri'tikaf di dalam masjid selama sebulan.” [Shahih Al-Jami’ no. 176]


Nabi Muhammad berkata, "Cintai untuk manusia apa yang Anda cintai untuk diri Anda sendiri." [Shahih Al-Jami' no. 100, 180]
‘Umar bin Al-Khaththab mendatangi negeri Syam. Kedatangannya disambut para amir dan pembesar. Umar berkata, “Dimana saudaraku Abu ‘Ubaidah?” Mereka menjawab, “Dia akan datang kepada Anda sekarang juga.” Tak lama Abu ‘Ubaidah datang sambil menaiki seekor unta yang hidungnya diikat dengan tali. Dia mengucapkan salam kepada umat kemudian berkata kepada orang-orang, “Mohon tinggalkanlah kami berdua!” Maka ‘Umar berjalan bersamanya hingga tiba di rumahnya. Dia singgah di dalam rumah itu. Ternyata di dalam rumah itu, ‘Umar tidak menjumpai barang apapun kecuali pedang, perisai, dan pelana untuk kuda. ‘Umar bertanya, “Mengapa Anda tidak mengumpulkan harta?” Abu ‘Ubaidah menjawab, “Wahai Amirul Mu`minin, sesungguhnya (kondisi) barang-barang (seperti) inilah yang bisa menyampaikan kita ke tempat peristirahatan dengan selamat.” [Siyar A’lam An-Nubala 1/16] 
Zuhud bukan artinya sengaja tidak memiliki apa-apa padahal kita butuh barang-barang itu, untuk keperluan ibadah dan hidup. Tapi zuhud adalah berusaha seminimal mungkin memiliki barang-barang duniawi, selagi tidak dibutuhkan benar. 
Barang-barang duniawi yang memang bisa membantu ibadah, maka kita harus sebanyak-banyaknya memilikinya. Zuhud hanya dalam perkara duniawi. Tapi ketika barang duniawi bisa membantu ibadah, maka kita tidak boleh menghindarinya. Zuhud adalah berusaha memiliki barang sesuai kebutuhan dan sesuai kemampuan, yang berdayaguna untuk keperluan ibadah.


:: Dukung dakwah Islamiyyah online kami dengan doa, comment dan finansial.

Ngaji juga di www.quantumfiqih.com dan quantumfiqih.wordpress.com.

Tags: Tarekat Mu’tabarah, ‘Umariyyah, Naqsyabandiyyah, Qodiriyyah, Syadziliyyah, Rifa’iyyah, Ahmadiyyah, Dasuqiyyah, Akbariyyah, Chistiyyah, Maulawiyyah, Kubrawardiyyah, Khalwatiyyah, Jalwatiyyah, Bakdasyiyyah, Ghuzaliyyah, Rumiyyah, Sa’diyyah, Justiyyah, Sya’baniyyah, Kalsyaniyyah, Hamzawiyyah, Bairumiyyah,. ‘Usysyaqiyyah, Bakriyyah, ‘Idrusiyyah, 'Utsmaniyyah, ‘Alawiyyah, ‘Abbasiyyah, Zainiyyah, ‘Isawiyyah, Buhuriyyah, Haddadiyyah, Ghaibiyyah, Khalidiyyah, Syaththariyyah, Bayuniyyah, Malamiyyah, ‘Uwaisiyyah, ‘Idrisiyyah, Akabiral Auliya`, Matbuliyyah, Sunbuliyyah, Tijaniyyah, Samaniyyah, Suhrawardiyyah, Syadziliyyah, Qadiriyyah, Naqsyabandiyyah

Related

Quantum 943278196257194694

Posting Komentar

Komentar Anda sangat berharga bagi kami. Jika Anda mendukung gerakan kami, sampaikan dengan penuh motivasi. Jangan lupa, doakan kami agar istiqamah beramal dan berdakwah. Klik juga www.quantumfiqih.com dan goldenmanners.blogspot.co.id

emo-but-icon

Hot in week

Random Post

Blog Archive

Cari Blog Ini

Translate

Total Tayangan Halaman

Our Visitors

Flag Counter

Brilly Quote 1

Brilly Quote 2

Brilly Quote 3

item